Author Pov
Setelah perkenalan Dina dan Melody berapa minggu lalu, kini baik Dina maupun Melody sudah lebih akrab bahkan mereka bersahabat. Tak jarang Melody sengaja menemui Dina hanya sekedar untuk curhat. Seperti Sore ini Melody menghampiri Dina dikampusnya. Mereka sengaja janjian disana karena Dina baru saja selesai kuliah.
"Din!" Teriak Melody
"Hei Mel!" Dina pun segera menghampiri Melody.
"Din, yaampun seminggu gak ketemu kamu rasanya ya gak enak banget. Gak ada teman curhat."
"Lebay kamu ah." Dina tertawa kecil.
"Kantin yuk Din, ngobrol sekalian minum kan seru tuh". Cengir Melody.
"Yuk." Mereka jalan beriringan. Sampai mereka tiba di kantin.
"Oiya Mel gimana kamu sama Cowok yang pernah kamu ceritain itu?."
Seketika wajah Melody terlihat murung.
"Aku gak tahu Din. Andai aku dikasih kesempatan buat ketemu dia lagi, aku bakal minta maaf dan ngejelasin ke dia sejelas-jelasnya." Lirih Melody
Dina yang melihat itu merasa iba dengan sahabat nya yang satu ini.
"Mel, aku yakin dia pasti maafin kamu kok. Dia cuma butuh waktu Mel. Gak mudah buat dia semua ini ."
"Aku harap begitu Din. Entah aku egois atau apa tapi disatu sisi aku masih sangat mengharapkan dia kembali ke aku." Airmata Melody pun lolos begitu saja.
"Melody, berharap itu adalah kebiasaan manusia. Tapi saran aku jangan gantungkan harapan kamu dengan manusia. Kamu pasti akan kecewa. Gantungkan harapan kamu pada ALLAH. Jangan berhenti untuk berdoa Mel. Kamu harus yakin dengan kekuatan doa. Hanya doa yang mampu merubah segalanya." Dina mengusap pelan pundak sahabatnya itu.
"Apa pantas manusia seperti aku berdoa kepada ALLAH?."
"Semua manusia berhak berdoa. Gak ada larangannya sama sekali. Kamu harus yakin doa kamu pasti akan dikabulkan ALLAH."
"Tapi aku bahkan sudah menghianati orang yang tulus sayang sama aku Din. Dia rela nunggu aku. Padahal kalau dia mau dia bisa cari yang lebih dari aku selama aku jauh dari dia."
"Semua masa lalu. Aku percaya dia pasti melupakan itu semua. Semua hanya masalah waktu."
"Din kapan ya aku bisa ketemu lagi sama dia?." Mata Melody memancarkan harapan penuh.
"Terakhir kamu ketemu dia dimana? Saran aku kamu temui dia ditempat terakhir kamu ketemu sama dia."
"Gak mungkin din. Secara aku terakhir ketemu dia di cafe. Gak mungkin dia setiap hari ke cafe."
"Mungkin aja kan. Siapa tahu cafe itu dekat kantor nya. "
"Aku bakal coba ya Din. Kamu doain aku ya."
~~~~~~~~•••~~~~~~••••~~'''~~~~~~~~Maaf dikit yaaaa nanti insyaALLAH aku sambung lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa ini
RandomBagiku cinta hanya omong kosong. Bagiku Cinta hanya tentang seberapa banyak harta yang kau miliki. Seorang pria mampu menaklukkan hati wanita, hanya Karena harta. Ya harta. Bagiku wanita semua sama. Gila harta! Ku tak peduli cinta. Ku hanya a...