Pt15

7 2 0
                                    

Pagi yang cerah telah menerangi indahnya kota Seoul di pagi hari
7 orang yeoja yang bersiap untuk melakukan aktifitas mereka pada hari ini
“Pagi semua para sahabat ku yang cantik,aku sengaja sepagi ini datang ke sini untuk menjemput semua sahabatku yang baik....apa kalian telah siap untuk menjalani hari pada hari ini”ucap Alin sambil membuka pintu rumah sahabatnya
“Pastinya kami siap lah Lin, kira-kira ada apa yah di hari ini?”ucap Tasya yang sedang memakai sepatunya di ruang tengah
“Tasya cobalah bangunkan Delia,dia mulai tadi susah banget untuk di bangunkan. Aku dan Avril sudah lelah untuk membangunkanya,dia terlalu bahagia di dalam mimpinya”ucap Wiwit dengan muka kesalnya
“Emang tadi malam dia habis ngapain aja sih sampai bisa bangun kesiangan?”tanya Tasya yang mulai menaiki tangga untuk menuju kamar Delia
“Yang aku tau tadi malam dia memaikan hp nya entah sampai jam berapa,kelihatanya sih dia lagi chatan gitu tapi engga tau sama siapa?”ucap Avril yang berdiri di belakang Wiwit
“Siapa lagi yang bakal di chat Delia kalo bukan mochi kesayangannya itu”ucap Rara yang baru saja keluar dari kamarnya
“Iya sih benar kata-kata Rara,pasti mereka chatan sampai larut malam yang membuat Delia bangun kesiangan sekarang”ucap Alin yang santai duduk di sofa
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
Di kamar yang tak terlalu luas tapi menawan dengan warna biru laut yang menenangkan ada seorang yeoja yang masih tenang tidur dengan di tutupi oleh sebuah selimut hangat
“Delia bangun sekarang sebelum aku akan menyimburmu dengan air dingin”ucap Tasya di depan pintu kamar orang yang dimaksudnya

Tak ada jawaban dari orang di dalam kamar itu yang membuat Tasya harus mendobrak dan memaksa masuk ke dalam kamar itu.
Pada saat mereka telah berhasil masuk ke kamar itu tak ada seorang pun di atas kasur itu dan kemana yeoja yang awalnya tengah tidur nyenyak di kasur itu yang mereka dapati adalah sebuah kasur kosong dan sudah tertata rapi

“Kemana anak itu?,bukanya tadi dia masih ada di kasur itu dan masih dengan mimpinya yang tenang?,”ucap Wiwit yang kaget saat tak ada seorang pun di sana
“Bukankah kamu bilang tadi bahwa dia masih tidur di kasurnya dengan tenang”ucap Tasya dengan menahan emosinya
“Apa sih yang kalian ributkan di kamarku ini ha....”ucap Delia dengan penampilan sudah rapi
“Sejak kapan kamu bangun Del, bukannya tadi kamu masih betah di mimpimu”ucap Wiwit kebingungan
“Setelah kau keluar dari kamarku tadi aku sudah bangun dan aku langsung ke kamar mandi untuk siap-siap”ucap Delia yang duduk di meja belajarnya untuk menyiapkan tas kuliahnya
“Emang apa yang membuat kamu sampe kesiangan gini sih Del”ucap Rara penasaran
“Aku tadi malam terlalu asik chatan dengan mochi ku lh”ucap Delia dengan senyuman liciknya
“Sudah ku duga,Delia pastinya asik chatan sama mochi kesayangannya lah. Kalia kaya baru kenal Delia aja, dia kan dari dulu kalo awal-awal pacaran pasti bakal kaya ini”ucap Yunika yang tiba-tiba ada di belakang mereka semua
“Iya juga yah kenapa aku baru ingat soal hal sekecil itu”ucap Tasya yang membawa gelak tawa di kamar itu
.
.
.
.
Setelah perdebatan yang terjadi di kamar Delia mereka pun bergegas untuk pergi ke kampus dengan menggunakan angkutan umum
Bukanya mereka tak memiliki kendaraan pribadi,sebenarnya mereka memiliki sebuah mobil yang lumayan besar tapi entah mengapa mereka lebih nyaman menggunakan angkutan umum dari pada menggunakan kendaraan pribadi

*******************
Mereka pun sampai di kampus mereka dan mereka mulai berpencar ke kelas mereka masing-masing
Di tengah perjalanan Delia dan Avril di kejutkan oleh sebuah pengumuman yang memanggil Delia untuk ke ruangan dosen yang bukan lain adalah paman tersayangnya sendiri
“Del,kayaknya kamu lagi dibutuhin tuh sama paman mu di ruangannya”ucap Avril sambil melihan sekeliling takut ada yang mendengar percakapan mereka
“Emang sekarang apa yang ingin di bicaran oleh orang itu ke aku sih,menggangu hari yang cerah ini saja”ucap Delia yang sedikit kesal dengan pamanya pada saat masih pagi seperti ini sudah memanggilnya ke ruangannya
“Datang aja dulu Del,siapa tau penting kan”ucap Avril yang menyuruh dengan sangat lembut

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang