21.

14 4 3
                                    

Senin, satu kata yang mengartikan nama hari dimana semua siswa harus melaksanakan upacara bendera. Bukan hanya itu, hari senin ini adalah hari awal masuk sekolah setelah liburan semester.

Semua murid melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah, sekolah yang tadinya sepi kini menjadi ramai saat siswa siswi mulai berdatangan.

Hari pertama masuk sekolah tak membuat semangat mereka menurun, apalagi saat toa sekolah berbunyi akan diadakan upacara.

Upacara bendera akan dimulai dalam lima menit, seluruh siswa SMA THUNDER diharapkan berbaris di lapangan untuk mengikuti upacara bendera.

Kira-kira seperti itu bunyinya. Mereka berdiri di lapangan dengan rapi dan tak ada murid yang tidak tertib, semuanya memakai atribut sekolah. Semua murid mengikuti upacara dengan hikmat hingga selesai. Dan saat ini mereka sudah memasuki kelas masing-masing.

"Selamat Pagi anak-anak" Seorang guru laki-laki memasuki ruang kelas X A.

"Pagi pak"

"Bagaimana liburan kalian?"

"Dirumah saja pak"

"Ternyata saya lebih mending dari kalian ya"

"Emang bapak kemana?" Tanya salah satu murid X A yang bernama Guanlin.

"Keluar rumah" Jawaban Pak Minho membuat semua murid tertawa.

"Karena hari ini awal masuk sekolah jadi bapak nggak mengajar dulu" Mendengar ucapan Pak Minho semua murid kegirangan seperti dapat hadiah uang triliyun.

***

Bel pulang berbunyi dengan nyaring menandakan semua siswa bisa kembali ke rumah masing-masing. Terlihat 2 cowok yang terkenal kegantengannya itu sedang berjalan beriringan menuju parkiran, mereka pun memasuki sebuah mobil berwarna putih.

Mobil itu melaju dengan kecepatan rata-rata membelah lautan kendaraan di jalanan Kota Jakarta. Setelah sampai di cafee vanilatte mereka pun turun dan masuk ke dalam cafee tersebut.

Suasana di cafee vanilatte tidak ramai seperti biasanya karena ini bukan hari libur. Terbilang yang datang kesini hanya orang elit karena harga makanan disini sangat mahal.

Mereka memilih duduk di pojok dekat jendela, jika mereka menengok ke samping mereka akan disuguhkan pemandangan Kota Jakarta yang ramai. Kebetulan cafee ini berada di lantai 2.

"Apa yang ingin lu bicarakan?" Ucap Sehun to the poin sambil menatap Suho. Sehun kesini karena diajak Suho, bukan karna traktiran maupun syukuran tapi ada hal penting yang ingin Suho bicarakan padanya.

Suho pun mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya, sebuah buku diary berwarna hijau. Dia menyodorkan buku itu kepada Sehun, dengan bingung dia mengambil buku itu.

"Bacalah."

Sehun pun membuka buku itu, di sampul buku terdapat tulisan nama K.Kaze. Lembaran demi lembaran pun dia buka.

Jakarta, 27 Desember  2015

Namanya Lee Taemin, dia adalah pacarku. Pacar pertamaku sekaligus cinta pertamaku. Kita berpacaran saat masih SMP mungkin orang-orang bilang ini adalah cinta monyet, tapi menurutku ini bukan cinta monyet.

Sifatnya yang humoris dan ceria itu membuatku nyaman dengannya, karena tidak ada cowok yang bisa membuatku tertarik selain dirinya. Tapi aku sedih, dia akan pindah ke Bali ikut orangtuanya dan dia sudah berjanji padaku akan selalu menjaga hatinya untukku.

Aku pun berjanji akan menjaga jarak dengan cowok lain dan akan tetap mencintainya sampai dia kembali.

Awalnya semua baik-baik saja, tapi setelah beberapa bulan dia tidak pernah menghubungiku lagi. Aku sedih karena tidak bisa mengobrol dengannya walau lewat sms.

Tiga tahun sudah ku lalui tanpanya, tanpa kabar. Tapi aku disini tetap menunggunya dan menjaga hati untuknya, aku yakin dia juga begitu disana.

Tapi semua yang kubayangkan itu dalam sekejab hilang, pecah menjadi kepingan debu.

Saat aku berlibur ke Bali tidak ku sangka aku bertemu dengan Taemin, aku senang karena bisa bertemu dengannya. Kebahagiaan yang menyelimuti hatiku kini berganti dengan kekecewaan saat seorang cewek yang disebelahnya mengenalkan diri sebagai pacarnya.

Miris!

Bukankah dia akan menjaga hatinya? Lantas kenapa ada orang lain yang bisa mengambil hatinya, sedangkan diriku disini tetap menunggunya?

Bodoh!

Dan benar kata orang, cinta itu omong kosong!

K.kaze

Sehun menutup bukunya saat lembaran bercoret tinta hitam itu habis. Tulisan demi tulisan itu terngiang-ngiang dipikirannya, tapi pikirannya menolak untuk memikirkan kata demi kata.

Justru pikirannya teringat akan kejadian di Bali dimana saat dia berbelanja bersama Kaze dia melihat bahkan mendengar percakapan Kaze dengan seseorang.

"Apa maksud lu memberikan buku itu dan menyuruh gue untuk membacanya?"

Suho menghela nafas pelan, matanya fokus pada buku diary itu "Gue kira selama ini Kaze menyukai lu dan ternyata tidak." Suho menjeda ucapannya, matanya kini menatap Sehun yang menatapnya "Dia masih menyukai Taemin, cowok yang pernah singgah di hatinya."

"Jadi selama ini dia bersikap cuek dan dingin cuma buat menjaga hatinya untuk cowok itu?" Suho hanya mengangguk mendengar ucapan Sehun.

"Apa lu mau membantu gue?"

"Apa."

"Mengembalikan Kaze yang dulu."

Sehun terdiam mendengar ucapan Suho, dia tidak habis pikir kenapa harus dirinya? Bukankah Sehun sudah mempunyai pacar?

***

Holla~~~~~~
Ini jawaban dari Chapter 18 ya v:
Dan di chapter ini juga ada fakta kan? Ada yang tau fakta itu???

Jangan lupa Vote&Comment

Dan jangan bosan nunggu chapter berikutnya ya...

See U in next chapter :') /apasih sok inggris_-/

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TEMAN HIDUP [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang