15- Petanda Buruk (?) (REVISI)

42 7 0
                                    

Happy reading~

KRINGGG

Bel petanda selesainya kegiatan belajar mengajar membuat semua siswa bersorak gembira, dan bahkan bersyukur karena datang di saat yang tepat. Seperti kelas Fefe saat ini. Pelajaran Geometri.

"ok anak-anak, ulangannya kita tunda minggu depan saja, persiapkan diri kalian untuk bab 3 dan 4" ucap bu Rahma.

"iya buuuukkk" jawab anak-anak sekelas bersemangat.

"selamat siang" kata bu Rahma sambil meninggalkan kelas. Semua siswa membereskan buku-bukunya dan satu per satu berhambur keluar untuk pulang.

Tapi dari semua itu, seorang Fefe adalah yang sebaliknya. Dia kini merasa kesal saat ternyata bel pulang telah berdering. Dia masih memikirkan bagaimana dengan nasib dirinya mengikuti drama yang sama sekali tidak ia minati.

"Fe, ayok pulang" ajak Keisya yang sudah rapih menggendong tas bewarna hijau gelap.
Fefe hanya mengangguk.

"lo Kenapa si?" tanya Arjun bingung melihat temannya yang hanya duduk sambil melamun.
Fefe menggeleng tanda 'gak papa'.

"ngapa si ni anak?" tanya Arjun lagi.

"gara-gara gue ya Fe? sorry gue gak tau, gue kan juga gak sengaja ngagetin lo. Sorry Fe" lirih Deon merasa sangat bersalah walaupun dia belum tahu pasti apa salahnya.

Fefe menghembuskan nafas pasrah.
"gue gak papa. Lo pulang duluan aja" kata Fefe akhirnya.

Keisya menjitak keningnya.

"Lo mau ngumpul anak drama ya?" tanya Keisya memastikan.

Fefe menghembuskan nafas lagi untuk menjawab pertanyaan yang sangat ia benci untuk diakui.

"i-"

"bagi siswa siswi kelas 10 dan 11 yang mengikuti pentas drama, harap berkumpul di ruang teater sekarang. Makasih" suara pengumuman itu bergeming di toa satu sekolah. Suara itu sudah cukup menjadi jawaban yang ingin Fefe keluarkan.

"huft" desah Fefe.

"jalanin aja Fe, semua akan baik-baik aja, kalo lo selalu positif thingking" jelas Keisya. Fefe mengangguk.

Fefe berdiri mengambil tasnya, "yaudah, gue pergi dulu ya. Bye! " ucap Fefe sambil meninggalkan ketiga temannya itu.

"itu baru temen gue!" seru Keisya bangga.
Fefe meninggalkan kelas dan berjalan menuju ruang teater.

"kenapa sih?" tanya Deon.

"gue ketinggalan apaan nih? " tambah Arjun.
Keisya hanya senyum-senyum.

"Kenapa Kei? Kok malah senyum-sentum gitu sih? " tanya Deon lagi.

"lagi seneng aja. Akhirnya Fefe ikut juga drama itu" jawab Fefe masih senyum.

"hah?" seru Deon dan Arjun berberengan.

"udah yok pulang" ajak Keisya lalu meninggaljan kelas dan disusul kedua teman cowoknya itu.

FRIEND&LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang