Ku tarik tas kainku yang beratnya hampir setengah dari berat badanku. Sesekali aku berhenti untuk menyeka keringatku ataupun menarik napas. Pintu itu masih lumayan jauh dariku dan kini aku harus menaiki jalanan menanjak untuk sampai di pintu itu. Ku hentikan langkahku, ku atur napasku sembari mataku memandang pintu itu yang berada diatas jalanan menanjak disana.
Aku melirik ke arah tas kain besar disebelahku. "Menyusahkan saja" gumamku. Detik selanjutnya aku menarik tas kain itu lagi menaiki jalanan yang menanjak.
***
Aku memasuki sebuah gedung berwarna silver melalui dua pintu kaca yang mereka miliki. Ah jadi ini tempat yang harus kudatangi selama seminggu kedepan. Suasananya nyaman, bagus, tak buruk. Setidaknya itulah yang harus ku doktrin pada otakku sendiri.
Aku mendekat ke meja resepsionis.
"Permisi, namaku Han Ji Yeon. Aku ada keperluan untuk acara a Week with Bangtan" sapaku ramah pada wanita berpakaian rapih yang duduk dibalik meja resepsionis dihadapanku.
"Ah, Ne. Bang PD-nim sudah menunggu Anda diruangannya. Ruangannya ada di lantai 3, setelah keluar dari lift Anda belok kanan lalu kiri. Disana ruangan beliau" sahut wanita itu dan memberikanku arahan tanpa berhenti tersenyum.
"Gamsahabnida" ujarku sambil tersenyum padanya dan lalu sedikit membungkuk. Ia juga membalas dengan membungkuk.
Dan lalu aku kembali dengan kegiatan tarik tas kainku lagi. Persetan dengan isi tas ini, ku percepat langkahku juga tarikanku menuju lift. Tak peduli orang-orang yang melihat kearahku.
Dengan kasar aku menyambar tombol lift dan masuk begitu pintu liftnya terbuka. Kembali aku menarik tas kain sial ini masuk ke dalam lift. Selanjutnya aku menekan tombol lift menuju lantai 3 dan lift pun bergerak naik ke atas.
Saat pintu lift terbuka, aku bergegas menuju ruang yang wanita tadi sebut sebagai ruangan milik seseorang yang bernama Bang PD-nim. Setelah sampai didepan pintu ruangan yang bertuliskan Executive, aku berhenti sejenak. Aku mengatur napasku juga ekspresi wajahku. Sebab aku tahu, yang berada didalam ruangan ini pastilah orang terpenting di gedung ini. Dan aku tidak boleh membuat kesalahan.
Ku basahi bibirku dan kembali kuatur napasku. Ku ketuk pintu besar yang terbuat dari kayu berkualitas terbaik dihadapanku ini sebanyak tiga kali.
1 detik.. 2 detik.. Tidak ada respon
3 detik.. "Masuklah!" sahut seseorang didalam sana.Setelah merasa semuanya sudah mantap dan rapih, aku pun mendorong gagang pintu tersebut. Aku mencoba melihat isi ruangan tersebut dengan sedikit memasukkan kepalaku saat pintunya terbuka.
"Permisi.." ucapku sopan dengan sedikit tersenyum. Pria yang sepertinya berumur 40-an yang sekarang duduk di meja besar dengan kursi besar yang jelas sekali terasa empuk hanya dengan melihatnya saja tersenyum padaku. Ku balas senyumannya dengan lebar.
Aku pun memberanikan diri untuk melangkah masuk. Sekarang aku berdiri empat langkah darinya.
"Annyeonghaseyo, Jeoneun Han Jiyeon imnida" sapaku hangat padanya sambil tersenyum setelah membungkukkan badan padanya. (Halo, nama saya Han Jiyeon)
"Ah kau gadis itu rupanya. Selamat datang di Big Hit Entertainment, Han Jiyeon-ssi" ujarnya hangat dengan senyum. "Silahkan duduk" lanjutnya sambil mempersilahkan aku untuk duduk.
"Ne, Gamsahabnida" aku pun duduk dikursi yang ia persilahkan. (Terima kasih
"Pertama-tama aku minta maaf karena datang terlambat sebab aku harus membawa barang-barang ini" ujarku pada Bang PD-nim sambil sedikit melirik ke arah tas kain yang ku letakkan disampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Answer: Him
Fanfic💜✨🙏slow update🙏✨💜 Han Ji Yeon, gadis biasa yang bersekolah disekolah khusus perempuan. Disaat seisi sekolah sibuk mengidolakan sebuah grup boyband 'BTS' hanya Jiyeon seorang yang tidak tertarik. Ia memilih menyendiri dipojokan kelas ketika teman...