6

242 14 0
                                    

Author Pov
2 tahun kemudian
Kini Dina sudah berprofesi sebagai seorang dokter umum di sebuah rumah sakit ternama. Karena kecerdasannya Dina lebih cepat tamat dari teman-temannya. Meski begitu, ia masih tetap berteman baik dengan teman-temannya,  terutama Alena dan Ressi. Seperti sekarang, setelah selesai bekerja Dina sudah janjian bertemu dengan Alena dan Resi di Cafe "Mawar" tempat favorit mereka.
"Assalamualaikum sahabat - sahabat ku yang cantik" Dina menghampiri sahabat-sahabatnya.
"wahhhh Dinaaaaaaaaaaa ku sayangggggggggggggggg" Alena menghambur memeluk Dina disertai teriakan cemprengnya. Sontak membuat pengunjung cafe mengalihkan pandangan mereka pada Alena.
"shut.. Lo ya Al,  selalu aja.Malu tahu."
Gerutu Ressi.
Alena tak mendengar perkataan Ressi. Ia masih saja memeluk Dina. 
"Hmm.. Jadi gue dicuekin nih. Fix banget. Gue gak dianggap sahabat lagi." Ressi mengerucutkan bibirnya.
"Uluh-uluh sahabat ku yang satu ini ngambekan banget sih.. sini-sini peluk juga." Ucap Dina.  Mereka pun berpelukan bertiga bak telletubbies(maaf ya kalau salah penulisannya 🙏😆).
Kegiatan mereka menjadi perhatian pengunjung cafe. Merasa diperhatikan,  Dina pun tersadar dari acara peluk-pelukannya.
"Udah ah, malu tuh dilihatin orang banyak." Dina terkekeh dan melepas pelukannya.
"Hehehe... Habisnya kita kangen tahu. Udah jarang ketemu lo." Cerocos Alena disertai anggukan Ressi.
"Sorry deh, lain waktu kita bakal sering ketemu." Ucap Dina
"Eh Iya gue lupa pesan makanan. Lo pada mau pesan apa?." Tanya Ressi.
"Samain aja dah." Dina dan Alena serentak menjawab.

Regan Pov
Hari ini aku pulang kerja lebih awal. Berbeda seperti biasa yang selalu pulang larut malam. Kini aku sedang berada diruang tinju khusus tempat ku berlatih jika dirumah.
"Arrrggghhhhh.........." aku meluapkan segala amarah ku disini. Sejak kedatangan Melody 1 bulan yang lalu membuatku teringat akan luka lama yang sudah ku kubur sejak lama. Melody merupakan cinta pertama ku sejak aku SMA hingga aku kuliah, ia masih setia bersama ku.  Tapi laki-laki brengsek itu telah merebutnya dari ku. Dan yang lebih parah,  aku mendengar pengakuan melody yang begitu menyakitkan buatku.

Flashback on
"Weesss... Couple favorite disekolah makin mesra aja nih." ledek Ivan
"Ya lah kita akan selalu mesra. Ya gak yang?." Regan mengerlingkan matanya pada Melody.
"Yakin nih? Udah tamat loh ini. Gak bakal bisa ketemuan terus." Goda Ivan. "Yakinlah... Makanya lo cari cewek deh mending. Biar gak ngiri mulu. Hahahaha...." Ledek Regan
"Mulai dah jomblo diledekin. Au ah, gue kesana dulu." Ivan memilih pergi.
"Hahahaha.... " Tawa Regan dan\ Melody pecah melihat Ivan.
Detik berikutnya mereka saling bertatapan. Suasana proomnight malam ini serasa begitu romantis bagi mereka.
"Hmm.. Gan." Panggil Melody ragu.
"Ya sayang..." sahutnya.
"Kamu tahu kan aku sayang banget sama kamu?." Tanya Melody
"Iya tahu."
"hmm kamu setuju kan kalau kita LDR setelah ini?."
"Hah? Kenapa sayang?." Terlihat kecemasan diwajah Regan
"Papa minta aku buat kuliah di Jepang. Aku gak bisa nolak permintaan papa. Tapi satu hal yang kamu harus tahu,  aku akan selalu jaga kepercayaan kamu buat aku. Aku akan selalu jaga cinta kita." Melody mencoba meyakinkan Regan.
"Tapi yang, aku gak bisa tanpa kamu." Lirih Regan.
"Gan,  pelis. Aku bakal sering pulang ke Indonesia kalau liburan. Percaya sama aku ya." Melody menyentuh tangan Regan, mencoba memberi ketenangan padanya.
"Hufftt.. Tapi Janji bakal sering pulang ke Indonesia ya. Dan kamu harus sering kasih kabar buat aku." Ucap Regan.
"Iya sayang....." Melody menghambur kepelukan Regan.
Selama 1 tahun Melody menepati Janji nya. Ia selalu memberi kabar pada Regan selama ia di Jepang. Bahkan saat libur ia juga sering mengunjungi Regan. Namun, itu hanya bertahan 1 tahun. Setelah itu Melody sama sekali tak memberi kabar apapun pada Regan. Bahkan Ia tak pernah pulang ke Indonesia. Melody juga memblokir kontak Regan. Sulit bagi Regan mengetahui kabar Melody. Saat Regan bertanya pada Kerabat Melody, mereka hanya menjawab tidak tahu. Ada apa sebenarnya?  Regan sangat bingung.
3 tahun kemudian rasa penasarannya terjawab saat ia mengadakan party di cafe bersama Ivan, Refan dan Bobby.

Haloooo Author comeback nih...😊
Maaf baru update yaa..... Maaf banget part ini gaje dan gantung. Besok bakal author lanjutin Oke 😉 jangan marah ya sama author 🙏



Rasa ini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang