Pt9

13 1 0
                                    

Masih di kelas yang sama dan masih dengan suasana yang sama

"Kenapa kalian diam aja,bukanya kalian tadi yang bertanya aku kenapa dan juga aku sudah menjawabnya"ucap Delia yang masih dengan emosinya yang tak tertahankan
"Maksud kamu apa?, kenapa kamu malah menyalahkan mereka sih Del."sekarang pamanya lah yang bersuara
"Kenapa paman malah belain merka sih bukanya bela keponakanya malah membela orang lain,apa karna mereka adalah murid paman dulu atau karna mereka adalah artis terkenal mangkanya paman malah membela mereka dari pada keponakan paman sendiri"ucap Delia yang menatap tajam ke pamanya
"Bukanya gitu Del,tapi paling tidak kamu hargai mereka yang sudah datang di tengah kesibukan mereka"ucap pamanya mencoba mengambil kepercayaan keponakanya itu
"Yang menyuruh mereka datang juga bukan aku,jadi ngapain aku harus merasa bersalah dengan perkataan ku tadi"ucap Delia santai dan mendapat nafas panjang dari ke 6 sahabatnya dan pamanya
"Mian yah semua karna sikap Delia, ku harap kalian engga berfikiran yang aneh tentang Delia dan sebenarnya Delia itu adalah ARMY yang benar-benar setia sama kalian"ucap Tasya yang mencoba mengembalikan suasana
"Apa yang kamu omongin itu Tasya kamu mau memihak mereka sekarang dan menyalahkan semuanya ke aku"ucap Delia yang emosinya semakin memanas
"Kendalikan diri kamu Delia jangan kmu meluapkan emosi kamu di depan boy band yang sudah lama kamu tunggu kehadirannya"sekarang Yunika lah yang membuka mulut
"Del ingat kemaren itu kamu nangisin siapa,ingat yang membuat kamu selalu tertawa engga jelas itu siapa,dan siapa yang membuat kamu mengerti arti mencintai yang sebenarnya. Jawab aku Delia Zefana Putri"ucap Avril yang sekarang berdiri tepat di hadapan Delia

Tak ada jawaban dari Delia satu kata pun tak ada
Delia dengan sigap berdiri dan ingin pergi meninggalkan kelas itu, tapi tiba-tiba ada sebuah tangan yang menahan langkah Delia keluar dari kelas itu
"Kamu mau pergi kemana,mari kita selesaikan semuanya dengan kepala dingin"ucap pria bermarga Park itu
"Bukan urusan kamu aku mau pegi kemana,so sekarang urus aja urusan kamu sendiri sekarang"ucap Delia yang berusaha melepaskan tanganya dari tangan pria itu

Tiba-tiba pria bermaga Park itu langsung menarik tangan Delia dan menjatuhkan tubuh Delia di dalam pelukanya
"Aku mewakili semua member,mianhae atas kepergian kami selama ini dan sempat meninggalkan ARMY kesayangan kami"ucap pria itu sambil masih memeluk Delia

Tak ada balasan atau ucapan dari Delia
Delia pov on
Aku bermaksud untuk pergi dari kelas tapi tiba-tiba ada yang menahan tangan ku dan aku pun menatap dalam pria itu tampa ada aba-aba dari dirinya
Dia langsung menarik tangan ku dan menjatuhkan tubuhku di dalam pelukanya

Pertama aku terkejud karna pria yang sekarang memelukku adalah salah satu bias ku salama aku menjadi ARMY

Tampa ku sadari badan pria yang sekarang sedang memelukku dia gemetar seperti sedang menangis dan dengan sekejap waktu aku merasa bahu ku membasah seiring getaran di badanya semakin lama semakin kencang bergetar dan semakin erat pelukannya ke pada ku

Aku ingin sekali untuk menghapus air mata itu, akhinya aku pun meyakinkan ke inginanku dan dengan berani aku melepaskan pelukanya

Ku lihat air mata yang meluncur dari matanya

"Ngapain kamu harus nangis di hadapan ku"ucap ku sambil menghapus air matanya
"Aku menyesal pernah pergi dari hadapan kalian"ucap pria mungil itu
"Mian sudah buat kamu menangis aku engga bermaksud seperti tadi,mian sekali lagi, aku hanya di selimuti oleh emosi ku saja dan aku.....aku......aku engga bermaksud seperti tadi di hadapan kalian"ucap ku yang mencoba menahan air mata ku
Delia pov off

Melihat keponakanya bersedih paman atau bisa di bilang dosen yang terkenal di kampus itu langsung menarik Delia dan mencoba menenangkan keponakanya itu
"Sudah Del...sudah engga ada lagi yang bisa kamu sesali sekarang, semua sudah terjadi"ucap dosen itu sambil memeluk Delia
"Tapi paman....... Aku merasa bersalah telah membentak mereka seperti tadi, aku memang bukan ARMY yang baik buat mereka mending sekarang aku......"ucap Delia di dalam pelukan pamanya
"Sekarang apa Delia...... Kamu jangan berfikiran macem-macem, aku engga mau kamu pergi dengan cepat cukup waktu SMA dulu aja kamu pernah melakukan itu. Tolong jangan lakukan itu lagi DELIA ZEFANA PUTRI"Ucap Yunika dengan kekawatiran yang besar
"Tapi engga ada pilihan lagi Yun, ngapain aku masih ada sekarang kalo aku hanya menjadi manusia yang tidak berguna"ucap Delia melepaskan pelukan pamanya
"Sekali tidak yah tidak Delia. Delia sekarang kamu dengarin aku kamu masih punya masa depan yang panjang dan ada cita-cita yang harus kamu gapai. Bukanya kamu mau jadi black dancer nya BTS dan membahagiakan ke dua orang tua mu"sekarang Avril yang membuka mulut
"Tunggu dulu maksud kalian apa, emang Delia mau melakukan apa"ucap Jimin yang telah tenang dari isak nangisnya
"Ini udah ke dua kalinya Delia berfikiran kaya ini
Pertama Delia pernah bergikiran kaya ini waktu kami SMA. Dia pernah hampir membahayakan nyewanya karna maslah seperti ini juga dulu,di mana Jin Oppa berkata bahwa kalian pernah bergikiran untuk bubar"ucap Tasya menjawab pertanyaan Jimin tadi
"Kamu yakin atas ucapan kamu,dia pernah berfikiran seperti itu"ucap Jin yang terkejut mendengar ucapan Tasya
"Kalo di tanya alasanya mengapa dia kaya itu dia malah jawab APA GUNANYA AKU HIDUP KALO BTS AJA SUDAH ENGGA ADA itulah yang akan di katakan Delia"ucap Tasya yang mendapat anggukan dari sahabat dan paman Delia

Delia sudah kembali tenang dan suasanan di kelas itu kembali seperti semula
7 pria itu masih berada di kelas itu dengan masih menatap dalam wanita yang sekarang hanya menatap jendela di sebelah tempat dia duduk.

Dia menatap keluar dengan tatapan kosong di matanya dan pamanya selalu berada di sebelahnya, dia takut bila keponakanya itu kehilangan akal lagi dan mengambil jalan pintas untuk lopat lewat jendela di sebelahnya itu.
......
..........
................
.....................
..............................
.......................................
Waktu semakin sore dan beberapa jam lagi bel pulang sekolah berbunyi
"Mending sekarang paman kembali ke kantor paman dan kalian Bangtan kembalilah di drom kalian, karna bentar lagi bel pulang akan berbunyi dan aku engga mau terjadi sesuatu sama kalian"ucap Delia sambil membereskan semua buku dan barang yang di atas meja ke dalam tasnya
"Benar kata Delia mending sekarang kalian cepat-cepat keluar dan pulang ke drom kalian sebelum semua orang kembali ke kelasnya untuk menunggu bel pulang berbunyi"ucap paman Delia yang membuka kan pintu depan kelas sambil melihat keadaan di luar
"Baiklah kalo seperti itu,kami akan pulang ke drom dan aku harap kalian jaga diri kalian. Buat Delia jangan pernah berfikiran untuk membahayakan hidup kamu lagi dan jangan menangis lagi yah karna air mata ARMY adalah air mata kami semua tetap lah menjadi sayap buat Bangtan yah...... Oke"ucap Jimin yang di sambut anggukan kepala dari semua orang yang berada di kelas itu.

Sudah selesai cerita ini buat part sekarang
Makasih sudah setia membaca ceritaku
.
.
.
.
.
.
.
.
Tunggu kelanjutan cerita ini yah✌️✌️✌️

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang