"lu tau circle mainnya ka Bima ga ta? Anak pemerintahan angkatan atas kita" Tanya Fariz dengan suara pelan tetapi penuh dengan keseriusan.
"Bima Rivaldo atau Kevin Bima nih?" Tanya Tata polos sembari meminum thaiteanya.
"Bima Rivaldo lah, Kevin Bima temennya ukhti akhi semua gitu" jawab Fariz asal ceplos mengingat dua kakak tingkatnya yang bernama Bima mempunyai karakteristik yang sangat berbeda.
"Oh dia yang biasa main sama Raka dkk kan ? Lu tau dari dia? Kang gosip juga ternyata" Tanya Tata bertubi-tubi seakan-akan telah menemukan inti dari pembicaraan mereka.
"Ga salah si. Jadi yang KKN tahun kemarin di desa itu mereka, sama ada tambahannya anak psikologi cewe 2. kalo ga salah" jawab Fariz sembari melirik sekitar, takut jika tiba-tiba kakak tingkatnya berada disekitar mereka.
"Lanjut dulu deh ceritanya" ucap Tata fokus memperhatikan.
"Nah jadi masa lu gatau si? Dari mereka ber 7 itu yang balik cuma 3 orang ta. Yang anak psikologi satunya, masih dirawat di rumah sakit, koma karena cedera kepala. Terus yang 1 lagi, berubah jadi pendiem dan hampir kaya orang sakit jiwa. Trus Bima juga selamat kan, makanya dia yang kasih banyak info ke kita-kita biar ga KKN disana. Sisanya masih dalam tahap pencarian polisi" ucap Fariz menceritakan sedetail yang ia ketahui dari katingnya yang bernama Bima.
"Tapi aneh ah ga masuk akal riz. Kalau emang terjadi sesuatu disana, pasti pihak kampus gak akan mengirim kita buat kesana dong dan terlebih dari pihak kepolisian masa sama sekali gak ada tindak lanjut dari kasus itu." Ucap Tata yang merasa aneh setelah mendengar penjelasan dari Fariz.
"Tindak lanjut apasi de?" Tiba-tiba terdengar suara laki-laki yang mengejutkan mereka berdua.
"Eh hai ka" sapa Fariz kepada Bima yang tiba-tiba datang.
"Kalian jadi KKN disana?" Tanya Bima to the point kepada mereka.
"Iya ka" jawab mereka bersamaan.
"Yah rasain sendiri dah. Gua si udah pernah kasi peringatan ya sama kalian" jawabnya sembari memutar bola matanya, dari wajahnya terlihat jelas bekas jaitan didekat matanya yang menurut kesaksian dari Bimanya sendiri bahwa itu adalah "hadiah" dari KKN disana.
"Lu ga kangen sama temen-temen lu ka?" Tanya Tata dengan wajah polosnya.
"Gua kangen. Cuma mau gimana kan? Selama KKN gua juga udah berusaha buat nyari mereka, sejak mereka hilang satu persatu. Gua udah lapor ke dekan, gua udah lapor ke kepolisian. Tapi apa? Mereka menganggap remeh kasus hilangnya temen-temen gua. Gak tau mesti gimana lagi gua selain pasrah" ucap Bima menjelaskan dengan nada yang sangat frustasi, sorot matanya yang tadinya terlihat kesal berubah menjadi putus asa disaat dia mengingat teman-temannya yang hilang.
"Yaudah deh gua duluan, cewe gua dateng" ucap Bima sembari meninggalkan Tata dan Fariz.
"Riz kok gua jadi pesimis duluan ya kita KKN disana. Ya gua si gatau siapa yang bener cuma jadi parno aja" ucap Tata yang mulai terlihat gelisah.
"Ya justru kita cari kebenarannya nanti pas KKN ta" ucap Fariz bersemangat, layaknya detective Conan.
"Ntar kalo gua ilang gaada yang ngerepotin lu lagi riz ihhh" ucap Tata dengan wajah takut yang dibuat-buat, kemudian tertawa karena geli dengan tingkah lakunya sendiri.
"Ya gapapa. Ntar gua jadi yang kaya anak psikologi tu jadi pendiem, ansos trus rada sakit jiwa hahahaha" jawab Fariz santai yang kemudian juga ikut tertawa.
Hari demi hari berlalu, tibalah saat pengumuman kelompok KKN.
Desa Situ Indah (bukan nama desa asli)
Dio Aksara Sosiologi 2016
Tata Renata Sosiologi 2016
Fariz Musa Sosiologi 2016
Reza Dimas Anugrah Il. Pem 2016
Qiqa Fadia Sosiologi 2016
Rendy Damara Politik 2015
Azizah Syahla Sosiologi 2016"Weh mantab sekelompok yeyyy" teriak Tata dengan semangat ketika membaca pengumuman kelompok KKN.
"Reza sama Rendy sokap dah?" Tanya Dio dengan wajahnya yang tidak terlalu antusias.
"Sorry, gua Rendy Politik 2015" tiba-tiba sebuah tangan terjulur kearah Dio, Dio yang kaget reflek menjabat tangan tersebut.
"Oh iya mas. Saya Dio, ini Fariz, Tata, Azizah sama Qiqa. Kita 1 kelompok mas" ucap Dio seramah mungkin.
"Hmm oke, boleh minta kontak lu? Biar gampang kalau mau kumpul" ucap Rendy sembari memberikan ponselnya kepada Dio.
Dengan sigap Dio langsung mengetikkan id linenya dan mengklik tombol add, setelah itu langsung ia kembalikan ponsel tersebut kepada pemiliknya.
"Oke makasih, gua cabut dulu" ucap Rendy yang kemudian berlalu pergi.
"Orangnya aneh. Anak 2015. Jangan-jangan temennya Bima" ucap Tata asal ceplos dengan wajah sinisnya.
"Bima siapa?" Tanya Qiqa.
"HEH MULUTNYA TA" teriak Fariz dengan kencang di telinga Tata.
"Kenapa dah kalian?" Tanya Dio bingung.
"Emang aneh dia tuh" ucap azizah dengan logatnya yang seketika membuat mereka semua tertawa.
"Emang aneh, tambah lama tambah aneh" ucap Dio menambahi dan membuat mereka semua semakin tertawa geli.
"Perbanyaklah tertawa anak anak manis. Sebelum akhirnya kalian akan menangis dan lupa caranya tertawa" gumam seorang pria dalam hati, pria bertopi itu sejak tadi memperhatikan mereka dan hanya tersenyum sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN : Kuliah Kerja Nyata atau Kuliah Keancam Nyawa
HorrorSemua ini berawal dari pilihan Dio, Fariz, Qiqa, Tata dan Azizah yang memilih untuk melakukan tugas KKN daripada PKL di perusahaan. Kabar-kabar burung yang bersiulan mengenai ke angkeran tempat KKN mereka terus terdengar. Tata dan Fariz yang telah m...