"assalamu'alaikum adex" semangat zahra menyapa adex semata wayangnya. Zahwa masih belum pulih, kecelakaan yang di alami zahwa membuatnya tak bisa bicara untuk sementara.
"Adex cepat sembuh ya, kakak janji akan bawa adek jalan-jalan" zahwa masih diam.
"Kakak kangen sama adex" isak zahra. Zahwa meneteskan air matanya, ia tak tega melihat kakak kesayangannya menangis.
Zahwa menggerakkan tangannya dan menghapus air mata zahra, zahwa menatap zahra dalam, seolah berkata kakak jangan nangis, aku sayang kakak.
Zahra memeluk adex nya, zahra begitu menyayangi adexnya, begitu pun sebaliknya.
"Adex ayo ngomong, adex gak kangen sama kakak?" Emosi zahra tak bisa di tahan lagi. Ingin marah, tapi pada siapa dia harus marah. Zahra tak ingin melihat adexnya seperti ini.
"Zahra" panggil ayahnya. Zahra pun menoleh sebagai jawabannya.
"Untuk sementara ini zahwa tidak bisa bicara, akibat benturan yang amat keras itu membuatnya tak bisa bicara"
Degh...........
Zahra baru merasakan kebahagiaan dengan sadarnya zahwa, tetapi kembali sedih melihat kondisi adexnya.
"Sampai kapan yah"
"Kita tunggu satu bulan kedepan nak" zahra tak bisa menahan tubuhnya, iya tak punya kekuatan untuk berdiri lagi, lututnya mulai menyentuh lantai, zahra tak bisa membayangkan satu bulan kedepan tidak bisa mendengar suara dan tawa adexnya.
"Zahra" dengan cepat ayahnya menangkap tubuh zahra yang hampir tergeletak. Pandangan zahra kabur, dan perlahan berubah menjadi gelap.
*****
Sudah beberapa hari ini hafiz tidak pernah bertemu ataupun melihat zahra, hatinya merasa kehilangan.
"Fiz, kamu kenapa sih? Akhir-akhir ini ngelamun mulu?" Tanya fikri.
"Lagi mikirin ukhty dia mah" jawab fahri enteng.
"Ukhty siapa?"
"Siapa lagi kalau bukan ukhty zahra"
"Siapa juga yang mikirin ukhty zahra, nggak kok" elak hafiz.
"Ngomong-ngomong soal ukhty zahra, dia kemana. Beberapa hari ini aku gak pernah liat dia deh" yanya fahri.
"Iya ya, kamu tau fiz?" Tanya fikri.
"La adri" jawab hafiz lalu pergi meninggalkan mereka.
"Fiz mau kemana?" Sorak fahri.
"Mau ke kantor syekh, nemuin ustaz fauzi" jawab hafiz dengan sedikit bersorak.
Di perjalanan menuju kantor syeikh, hafiz melihat jihan syaqila.
"Assalamu'alaikum ukhty" salan hafiz.
"Wa'alaikumussalam akhy" jawab qila dan jihan serempak.
"Ada perlu apa ya akhy hafiz?" Tanya syaqila.
"Afwan ukhty, bukannya ana lancang, ana cuma ingin tau, kenapa akhir-akhir ini ukhty zahra gak keliatan? Apa dia sakit? Atau pindah pondok?" Tanya hafiz bertubi-tubi.
"Duh akhy, kalau nanya tu satu-satu napa" jawab jihan. Hafiz hanya cengengesan, begitu ingin taunya dia tentang zahra.
"Zahra pulang akhy" jawab qila sedih.
"Kenapa?" Tanya hafiz lagi.
Flashback
Zahra bergegas memasukkan bajunya kedalam bag yang akan di bawa pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Pesantren
Teen Fiction"Zahra lathifa mahfuzah" Wanita 17 tahun yang shalehah berhati lembut, dikagumi banya ikhwan dan disenangi banyak akhwat. "Angga al-hafis mubaraq" Sesuai namanya dia seorang hafidz, bersiakap lemah lembut kepada semua orang dan tak pernah pilih-pili...