Pt10

11 1 0
                                    

Hari pun berganti ada 6 wanita yang siap untuk pergi menonton sebuah konser di pusat kota
"Ayo semua aku takut nanti kita telat terus harus ngantri panjang lagi,aku engga mau yah kemaren aku sama Wiwid belinya tiket VIP"ucap Yunika yang bergema hampir di seluruh ruangan rumah itu
"Wow VIP emang kamu beli pake uang siapa, apa lagi sampe beli 7 lagi"ucap Rara sambil menuruni tangga
"Uang ku lah yah walaupun sebagian besarnya adalah uangnya Delia"ucap Yunika dengan senyumannya dan berharap Delia tidak mendengar ucapannya tadi
"Jadi uang yang kemaren lusa aku kasih ke kamu buat beli bahan masakan di rumah kamu belikan tiket konser itu...? Jawab aku Yunika Medyanti"ucap Delia yang tiba-tiba berada di belakang mereka semua
"Mian Del kemaren itu kami sudah beli semua bahan yang kamu suruh dan sisanya lumayan banyak,terus kami melihat poster konser itu jadi kami langsung beli aja"ucap Yunika yang tak berani menatap mata tajam Delia
"Ya sudah kalo gitu, aku mau ke ruangan latihan dance ku dulu"ucap Delia sambil pergi meninggalkan mereka
"Tunggu Del kmu engga mau ikut nonton konser bukanya kemaren kamu bilang mau ikut"ucap Yunika yang menyadari bahwa Delia meninggalkan mereka
"Gak..."jawab Delia singkat yang membuat semua sahabatnya menatap tajam Delia
"Kenapa kamu berubah pikiran secepat itu,asal kmu tau Del pada saat kita ketemu BTS kemaren mereka engga sengaja melihat tiket konser kita dan pada saat kamu pergi duluan Jimin ngomong sama aku supaya kamu datang di koser itu dan bertemu mereka lagi"ucap Yunika yang mendapat anggukan kepala dari yang lain
"Sekali engga yah engga,plis aku engga mau ketemu mereka lagi. Aku sudah terlanjur kecewa sama mereka"ucap Delia dengan suara khasnya
"Del ingat dulu kamu pernah bahagia karna siapa?,kamu mengerti arti cinta sebenarnya itu karna siapa,yang membuat kamu ketawa engga jelas itu siapa?,kamu nangis engga jelas karna bahagia itu siapa Del?..... Tolong jawab aku DELIA ZEFANA PUTRI"ucap Avril dengan emosi yang tak tertahankan
"Aku tau,aku tau semua itu dan engga perlu lagi kalian ngasih tau aku tentang itu karna aku sudah terlanjur kecewa dan susah bagiku untuk menghilangkan itu walaupun jujur aku ingin tapi hati dan pikiran ku berkata lain"ucap Delia yang terdiam di depan pintu ruang dance nya
"Udah lah Del, kamu buang semua kecewa itu dan ikutlah bareng kami"ucapan Alin yang sanggup membuat Delia luluh dan menurut.

Setelah perdebatan yang cukup menegangkan akhirnya 7 wanita itu pun pergi bersama untuk menonton konser

Dengan rasa pasrah Delia ikut menonton konser yang aslinya dia tak ingin sama sekali menontonya

Delia pov on
Hari ini aku harus mengalah lagi dan menyruti apa keinginan sahabat ku yang terus saja memaksa ku untuk ikut menonton konser sama mereka, jujur sebenarnya aku tak ingin ikut bersama mereka.
......
..........
.............
Konser berjalan dengan semestinya dan sudah saat nya aku dan 6 sahabat ku yang lain untuk kembali ke rumah, tapi.... Tiba-tiba ada seorang staff
"Apa kalian orang yang pernah bertemu dengan Bangtan di kampus Dongguk university"ucap staff itu
"Iya benar itu kami, emang ada apa yah"ucap Yunika yang terus memegang tangan Delia,karena mulai awal berangkat tadi Delia sudah berusaha pergi
"Bukan.... aku di tugas kan untuk menjemput dan mengantar kalian ke ruangan Bangtan"ucap staff itu sambil menunjukan jalan nya
"Oke kalo gitu kami mengikuti mu dari belakang"ucap Alin yang mendapat anggukan dari sahabatnya yang lain
........
.......,.....
................
Mereka pun sampai di sebuah ruangan yang cukup luas.
Mereka di tatap serius dan bingung oleh semua staff yang ada di dalam ruangan itu,tapi tidak dengan 7 pria yang sedang berlatih dan menyiapkan persiapan konser mereka.

"Hai kalian...... Aku seneng deh bisa bertemu kalian lagi,oh iya Namjoon Hyung bisa kah kau suruh semua staff untuk keluar dan bilang bahwa kita ingin meminjam ruangan ini untuk membicarakan sesuatu"ucap makne mereka
"Ya udah yok kita keluar,mereka kan mau ngomongin sesuatu dan engga seharunya kita dengar"ucap Delia yang berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Yunika
"Yang di suruh keluar adalah staff dan tidak ada yang bilang bahwa kamu harus keluar dari ruangan ini"ucap seorang yang baru saja bangun dari duduknya dan menghampiri Delia dan sahabatnya
"Tapi kan, engga seharunya kami mendengarkan pembicaraan kalian dan sebenarnya engga seharusnya kami ada di ruangan ini"ucap Delia
"Tapi aku sudah bilang bahwa bukan kalian yang di suruh keluar Delia"ucap pria mungil itu

Tak ada jawaban dari Delia
Delia pun pasrah dan mengikuti apa kemauan Bangtan.
Banyak hal yang bicarakan tetapi ada dua mata yang terus saja bertatapan tajam seperti singa yang siap menerkam mangsanya.
......
........
...........
Sudah cukup lama mereka berada di ruangan itu tapi tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Delia ia hanya berfokus dengan benda kotak yang ada di tangan nya
"Delia kenapa kamu mulai tadi diam saja,apa engga ada yang mau kamu bicarakan kah?"ucap Alin sambil memegang bahu bidang Delia
"Kan aku sudah bilang dari awal kalo aku engga mau datang ke sini dan bukanya kalian yang memaksa ku datang ke sini"ucap Delia sambil menepis tangan Alin dari bahunya
"Del,jangan ngomong seperti itu di hadapan Bangtan. Kamu bisa aja menyakiti perasaan mereka"ucap Yunika yang terus saja memegangi tangan sahabatnya itu
"Yunika coba kamu pikirkan siapa yang duluan menyakiti perasaan ku"ucap Delia dengan menatap tajam mata sahabatnya itu

Karena ucapan Delia sontak membuat mata semua orang terbelalak
"Delia jaga ucapan kamu. Del kakak mau tanya dulu siapa yang paling sering kamu ceritakan ke kami,siapa dulu yang sempat buat kamu seakan berada di dunia mimpi,siapa yang selalu membuat kamu ketawa terbahak-bahak,siapa dulu yang kamu anggap sebagian besar dari bahagia kamu jawab kakak Delia Zefana Putri"ucap Tasya dengan emosi yang tak tertahankan lagi

Setelah mendapat bentakan dari Tasya, Delia hanya bisa diam mematung karena apa yang di katakan Tasya ada benarnya dan memang benar.
"Kenapa kamu diam aja Del jawab semua pertanyaan Tasya.... Delia,yang aku mau sekarang melihat Delia yang dulu aku kenal,yang selalu menceritakan kebahagiaan nya ke kami semua,dengan cita-cita nya selalu ingin bertemu dengan boy band kesukaan nya,dan yang selalu berhayal bahwa dia sudah bertemu dan berteman akrab dengan bias nya....... Delia kemana kamu yang dulu. Jawab aku Delia jangan diam aja"ucap Yunika yang tak kalah emosinya
"Sudah jangan mendesak Delia dengan semua pertanyaan kalian, Delia benar seharusnya kami lah yang bersalah karena telah meninggalkan ARMY Tampa kabar dan memang seharusnya kami lah yang disalahkan"ucap pria bermarga Park itu
"Kamu engga perlu merendahkan diri kamu Jimin , kamu dan Bangtan engga salah sama sekali,di sini Delia saja yang terlalu memperlihatkan egonya"ucap Alin mencoba menjernihkan suasana
"Delia tolong maaf kan kami,engga seharunya kami pergi Tampa mengabari ARMY dulu kemana kami pergi dan apa alasan kami pergi"ucap sang Leader sekarang
"Kalian engga perlu minta maaf,aku lah yang seharusnya minta maaf ke kalian karena aku terlalu menggunakan ego ku sekarang dan aku engga seharusnya bersikap seperti tadi di hadapan kalian. Benar kata Tasya dan Yunika tadi,engga seharunya aku seperti tadi dan memang aku bukan lah ARMY yang baik buat Bangtan"ucap Delia dengan penuh penyesalan
"Udah lah Delia tak perlu di perpanjang lagi,lagi pula di sini kita sama-sama salah. Aku dan Bangtan juga memaklumi mu,kau adalah ARMY yang pantas kami pertahan kan"ucap Jimin sambil merangkul pundak kecil Delia .
.
.
.
.



Makasih yah udah mau menunggu lanjutan dari cerita ini
Dan
Maaf untuk part ini aku agak lambat ngetiknya,karena mengetik itu harus membutuhkan banyak imajinasi

Jadi sekali lagi aku minta maaf yah
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
Tunggu cerita selanjutnya yah dan terima kasih sudah baca cerita ku ini

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang