awal.

3.5K 207 2
                                    

'Kriiing kriiing kriing'

Bel sudah berbunyi pertanda jam sekolah telah berakhir. Amira pun langsung keluar kelas dan menunggu kedatangan Fino. Setelah lumayan lama Amira menunggu akhirnya Fino datang.

"Lama amat sih lu gua tungguin juga. Ayok lah cepetan ntar keburu sore nih" ucap Amira kesal.

"Mau kemana sih mi buru-buru amat" ujar Fino santai.

"Lu itu amnesia ya? Sekarang kan kita ada jadwal latihan karate buat lomba seminggu lagi, gimana sih lu" ucap Amira kesal.

"Lah santai napa neng, gua gak amnesia mi cuma lupa aja" ucap Fino sambil membenarkan tas di pundaknya.

"Sama aja Fin, buru lah ntar sore nih" ucap Amira sambil menuju aula sekolah.

Banyak sudah junior yang menunggu kedatangan ketum karate itu (ketua umum). Tibalah Amira bersama Fino yang menggunakan baju karate dan siap melatih juniornya.

Ceklek
Suara pintu aula terbuka pertanda ada orang yang ingin masuk. Ternyata Amira yang membuka pintu.

"Kok cuma segini anaknya" ucap Amira heran.

"Iya kak ada urusan katanya" ucap salah satu junior karate.

"Ok kalo gitu kita seleksi buat lomba minggu depan" ucap Amira santai.

Amira mengadakan seleksi untuk acara lomba antar kota nanti. Setelah selesai ternyata hanya 2 anak junior saja yang mengikuti lomba dan 2 nya lagi adalah Amira dan Fino.

------

"Fin gua duluan ya udah sore nih" ucap Amira.

"Lah lu balik ntar aja lah" ucap Fino maksa.

Amira memutar bola mata malas dan menuju motornya untuk pulang ke rumah.

*****

Terdengar suara adzan ashar berkumandang waktunya melaksanakan kewajiban bagi orang muslim. Di kamar ikhwan masih ada seorang santri yang tertidur lelap karena kecapean.

"Mi..azmi..bangun udah adzan ashar nih..ntar di marahin ustadz Rayhan" ucap aban sambil menggoyangkan tubuh azmi.

"Hmmm..apa kak? Masi capek nih" ucap azmi yang setia menutup mata nya.

"Udah ashar mi ayo ah bangun" ucap aban sambil menyipratkan air ke muka azmi.

"Iya iya kak sabar dong" ucap azmi dan mengambil posisi duduk dengan mata yang masih menutup.

"Ih buka napa matanya masih tidur?" ucap abam sambil menepuk-nepuk pipi azmi.

Azmi pun membuka mata nya dengan segera ia mandi dan langsung menuju masjid bersama aban. Saat di perjalanan azmi bertemu dengan anisa dan temannya yang ingin ke masjid juga.

"Assalamualaikum ukh, mau kemana?" tanya azmi sambil menundukkan pandangannya.

"Waalaikumsalam akhi, mau ke masjid sholat ashar" jawab anisa sambil menundukkan pandangannya juga.

"Oh sama dong, yaudah ukh Azmi duluan wassalamualaikum" ucap azmi malu sambil menunduk.

"Na'am waalaikumsalam akhi" ucap anisa sambil menunjukkan senyum masinya yang tidak di lihat oleh azmi.

Setelah selesai sholat ashar azmi dan aban kembali ke kamarnya.

"Mi! Azmi suka ya sama ukhti anisa? Kok azmi kayak salting gitu sih kalo ketemu sama ukhti anisa?" tanya aban menyelidiki.

Azmi melihat ke arah aban sejenak dan menunduk malu karena azmi memang benar mengagumi anisa sejak lama.

"Cuma kagum aja kok kak" ucap azmi malu.

"Sejak kapan?" tanya aban kembali.

"Udah lumayan lama" ucap azmi singkat sambil mengambil sesuatu dari lemarinya.

"Kok gak cerita sama aku sih mi" ucap aban cemberut.

"Ini buat ukhti anisa" ucap azmi tersenyum sambil memegang gelang yang sama dengannya.

"Kenapa huruf nya A?" tanya aban heran.

"Biar ukhti anisa ingat azmi dan allah" ucap azmi cepat.

"Kapan mau ngasih ke ukhti anisa?" ucap aban lagi.

"Nanti kalo sudah waktunya" ucap azmi sambil membayangkan sesuatu.

Saat azmi dan aban sedang mengobrol di dalam kamar tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu.

'Tok..tok..tok'
"Assalamualaikum aban azmi!" ucap seseorang di balik pintu.

"Waalaikumsalam, mi siapa?" tanya aban kepada azmi.

"Tidak tau" ucap azmi sambil menaruh gelang ke lemari. "Coba bukain aja kak" tanya azmi sambil menutup lemari.

Aban pun membuka pintu.
"Oh kak ahkam toh ada apa kak?" tanya aban kepada ahkam.

"Di suruh kumpul ke bescem kata abuya" ucap ahkam.

"Mi..ayo ke bescem di suruh kumpul" teriak aban kepada azmi.

Mereka pun menuju bescem syubban untuk menemui abuya yang menyuruhnya kumpul. Mereka duduk di tempat yang kosong untuk mendengarkan abuya berbicara.

"Sudah kumpul semua kan?" tanya abuya hafid hakiem.

"Sudah buya" jawab mereka kompak.

"Abuya cuma mau bilang kalo minggu depan kalian ada undangan ke Jakarta, tapi abuya tidak ikut karena ada kesibukan tersendiri. Apa kalian mau?"tanya abuya kepada anggota syubban.

"Inshaallah mau abuya" jawab mereka kompak sambil berbahagia.

"Alhamdulillah kalo gitu persiapkan semuanya mulai sekarang, dan kalian sekarang bisa kembali ke kamar masing-masing. Wassalamu'alaikum" ucap abuya sambil berdiri hendak meninggalkan bescem.

Mereka pun kembali ke kamar masing-masing dan meninggalkan bescem, sama seperti azmi, aban, dan ahkam mereka kembali ke kamarnya.

Afwan ya akhi wa ukhti galejas ya ceritanya:(
Gapapa ya maafin Ana kan masih belajar:D masih banyak typo juga:D
Nanti kan bisa nyambung ceritanya, makanya vote biar tau cerita selanjutnya:D
Ok sekian wassalamualaikum💜

Sang Pejuang Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang