CHP. 2 | 7🌟

6.1K 420 31
                                    

Warn!
Mon maap buat yg nama'a typo, Anda sedang famouse di sini:)


   
  
   

Enjoy The Story
__________________________________
 

"Menjadi terkenal, apa itu yang kamu mau?"

Jungkook menghela nafas, matanya menatap langit-langit ruang latihan.
Pertanyaan itu masih saja ia ingat hingga sekarang. Pertanyaan dari sang ayah dulu, saat dirinya masih dalam masa training menunggu hari debut. Dan pada saat itu dirinya menjawab dengan ragu.

"Ya, aku mau."

Itulah yang Jungkook jawab. Namun, semakin berjalannya waktu, Jungkook pikir dirinya tidak menginginkan hal itu.
Dirinya tak membutuhkan itu sebenarnya. Namun semua telah terjadi seperti apa adanya kini. Dirinya dan member lain telah memiliki nama yang sangat dikenal.

Karena hal itu, terkadang Jungkook bertanya pada dirinya sendiri. Dirinya tahu, sangat senanglah ketika melihat para penggemar tersenyum akan penampilan mereka dan hal itu boleh menjadi penyemangat bagi BTS. Tapi bolehkah Jungkook memiliki keinginan untuk menyerah?
Karena, terkadang rasanya sakit sekali tapi ia harus bertahan dengan senyumnya. Berusaha bertahan dengan kekuatan yang diberikan para hyungnya ketika ia merasa lelah. Maka, Jungkook akan kembali bangkit dan ikut memberi kekuatan untuk yang lain.
Jungkook sadar, ia tak bisa meninggalkan keluarga ini begitu saja. Jungkook ingin bertahan bersama hingga akhir. Ia berharap semua baik-baik saja sesuai harapan mereka.

Puk

Jungkook membuka matanya yang sempat ia pejamkan tadi ketika ia merasa seseorang menepuk pipinya pelan dan ia melihat jika kini Hoseok telah berdiri menjulang di atasnya.

"Kau baru selesai berlatih? Ini terlalu malam, Jeon. Jaga kesehatanmu. Dua bulan lagi jadwal tour kita."

Jungkook memberikan cengiran lebarnya. Hoseok membantu menarik Jungkook untuk berdiri. Dan ketika Jungkook berdiri, ia merasa akan tumbang seketika saat pandangannya memburam dan kepalanya terasa seperti ditekan dari segala arah.

Grep

Hoseok menahan tubuh oleng Jungkook sigap. "Ya! Sudah kubilang, bukan? Lihat, jangan membuat khawatir, Kook-ah. Tidak ada yang ingin kau sakit, oke? Kau bisa berdiri?" Hoseok benar-benar diliputi rasa khawatir melihat sang maknae hampir limbung.

Jungkook meremat pelan lengan Hoseok yang menahan dirinya. Ia mengerjabkan mata beberapa kali dan menggelengkan kepalanya kecil. Beberapa detik kemudian ketika ia mulai merasa baik-baik saja, Jungkook melepaskan penggangannya pada Hoseok dan tersenyum pada hyung hypernya itu.

"Baik, aku baik-baik saja, hyung. Hanya karena berdiri tiba-tiba saja. Jangan khawatir, aku ini kuat." Ujar Jungkook sambil menepuk dada pelan.

Hoseok mendengus kecil dan terkekeh lalu mengacak surai Jungkook yang hampir seluruhnya lepek oleh keringat.
"Arra, arra. Golden maknae tidak selemah itu, bukan?" Dan dibalas cengiran lebar (lagi) oleh Jungkook.

"Sana, kembali ke dorm dan istirahat." Titah Hoseok sambil mendorong bahu Jungkook berbalik.

"Eeyy, lalu apa yang akan hyung lakukan di sini?" Jungkook menahan tubuhnya agar tidak terus didorong oleh Hoseok.

Seven Stars With Love ||Brothership||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang