canggung

2K 145 1
                                    

Sesuai janji bakal update hari ini jadi,,,,,



HAPPY READING 👐


































































---------

Pagi yang cerah bersama senyumannya yang sedari tadi menemaninya setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah di masjid pondok.

Amira berjalan menyusuri koridor menuju kamarnya tanpa ditemani sahabatnya, sambil membawa mukena amira berjalan santai tidak bisa menahan senyumannya.

Entah mengapa setelah bangun tidur amira merasakan bibirnya tidak berhenti tersenyum.

Alana yang melihat tingkah amira langsung melakukan sesuatu diluar akalnya.

"Heh aleta, jina sini" desis Alana pelan.

"Apa?" jawab aleta dan jina bersamaan.

"Liat tuh" ucap Alana sambil menunjuk ke arah amira.

Ternyata alana telah menyiapkan rencana untuk amira sejak pertama kali amira masuk pesantren. Alana berani melakukan sesuatu yang nekat hanya untuk memuaskan keinginan nya saja.

Alana memberi kode kepada kedua temannya untuk bersiap siap menjahili amira.

Saat amira lewat tepat dihadapan alana..
"Widih..mau kemana mbak" ucap alana menghalangi jalan amira.

Amira terpaksa berhenti dan melunturkan senyumannya. Menatap alana penuh nantang.(?)

"Minggir" ucap amira dingin.

Alana tidak mendengarkan ucapan amira dia malah mempersilahkan jina dan aleta untuk menjahili amira.

Alana mundur beberapa langkah dari hadapan amira dan aleta, jina maju untuk menanganinya.

"Mau apa lo?" tanya amira sinis. Amira tau kalau aleta membawa cairan ditangannya tapi entah itu apa.

Aleta dan jina mulai mendekat ke arah amira. Dikoridor masih kosong tidak ada satu orang pun kecuali mereka berempat.

"Hai ukh" sapa jina sok manis.

"Cih. Jijik gua" gumam amira.

"Minggir gak kalian" ucap amira tegas.

Aleta malah tambah mendekat ke arah amira dengan satu tangan yang siap menyemprotkan(?) cairan ke arah amira.

Dalam hitungan detik aleta menyemprotkan cairan tersebut ke arah amira dengan tiba-tiba, untungnya amira konsentrasi sehingga amira bisa menghindar dan cairan itu tumpah di bagian bawah orang yang berada di belakang amira. Ustadz Rayhan.

Amira membalikkan badan menghadap ustadz Rayhan yang terkena cairan yang disemprot oleh aleta.

Ustadz Rayhan memasang wajah marah menatap Alana, Aleta, dan Jina. Amira hanya menahan tawanya dan berkata tanpa suara hanya gerakan mulut.

"MAMPUS LU" gerakan mulut amira dapat dilihat oleh alana, aleta, dan jina. Kemudian amira pergi meninggalkan mereka.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya ustadz Rayhan penuh amarah.

"Kita ustadz. Afwan kita cuma becanda kok ustadz" ucap aleta ketakutan.

"Sekarang jelaskan ke ustadz, dan ustadz akan memberikan kalian hukuman" tegas ustadz Rayhan yang masih dapat didengar oleh amira.

"Mampus lu. Siapa suruh mau ngerjain gua untung ada ustadz Rayhan" ucap amira berjalan melewati beberapa kamar sambil tertawa.

Para santriwati yang melihat amira tertawa, menatapnya bingung.

Sang Pejuang Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang