Extra part

975 79 3
                                    

Guntara melerai pelukannya dengan Susan. Mereka saling menatap satu sama lain. Menyampaikan isi hati lewat sorotan mata yang takkan terbaca oleh orang lain.

"Kamu sangat cantik," puji Guntara tak berkedip menatap Susan.

"Kamu lebih," balas Susan. Dan langsung mendapat pelototan dari Guntara.

"Aku lebih cantik?" Tanyanya memperjelas ucapan Susan.

Tawa Susan pecah saat itu juga. Guntara ternyata salah paham padanya. "Maksudku, kamu lebih tampan." Jelasnya.

Guntara tersenyum. Dia menyisipkan rambut Susan ke belakang telinganya. Mengusap pipinya lembut kemudian mengecupnya.

"Aku cinta kamu,"

"Aku juga mencintaimu,"

Dalam waktu singkat mereka bisa menyadari bahwa cinta sejati memang nyata. Semesta mengirimkannya lewat perjalanan yang tak biasa yang di alami oleh Susan.

Susan sangat bahagia saat itu.

Di tengah-tengah mereka sedang saling mengungkap rasa, tiba-tiba saja Ratu menghampiri mereka.

"Kalian sudah selesai di sini, waktunya kalian pulang." Ucap Ratu albino mempersilahkan mereka untuk pulang.

Caitlin, Ana, Jeri, mendekat ke Susan dan Guntara. Mereka bersama mendengarkan Ratu berbicara.

"Terima kasih, karena kedatangan kalian Susan jadi terbebas dari kutukan." Ucapnya tulus. "Maafkan saya juga Susan. Karena telah mengutuk kamu," lanjutnya penuh penyesalan.

Susan tersenyum simpul mendengar permintaan maaf dari Ratu. "Tidak apa Ratu. Saya malah bersyukur karena kutukan itu, Guntara dikirimkan untuk saya." Balasnya sambil melihat Guntara yang ada di sampingnya.

Caitlin mendekat ke Susan. Dia menundukkan wajah seperti merasakan penyesalan juga. "Maaf, gue udah kasar sama lo." Ucapnya tulus.

Susan mengangguk mengerti. Kemudian dia membawa Caitlin ke dalam pelukannya. "Aku paham. Dan kamu dimaafkan,"

Susan beserta yang lainnya tertawa renyah bersama. Menikmati kebahagiaan mereka karena sudah melewati masa-masa sulit.

Angel beserta yang lain melangkah mendekat ke Susan dan rekan-rekan Guntara.

"Ayo Susan, kalian harus pulang." Ucap Angel sambil tersenyum berat. Hatinya merasa sesak akan melepas Susan kembali ke rumahnya.

Hati Susan mencekat. Mendengar perkataan Angel, membenarkan kalau dirinya akan berpisah dengan mereka semua.

Angel dan yang lain sudah banyak membantu Susan. Dari kecil, mereka selalu bersama-sama. Tertawa bersama, menghapus jejak air mata dan kepedihan Susan. Sampai saat ini juga mereka membantu melepaskan kutukan Susan.

Susan tidak siap untuk berpisah dengan mereka. Menjauh dari mereka yang sudah Susan anggap keluarga. Meski mereka bukan manusia. Tetapi mereka berhati mulia.

Susan tak mendapatkan teman asli. Tetapi dia mendapat teman sejati dari dunia yang tidak sembarang orang bisa lihat dan masuk. Susan beruntung memiliki kelebihan itu.

"Kalian tidak ikut denganku?" Tanya Susan dengan mata yang berkaca-kaca.

Angel dan yang lain menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda tidak. Sambil tersenyum mereka menolak ajakan Susan.

"Tidak, kami akan tetap di sini. Menjaga hutan," jawab Angel dengan berat hati. Sesungguhnya mereka juga ingin ikut bersama Susan. Tetapi mereka tidak bisa, karena akan banyak manusia yang terganggu dengan kehadiran mereka.

Susan menitikkan air matanya. Dia tidak sanggup untuk berpisah sekarang. Tetapi dia juga harus pulang untuk kembali ke keluarganya.

Sebuah pilihan yang berat bagi Susan. Tetapi harus Susan lakukan. "Apa aku bisa berkunjung kapan saja?"

Angel dan yang lainnya mengangguk semangat. "Tentu saja boleh!" Jawab mereka semua serentak

Susan tertawa kecil mendengarnya. Setidaknya senyuman mereka membuat Susan tak lagi bersedih.

"Karena tugas saya sudah selesai. Saya harus pergi. Nikmati dan jalani kehidupan kalian dengan senang hati,"

Ratu albino kembali melangkah ke telaga. Dia harus kembali ke alamnya lewat telaga itu. Saat Ratu sudah mendekati pusaran air, Ratu berbalik dan mengucapkan selamat tinggal.

"Selamat tinggal," ucap Ratu sambil melambai-lambaikan tangannya ke udara.

"Sampai jumpa lagi Ratu....." seru mereka kompak.

Ratu pun masuk ke dalam pusaran itu. Seketika cahaya putih bersinar dari dasar telaga. Dan tiba-tiba telaga itu kembali tertutup dan berubah menjadi hutan sedia kala.

Susan dan yang lainnya menghela napas lega. Akhirnya mereka sudah lepas dari masa-masa sulitnya.

"Kami akan antar kalian ke dermaga,"

.
.
.
.
.

Caitlin, Guntara, Ana, Jeri dan Susan kini sudah berada di dermaga. Mereka akan segera pulang ke rumah mereka yang berada di pusat ibu kota. Meninggalkan rumah tua yang menguji adrenalin mereka semua.

Termasuk Susan. Setelah 18 tahun terkurung dalam penjara kutukan. Kini dirinya bisa kembali seperti manusia normal. Dia sudah bisa kembali ke rumah dan bertemu dengan keluarganya.

Angel dan kawanannya mengantar mereka dan menunggu sampai mereka pergi. Masing-masing dari mereka memancarkan raut bahagia karena Susan akan kembali ke rumahnya.

Tak lama, sebuah kapal datang mendekat ke dermaga. Kapal itu terlihat masih bagus. Tidak seperti kapal yang pertama kali mereka tumpangi untuk ke rumah tua itu.

Susan berbalik. Menghadap ke teman-temannya yang setia menunggu di belakang. Susan pun berlari menghampiri mereka semua.

Angel dan kawanannya kini menjelma jadi wujud manusia. Mereka semua tersenyum pada Susan. Dan setibanya Susan, mereka semua langsung berhambur ke pelukan Susan.

"Aku akan merindukan kalian," ucapnya sambil tersenyum. Kini dia terasa lebih lega untuk meninggalkan mereka.

"Kami akan lebih merindukanmu Susan!" Pekik Angel sangat kuat.

Susan tertawa melihat ekspektasi teman-temannya saat ini. Susan tau mereka sedang bersedih. Tetapi mereka membawanya dengan rasa bahagia sehingga tidak kelihatan mereka bersedih.

Dan Susan bangga dengan mereka.

"Susan, ayo!" Panggil Guntara mengajak Susan untuk segera naik ke kapal.

Susan pun mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia segera pamit dan menghampiri Guntara.

"Aku pergi, sampai jumpa lagi!!" Pamit Susan sambil melambai-lambaikan tangannya ke udara.

Angel dan kawanannya membalas dengan lambaian tangan juga. Mereka kini menyaksikan Susan akan berpisah dengan mereka.

Susan berlari menghampiri Guntara. Mereka berlima kemudian satu-persatu masuk ke dalam kapal. Untuk segera pulang ke rumah mereka.

Mereka semua sangat menyayangi Susan. Seperti Susan menyayangi mereka. Teman-teman yang berhati mulia dan terbaik sepanjang masa.

Kapal yang membawa Susan dan teman-temannya pun menjauh dari dermaga. Perlahan melaju untuk mengantarkan mereka ke rumah mereka.

"Kami akan selalu merindukanmu,"




















Holaaa!

Semoga suka dengan extra partnya.

❤️

Teror telaga kematian [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang