11: Kita Ini Putus!

2.9K 527 148
                                    

HAAAII
Ah sebenernya kalo boleh jujur, aku lagi lemes banget, lagi gak semangat gitu gegara baru kelar tes. Aku gak tau hasilnya bakal bijimane, mohon doanya ya cinta cintaku😔

HADIAH NIH HAMPIR 2K WORDS KARENA APA? BUKU INI 2K READERS JUGA YEYY

ASIK SENENG KAN LUH DIPANGGIL CINTA? MAKANYA JGN JOMBLO /pdhl w jg jmbl/

"Mingyu, mau lo apa, sih?! Kemarin pas kita pacaran, lo nggak peduli, gue samperin juga lo menghindar, sekarang giliran udah putus, lo malah seakan-akan sok peduli dan terkesan minta di perhatiin. Gue tegasin sekali lagi, ya, kita ini putus. P U T U S!"

Hari ini, sesuai jadwal yang sudah di tetapkan, akan dilaksanakannya operasi semut, atau bersih-bersih lingkungan sekolah. Biasa, mau UKK, pasti sekolah yang tadinya dekil dan sampah berserakkan dimana-mana, mendadak jadi kinclong dan rapi kalo mau ujian.

Sungguh munafik.

Anak-anak berjalan keluar kelas ketika bel berbunyi, sebagai pertanda untuk memulai kegiatan operasi semut. Begitu pula dengan Wonwoo yang berjalan dengan lunglai menuruni tangga menuju lapangan.

Ada beberapa kelas yang kebagian membersihkan gedung, tapi naas, kelas Wonwoo di atur dengan OSIS untuk kebagian membersihkan lapangan, dengan beberapa kelas lain.

Mungkin anak OSIS dendam dengan mereka, karena sebagian besar pentolan-pentolan anak nakal tersebar di 11 IPA 2, dan 11 IPA 3, 11 IPS 1 serta kelas 12 lainnya.

Atau lebih parahnya lagi, Mingyu lah yang ikut mengatur bagian ini. Mungkin, sekali lagi, mungkin, Mingyu yang dendam dengan Wonwoo makanya menempatkan cowok itu biar kepanasan terpapar sinar mentari yang cukup menyengat permukaan kulit.

Ah, masa? Mungkin Wonwoo sedikit halu.

Mari beralih kepada pemuda bertubuh tegap yang kini sedang mengecek rooftop sekolah, takut ada murid yang membolos kegiatan bersih-bersih. Sedangkan operasi semut sudah di mulai sejak sepuluh menit yang lalu.

Mingyu membuka pintu bercat putih itu, tempat anak nakal suka membolos pelajaran, selain ke kantin.

KRIET.

Nggak disangka,

Pemandangan pertama yang membuat fokus Mingyu teralih bukanlah langit yang cerah pada pukul sepuluh pagi ini.

Melainkan seorang gadis yang tengah berdiri di atas pembatas rooftop, satu langkah saja—bukan, setengah langkah saja dia melangkah, maka nyawanya terjamin akan melayang ke akhirat.

"H—HEI!"

Hei tayo, hei tayo.

Nggak, tadi iklan doang.

Mingyu yang panik berlari mendekat, tetapi cewek itu menolehkan wajahnya, wajah memerah dengan mata yang mengeluarkan buliran air mata tanpa henti. "Berhenti! Jangan dekati gue!"

Cowok berkulit eksotis itu menghentikan langkahnya, menatap Nancy—gadis yang hampir meloncat dari atas gedung—dengan tatapan ketakutan dan memohon supaya Nancy nggak melakukan hal gila.

heart fluttering | meanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang