Part 04*Kembali ke pondok

119 11 2
                                    

Pak budi menghantarkan zahra hanya sampai gerbang. Di depan gerbang sudah ada jihan dan syaqila menunggu zahra.

"Asaalamu'alaikum" ucap jihan dan qila sambil tersenyum.

"Wa'alaikumussalam" jawab pak budi dan zahra.

"Non, kalau gitu pak budi balik dulu ya" pamit pak budi.

"Iya pak, hati-hati di jalan" ucap zahra kepada pak budi.

"Siap non" semangat pak budi.

"Non jihan, non qila, tolong jagain non zahra ya" pesan pak budi.

"Siap komandan" jawab mereka sambil meletak tangan dijidat dan menghentak kan kaki serempak.

"Bapak pamit ya, assalamu'allaikum" ucap pak budi.

"Wa'alaikumussalam" jawab ketiga sahabat tersebut.

Sepeninggalan pak budi, ketiganya berjalan menuju kamarnya. Mereka tertawa melihat tingkah lucu jihan. Tanpa terasa mereka sudah sampai di kamaranya.

Zahra menceritakan keadaan zahwa kepada jihan dan syaqila.

"Sabar ra, kita sama-sama berdo'a buat kesembuhan zahwa" ucap qila saraya merangkul sahabatnya itu.

"Kita tau gimana perasaan kamu ra, semua kehendak Allah" ucap jihan dan menghapus air mata zahra.

"Makasih ya, kalian berdua sahabt terbaik aku" ucap zahra dan merangkul kedua sahabatnya.

🌿🌿🌿

Sudah 3 minngu zahra di pondok, tapi tak sedikit pun dia mendengar kabar adiknya, karna selama 3 minggu ini bunda ataupun ayahnya tak menelvonnya. Bukan karna tak sayang, ayahnya takut kalau zahra tau keadaan adiknya, dia akan menangis dan tak sadarkan diri lagi.

Saat zahra hendak kerumah umi lina untuk meminjam hpnya, zahra melihat umi lina berada di jemuran samping asrama putri.

"Assalamu'alaikum umi" ucap zahra sambil menyalami tangan umi lina.

"Wa'alaikumussalm nak zahra, ada apa?" Tanya umi lina.

"Mmm.... Zahra mau minjam hp umi, mau nelvon bunda" jawab zahra.

"Ya sudah, zahra ambil saja di tempat biasa ya" suruh umi lina.

"Iya umi, makasih mi" ucap zahra.

"Sama-sama sayang" umi lina mengelus kepala zahra yang terbalut rapi dengan hijab pinknya.


Zahra menelvon seseorang yang bertuliskan bunda sayang dikontaknya, tak butuh waktu lama, panggilan pun tersambung.

"Assalamu'alaikum kak" ucap seseorang diseberang sana.

"Wa'alaikumussalam, bunda apa kabar?" Tanya zahra.

"Alhamdulillah baik, kakak sendiri baik kan?" Bunda zahra balik bertanya.

"Alhamdulillah bunda. Oh iya, adex gimana bun?" Zahra bertanya kepada sang bunda, tapi bundanya tak menjawab.

"Bunda. Bunda masih disanakan?" Cemas zahra.

"Iya sayang. Bunda tutup dulu ya. Besok kamu terima hp kan?"

"Iya bun"

"Ya udah, besok inn sya allah bunda telvon ba'da dhuha ya kak. Sekarang bunda tutup ya"

"Iya bunda, assalamu'alaikum" ucap zahra lembut. Meskipun merasa kecewa, tapi zahra tak pernah menampakkan kekecewaanya kepada siapapun.

"Wa'alaikumussalam, belajar yang rajin ya kak" nasehat bunda.

"Iya bunda"

Tut tut tut. Panggilan pun terputus.

🌲🌲🌲

Saat ini zahra sedang duduk ditaman belakang pondok. Di sana ada 2 kursi panjang. Hafiz yang tak sengaja melihat zahra pun menghampirinya.

"Assalamu'alaikum ukhti" sapa hafiz yang berdiri di samping kursi zahra.

"Wa'alaikumussalam akhy" setelah mengetahui siapa yang datang, zahra kembali menundukkan pandangannya.

"Apakah ana mangganggu ukhti?" Tanya hafiz merasa tidak enak, takut mengganggu perempuan didepannya.

"Tidak akhy" jawab zahra seadanya. Bukan cuek ataupun juteq, tapi zahra tak mau kena rayuan syetan saat berbicara dengan ikhwan yang bukan mahramnya.

"Kalau boleh tau, sedang apa ukhti sendiri disini? Bukannya slalu bersama ukhti jihan dan ukhti syaqila"

"Mereka lagi ada tugas buat jagain adex kelas awal" jawab zahra. Hafis membulatkan mulutnya membentuk huruf O.

"Afwan ukhti, ana sudah mendengar tentang adik ukhti, ana do'akan smoga cepat sembuh ya ukhti" ucap hafiz tulus.

"Aamiin allahuma aamiin, makasih akhy"

"Sama-sama, ya udah sekarang ukhti lebih baik balik ke asrama, tidak baik perempuan diluar sendirian" nasehat hafiz.

"Baiklah akhy, assalamu'alaikum" ucap zahra seraya bangkit dari tempat duduknya.

"Wa'alaikumussalam" jawab hafiz.

Zahra berjalan meninggalkan hafiz menuju ke asrama, didalam hatinya zahra sangat senang diperhatikan oleh orang yang slama ini dikaguminya.

Begitupun dengan hafiz, dia merasa senang bisa bertemu lagi dengan orang yang diam-diam slama ini di kaguminya.

__________________________________

Hy gays.....
Tunggu lanjutannya ya.
Aku harap kalian gak bosan dengan ceritanya.

Tolong vote dan comen ya, aku sangat membutuhkan dukungan kalian gays.

Maaf ya banyak typo.
Maklum author juga manusia yang punya salah.
He he he 😊😊

Oh ya gays, kalau ada yang ingin ditanyakan bisa hubingi author.

Wa firani 081378351461

Santri PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang