Prolog

254 33 11
                                    

Seorang gadis sedang duduk disebuah meja disudut cafe. Ia sengaja duduk disudut cafe agar tidak terlihat dan juga tidak diganggu oleh siapapun. Gadis ini sedang fokus berkutat dengan laptop dan beberapa buku dihadapannya. Ia kadang juga memperbaiki posisi kacamatanya yang sesekali turun akibat hidungnya yang tak terlalu mancung.

"Han Ji Yeon!" panggil seorang pelayan sambil memegangi segelas es kopi pesanan seorang pelanggan.

"Ne!" sahut gadis berkacamata yang berada dipojok cafe tadi dan lalu beranjak dari kursinya. (Iya)

Jiyeon berjalan dengan sedikit berlari untuk mengambil es kopi pesanannya. Ini es kopi kedua yang ia pesan hari ini.

"Kamsahamnida" ucap Jiyeon saat mengambil a cup of ice coffee miliknya sambil tersenyum pada pelayan tersebut. Pelayan tersebut hanya mengangguk sambil tersenyum membalas Jiyeon. (Terima kasih)

Jiyeon pun berjalan kembali menuju tempat duduknya tadi. Sesekali ia menyeruput es kopinya ketika berjalan menuju tempat duduknya.

Langkahnya terhenti ketika ia mendapati seorang lelaki duduk di tempat duduknya yang khusus untuk dua orang.

Siapa lelaki itu? Lagi pula ngapain dia duduk ditempatku?

Jiyeon bertanya-tanya dalam hatinya. Ia pun memutuskan untuk duduk kembali di kursinya itu.

Ia pun duduk dikursinya lagi,

"Mian haeyo, je jaliibnida" ucap Jiyeon sopan terhadap lelaki dihadapannya itu. (Maaf, ini kursi ku)

Lelaki itu diam, dia misterius. Ia mengenakan jaket tebal berwarna hitam. Wajahnya ia tutupi dengan masker hitam serta topi hitam polos yang ia kenakan sebagai penutup kepalanya. Jiyeon bahkan susah untuk melihat wajahnya.

"Hm? Apa kau tidak mendengarkanku? Ini kursiku. Kau mungkin bisa pindah soalnya aku masih lama disini" ucap Jiyeon sekali lagi kepada lelaki itu dengan sopan.

Mata Jiyeon tak lepas dari lelaki itu.

Duh kapan ni orang pergi yah??

Lelaki itu pun menurunkan maskernya hingga ke leher dan mulai angkat bicara. " Ini juga kursi ku. Aku biasa duduk disini karna ini tempat favoritku" ucapnya. Tatapan matanya tajam kearah Jiyeon tapi bukan tatapan menindas.

"Maaf, tapi aku lebih dulu disini hari ini" ucap Jiyeon yang sepertinya kekeuh mempertahankan kursinya.

"Kalau begitu kita berbagi saja" ucapnya sambil melepaskan maskernya dan meletakkannya dimeja. Detik selanjutnya ia mengendurkan topinya dan sedikit menariknya ke atas agar wajahnya terlihat. Ia sedikit mengibaskan rambutnya saat nengendurkan topinya. Dan Jiyeon masih menatap lelaki itu.

"Kenapa? Aku tampan? Haha" ucap lelaki itu percaya diri.

"Tch" Jiyeon melemparkan wajahnya, tak setuju dengan perkataan lelaki itu barusan.

"Kau ini siapa? Seenaknya duduk dimejaku" tanya Jiyeon yang lalu meminum es kopinya sambil menatap lelaki itu kembali.

"Cookies!" panggil pelayan tadi sambil memegang pesanan seseorang bernama Cookies.

Tanpa diduga, lelaki dihadapan Jiyeon pun berdiri sambil memasang maskernya kembali dan mengambil pesanannya dari pelayan tersebut.

Jiyeon melihat lelaki itu dengan kebingungan.

Namanya Cookies? Sok imut sekali dia-_-

Jiyeon mengernyitkan alisnya dan matanya menyipit. Mencoba untuk menebak, siapa gerangan lelaki misterius ini.

Lelaki itupun kembali duduk dan meletakkan pesanannya di meja.

"Jadi namamu Cookies? Kue?" Jiyeon mengungkapkan pertanyaan yang ia tanyakan sedari tadi didalam hatinya.

Lelaki itu yang tadinya fokus dengan pesanannya pun melirik kearah Jiyeon. Ia menurunkan maskernya dan lalu tersenyum.

"Kookie. Dan aku bukan kue" jawab lelaki itu sedikit tertawa.

"Oh Kookie. Kenapa nama mu imut begitu?" tanya Jiyeon saat setelah meminum es kopinya.

"Jadi maksudmu aku imut? Begitu? Haha" goda lelaki itu, kali ini ia tersenyum lebar.

"Eoh? Bukan itu maksudku.."

"Army menyebutku begitu" lanjut lelaki itu, kali ini ia mengatakannya sambil memakan sepotong kue pesanannya.

"Army? Jadi kau bekerja di kemiliteran?" tanya Jiyeon polos.

Lelaki itu hampir tersedak mendengar pertanyaan Jiyeon. Dengan sedikit tersenyum ia meminum minumannya.

Orang ini kok senyum mulu ya

"Y-Ya...! Kau ini dari desa atau manusia prasejarah? Kau tidak tau ARMY?" tanya lelaki itu pada Jiyeon.

Jiyeon menggeleng.

"Aku bahkan tidak tau kau siapa" ujar Jiyeon yang lalu mencoba kembali fokus pada ketikannya di laptopnya.

"Jeongmal? Coba kau ketik 'Kookie' di google sekarang" pinta lelaki itu. (Benarkah?)

"Buat apa" tanya Jiyeon datar sambil tetap fokus pada laptopnya.

"Kau kan tadi bertanya aku siapa" balas lelaki itu.

"Kau Kookie kan, dari kemiliteran" sahut Jiyeon polos tanpa menatap lelaki itu sedikit pun.

"Ketik saja 'Kookie' di google! Dasar perempuan sok tau!" ucap lelaki itu sedikit kesal sambil memakan kue pesanannya dengan kasar.

Mendengar ia dikatai 'sok tau', Jiyeon mengangkat kepalanya dan melirik kearah lelaki itu dengan sinis. Dengan kasar ia pun meraih handphonenya dan mengetik kata 'Kookie' di google.

Betapa kagetnya Jiyeon mengetahui siapa sebenarnya lelaki ini yang duduk dihadapannya.

"K-Kau, J-Jeon Jungkook??" tanya Jiyeon gagap.

~~~~
Assalamualaikum
Haiiii
Gimana kabar kalian? Hehe
Ini fanfict pertama aku nihh! Hehe maaf kalo gaje yaaa

Jangan lupa vomentsnya yaaa

Maksudnya ini prolog ya guys, bukan epilog. Maaf kurang fokus akutuuuu hehehe

Semoga kalian sukaaaa💕

xoxo
fira.

Answer: HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang