Terbukanya telaga kematian

691 87 12
                                    

"Gue bersedia melakukannya,"

Ucapan Guntara membuat mereka semua tersenyum senang. Akhirnya Guntara bisa bersikap dewasa demi kebaikan semuanya.

Dan yang sangat tidak terduga-duga terjadi. Ucapan Guntara seperti membuka kunci hutan ini. Tanah bergetar hebat membuat mereka semua terjatuh ke tanah.

Getarannya sangat kuat seperti bumi akan terpisah. Dan benar saja, tanah hutan saat ini telah terbagi dua. Mereka semua ketakutan. Tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Dan dengan sangat ajaib. Tiba-tiba saja hutan berubah menjadi tempat yang sangat indah. Dan di hadapan mereka semua kini terdapat sebuah telaga biru yang amat sangat cantik.

"Apa ini?!" Pekik Caitlin tak menyangka. Dia tidak mengerti kenapa hutan tiba-tiba berubah menjadi telaga.

Jeri pun sama paniknya seperti Caitlin. "APAKAH SUDAH KIAMAT TEMAN-TEMAN?!" pekiknya dengan suara kuat.

"Kiamat pala lu gendut!" Cibir Caitlin di tengah kepanikan mereka.

Susan beserta teman-temannya tersenyum senang. Akhirnya mereka menemukan telaga tempat aura Susan dikurung. Dan yang paling mengejutkan letak telaga itu ada di mulut Guntara. Dia yang telah membuka gerbang masuk ke telaga itu.

Guntara mematung. Tubuhnya kaku, dia tidak menyangka ucapannya akan membuka dan memunculkan telaga itu saat ini.

Dan tanpa mereka duga-duga, tiba-tiba di tengah telaga terbentuk pusaran air yang cukup besar. Hal itu sontak membuat mereka semua semakin panik.

Dan mereka semakin terkejut ketika dari dalam pusaran itu keluar sesosok makhluk berjubah putih. Sama seperti Susan.

Wujud wanita itu sama seperti Susan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Wujud wanita itu sama seperti Susan. Tubuh, rambut, dan segalanya berwarna putih. Yang membedakan hanyalah mahkota yang dikenakannya. Mereka bisa menebak kalau dia adalah ratu.

Wanita tersebut terbang ke atas, membuat mereka semua terperangah melihatnya. Dan dalam sekejap mata, makhluk sama seperti Susan dan wanita itu bermunculan di sekitar mereka. Seperti telaga itu memang mereka yang menghuni dan menjaganya.

"Selamat datang di telaga kematian," sapa wanita itu dengan senyum penuh arti.

Para makhluk putih itu langsung menyembah ratu tersebut. Pertanda kehormatan mereka padanya.

"Keindahan ini tidak seperti kelihatannya. Telaga ini mematikan," ucap ratu tersebut yang merupakan pemimpin dari bangsa albino.

Guntara dan rekan-rekannya menyerngit heran. Tidak mengerti maksud dari ratu tersebut. Karena memang telaga ini terlihat sangat indah.

"Apa maksudnya?" Tanya Caitlin dengan hati-hati. Dia penasaran juga ketakutan. Karena ada banyak makhluk putih yang tidak disukainya.

Ratu tersebut mengangkat sebuah batu berukuran sedang ke udara. Dengan jari telunjuknya, dia membawa batu tersebut ke dekatnya.

Semua yang menyaksikan itu terperangah tak percaya. Batu tersebut bisa terbang hanya dengan ditunjuk saja.

"Perhatikan ini," ucap ratu tersebut. Mereka semua mengikuti arah batu itu. Tatu itupun melemparkan bary tersebut ke dalam telaga.

Dan seketika batu itu hangus dan berasap. Mereka semua semakin dibuat terkejut. Terlebih setelah mengetahui kalau air telaga itu mampu menghanguskan apapun.

"Katakan ratu, bagaimana cara kami melepaskan kutukan Susan?" Tanya sesosok makhluk yang menjadi teman Susan. Yang bernama Claret.

"Susan bisa terbebas dari kutukannya, jika cinta sejatinya mampu mencari permata putih dan menghancurkannya."

"Di mana letak permata putih itu?" Tanya Guntara tak ingin berbasa-basi. Dia ingin segera keluar dari jerat penderitaan ini.

Ratu tersebut menunjuk ke arah telaga. "Di dasar telaga," jawabnya.

Guntara langsung membelalakkan matanya terkejut. Dia tidak mungkin menyelam ke dasar, karena batu saja hangus. Apalagi dirinya.

"Bagaimana bisa? Aku bisa mati jika menyelaminya!" Guntara protes namun direspon senyuman oleh ratu albino.

"Cinta sejati punya kekuatan yang tidak diketahui siapapun. Kau bisa menyelaminya tanpa pengaman apapun," jawabnya.

"Berarti, hanya Guntara yang bisa melakukan semuanya?" Sambung Ana.

Ratu albino mengangguk. "Memang begitu cara kerjanya," jawabnya. "Dan ingat satu hal, kau tidak punya banyak waktu. Segera ambil permata itu, sebelum Susan sah menjadi kaumku."

Guntara mengangguk pertanda dia mengerti. Dia langsung mengambil ancang-ancang untuk menyelami telaga tersebut.

Namun belum sempat Guntara menyelam. Susan sudah lebih dulu mencegahnya.

"Kamu tulus melakukannya?" Tanya Susan menyendu.

Guntara menghela napas sebelum menjawab. "Ibuku pernah bilang, ketika aku dibutuhkan, aku harus melakukannya sebaik mungkin. Karena suatu saat, aku pasti membutuhkan orang lain juga." Jawab Guntara membuat hati Susan tersentuh.

Susan menitikkan air mata bahagianya. Dia sangat beruntung karena telah dipertemukan oleh seorang seperti Guntara. Yakni cinta sejatinya. Susan baru merasakan, bagaimana rasanya diperjuangankan seperti ini.

"Good luck!"

Guntara mengangguk. Dia kemudian melangkah mendekati telaga. Sejenak dia menatap rekan-rekannya yang pasti mendoakan keselamatan Guntara.

Guntara pun langsung meloncat dan berenang ke dasar telaga. Mencari permata putih untuk menghancurkan kutukan Susan.

"Guntara pasti berhasil kan?" Tanya Caitlin cemas. Sedari tadi tubuhnya gemetar, dia takut terjadi sesuatu pada Guntara.

"Dia bisa menjaga dirinya sendiri," lanjut Jeri dengan ekspresi sangat meyakinkan.

Susan beserta teman-teman dari dunia lainnya pun sama-sama berdoa. Karena selain keselamatan Guntara, Susan akan terbebas dari kutukan. Dan itu yang sedang mereka perjuangkan.

Guntara terus menyelam hingga ke dasar telaga. Telaga itu ternyata sangat dalam. Terbukti Guntara belum melihat dasarnya hingga sekarang.

Belum sampai di dasar, Guntara seperti kehabisan napas. Dia sama sekali tidak membawa oksigen untuk menyelam. Guntara mulai panik sendiri.

Tetapi ada sesuatu yang ajaib. Dan Guntara baru menyadarinya. Ternyata dia bisa bernapas di dalam air. Air sama sekali tidak masuk ke dalam hidung ataupun mulutnya.

Dia baru mengingat perkataan ratu albino, kalau cinta sejati memiliki kekuatan yang tidak diketahui. Dan sekarang Guntara baru mengetahuinya. Dia bisa bernapas di dalam air.

Hal itu membuat Guntara semakin mudah untuk mencari permata itu. Dia pun semakin bersemangat karena dia akan menyelamatkan banyak orang saat ini. Termasuk menyelamatkan dirinya sendiri.

"Aku lakukan untukmu Susan,"





























SEMAKIN MENDEBARKAN!

SEMOGA SEMAKIN SUKA

❤️

Teror telaga kematian [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang