5

25 8 2
                                    

"Jika hati sudah terkunci di satu nama. Aku rela jatuh, bangkit lagi demi sang nama"


Sinar matahari yang menerobos masuk melalui celah tidak mampu membangunkan gadis mungil itu.

Dina yang belum melihat putrinya itu berniat menghampiri kamar putrinya. Tok..tok..tok...

"Adzia bangun ini udah tengah poe gini kamu belum bangun" ucap Dina sewot.

Dina tak mendapatkan respon sedikitpun langsung membuka pintunya dan...

"Lailahailallah, Zia bangun ini matahari udah di ubun-ubun aduhh parawan parawan iyeu teh kumaha" ucap mamanya ala bicara mama tiri sembari menarik kain yang menyelimuti putrinya itu.

"Enghhh mami masih pagi ini" dengan suara berat

"Siang-siang bolototkeun itu mata, aduhh eling eling umat muslimin muslimat. Bangun bangun"

"Iya iya"

"Cepet mandi" ucap Dina dengan menggusur Zia ke kamar mandi.

Saat di kamar mandi Zia masih belum sepenuhnya membuka mata.

"Mau mami mandiin?"

Sontak membuat Zia melotot

"Eehh iya iya ini mandi ih mami"

- - -

Dalam waktu 45 menit Zia turun menuju ruang tv, ia melihat maminya yang fokus dengan acara di tvnya. Terlintas berbuat jail di pikiran Zia.

"DORRRR!!" Zia mengagetkan maminya sontak maminya menjerit

"ALLAHHUAKBAR ALLAHUSOMAD LAM YALID WALAM YULAD GUSTI NU AGUNG" teriak Dina kaget.

"HAHAHA mam itu kaget apa dzikir? Panjang amat" ledek Zia.

"Gaada kerjaan banget sih lo bangunin macan lagi tidur" ucap Galih

"Kamu bilang mami macan apa?" tanya Dina kesal

"Ehh ini bibir" sambil menepuk bibir merahnya itu.

"Bir lu diem lah! gabisa liat kondisi apa?" gerutu Galih seakan akan memarahi bibirnya itu.

"Bagus! Marahin tuh bibir kamu biar gak sompral. Enak aja cantik gini di bilang macan"

"Mama gatau yak? Macan itu singkatan" sambung Zia

"Mama cadu mandi" ucap Zia asal jeplak yang membuat Dina sontak membulatkan matanya.

"Ehh mama cantik maksud Zia hehe"

"Kamu sama orang tua yak, gak bakal mami beliin cemilan nanti siang mami mau jalan-jalan sama papi"

"Lohh kok aku gak di ajak sih mi"

"Enggak, mami mau angen-kangenan sama papi mau pengantinan lagi sama papi. Kalo kamu ikut ganggu nanti kamu"


"Udah lo di rumah aja, kita ngumpul bareng Raka Angga . Ajak sekalian ciwi ciwi kamu yang rempong itu si Gita sama si Cira" timpal Galih

"Wahh rame dong. Boleh ajak Zeri yak?"

"Kagak kagak! Ini acara khusus manusia yak"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang