Zahra adalah gadis yang kuat dan tegar, meskipun salah satu penyemangat hidupnya telah menghadap illahi, zahra tak berlarut-larut dalam kedukaannya.
"Kak" panggil ayah zahra.
"Iya yah"
"Jadi ke panti Hidayahnya" tanya ayah.
"Jadi yah, ini mau berangkat." Jawab zahra.
"Di antar pak budi kan?"
"Gak yah, zahra di jemput qila"
"Ya sudah, Jangan pulang malam kak"
"Baik yah"
"Sepertinya qila sudah datang" ucap ayahnya karna mendengar suara mobil di perkarangan rahnya.
"Kalau gitu, zahra pergi yah, assalamu'alakum" ucap zahra dan mencium tangan ayahnya.
"Hati-hati di jalan kak, wa'alaikumussalam"
Zahra berlari-lari kecil keluar rumahnya, dia tersenyum melihat sahabatnya yang sudah menunggu di depan mobilnya.
"Lama ya qil?" Tanya zahra.
"Gak kok, aku juga baru datang" jawab qila.
"Ya udah yuk" ajak zahra.
*****
Zahra dan syaqila berjalan menuju ruangan buk Fatimah, pengurus panti asuhan Al-Hidayah.
"Ra, kamu duluan aja ya, aku mau balik ke parkiran, handpone aku ketinggalan di mobil" ujar Qila.
"Ya udah, cepat ya"Syaqila berbalik arah menuju parkiran. Ia menggambil Hp yang tertinggal di mobil.
Bugh....
"Maaf ukhti, saya tidak sengaja" ucap laki-laki yang baru saja menabrak Syaqila.
"Iya, gak papa kok" jawab syaqila dan berusaha berdiri.
"Ada yang sakit? " tanya orang itu khawatir.
"Gak kok" jawab syaqila cepat.
"Sekali lagi saya minta maaf ya" ucapnya menangkupkan kedua tangan di depan dadanya.
"Iya, gak papa. Lagian aku juga salah kok, jalan tergesa-gesa" ucap qila tersenyum.
Saat syaqila sedang berbicara dengan orang yang baru saja menabraknya, tiba-tiba datang seorang anak kecil yang kira-kira usianya 6 tahun.
"Ustadz di panggil umi" ucap anak kecil laki-laki itu.
"Ucap salam dulu Randi"
"Oh iya, assalamu'alaikum" ucap anak kecil itu cengengesan.
"Wa'alaikumussalam" jawab qila dan orang yang di panggil itu serempak.
"Maaf ukhti, saya harus pergi. Saya minta maaf soal yang tadi" ucap orang itu berpamitan dan meminta maaf entah yang keberapa kalinya.
"Iya tidak masalah" jawab syaqila ramah.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Selesai mengambil handpone, syaqila menyusul Zahra dan Jihan ke ruangan pengurus panti.
"Assalamu'alaikum" ucap qila di ambang pintu.
"Wa'alaikumussalam" jawab orang yang di dalam bersama.
"Maaf qila lama" ucap qila merasa bersalah.
"Tidak apa-apa nak" jawab bu Fatimah.
Mereka berjalan menuju ruangan utama, yaitu ruangan tempat anak panti asuhan berkumpul. Mereka mengikuti langkah bu Fatimah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Pesantren
Ficção Adolescente"Zahra lathifa mahfuzah" Wanita 17 tahun yang shalehah berhati lembut, dikagumi banya ikhwan dan disenangi banyak akhwat. "Angga al-hafis mubaraq" Sesuai namanya dia seorang hafidz, bersiakap lemah lembut kepada semua orang dan tak pernah pilih-pili...