Chapter - 12

10.7K 972 68
                                    

Semuanya berjalan sangat cepat. Setiap moment indah yang ia lewati bersama Johnny dilengkapi Jeno didalamnya terasa sangat sempurna.

Namun, waktu berputar terlalu cepat. Tak terasa kini sudah terhitung 2 tahun Jaehyun tinggal bersama Johnny. Menjadi pasangan Johnny Seo, menjadi tanggungjawab namja itu, serta menjadi tempat Johnny melepas lelah.

Banyak yang juga peristiwa dikeluarga Seo yang sudah Jaehyun lalui. Seperti nyonya Seo yang pulang pertemuan bisnis menangis histeris ataupun beberapa anggota keluarga mereka yang menghilang dua minggu tanpa kabar apapun.

Tak hanya itu, banyak juga yang berubah selama 2 tahun waktu berjalan. Seperti Lucas dan Mark kini sudah menjadi mahasiswa di Seoul University, bahkan minggu lalu anak kembar itu baru saja mengenalkan kekasih mereka pada keluarga besar Seo.

Salah satu dari mereka diterima baik sebagai pasangan pasangan dua pangeran muda keluarga Seo, sedangkan yang satunya tidak terlalu diterima baik.

Selain itu kini Jeno sudah duduk disekolah dasar tingkat pertama. Jaehyun sangat bersyukur anaknya itu pintar dan aktif tidak membuatnya malu dihadapan keluarga Seo.

Ada satu hal yang tidak berubah, yaitu…

Kondisi Jaehyun.

Meski menjalani segala terapi dan tetap mengkonsumsi obat yang lebih baik dari sebelumnya kondisi Jaehyun sama sekali tidak ada perkembangan. Bahkan bisa dikatakan, kondisinya semakin menurun.

kau tidak sarapan dulu, hyung?” tanya Jaehyun yang tengah menyimpul dasi dileher Johnny.

Johnny menggeleng, “tidak ada waktu, sayang” jawab Johnny kemudian menyambar kopinya setelah Jaehyun selesai menyimpul dasinya.

“apa kau akan pulang malam nanti?”

Johnny mengangguk singkat sebagai jawaban, menegecup singkat kening Jaehyun sebelum berpamitan.

“see you tonight, honey” tanpa menunggu balasan dari Jaehyun, Johnny sudah melesat keluar dari mansion keluarga Seo untuk menjalankan aktivitas rutinnya.

Jaehyun hanya tersenyum miris melihat kekasihnya pergi. Sudah lebih sebulan ini Johnny disibukkan dengan masalah perusahaan. Entah apa itu Jaehyun tidak terlalu mengerti. Interaksi diantara ia dan Johnny menurun drastic.

Bahkan beberapa kali Johnny tidak pulang karena urusan kantor, sekalipun pulang namja tampan itu akan mengurung diri diruang kerja hingga dini hari dan beranjak kekamarnya untuk sekedar istirahat 3 atau 4 jam.

Hal itu jelas membuat Jaehyun kesepian…. Dan sedih.

Ia merindukan kekasihnya. Merindukan dekapan hangat pangerannya. Merindukan sentuhan memabukkan namjanya. Ia dan Johnny sudah hampir satu bulan tidak melakukan ‘ritual malam’ mereka. Terakhir mereka melakukannya adalah di ruang kerja Johnny sekitar sebulan lalu. Tentu saja quicky.

“eomma…” suara ceria khas anak-anak menyapa gendang telinganya, membuyarkan lamunannya tentang betapa ia merindukan Johnny.

Jaehyun menoleh kearah sumber suara kemudian tersenyum melihat anaknya mengenakan seragam sekolah dengan tangan mungilnya didalam genggaman Lucas.

“pagi, hyung” sapa Lucas dan Mark berbarengan.

“pagi” jawab Jaehyun pelan.

Lucas, Mark dan Jeno langsung duduk dikursi masing-masing menikmati sarapan mereka dalam diam tanpa suara, begitupun dengan Jaehyun.

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang