Akhirnya hari pertama sekolah tiba setelah libur panjang, Nisa berjalan santai di koridor sekolah semua masih terasa sama sebelum hari libur datang, bedanya sekarang daun daun kering masih berserakan. Nisa berjalan menghampiri papan pengumuman yang berada di dekat kolam renang untuk mencari namanya. Setelah ia menemukan namanya ternyata ia di tempatkan di kelas XI Mia 1 yang notabenenya kelas unggulan. Setelah menemukan tempat duduk, bel masuk berbunyi dan semua siswa masuk kekelas. Nisa merasa asing di tempat itu karna tak seorang pun yang ia kenal. Maka ia memilih untuk membaca novel yang baru ia beli.
Tak lama kemudian, datang seorang gadis berparas cantik duduk di sampingnya. Nisa yang merasa ada suara cicit bangku langsung menoleh, tak ada respon darinya. Nisa menghembuskan napas kasar walaupun pelan tapi mampu di dengar oleh orang yang duduk di sampingnya.
"Hei"
Nisa langsung menoleh ke sumber suara "Ya. Ada apa ?"
"Nge tes aja." Jawabnya dingin
'Nih orang nyebelin banget sih' batin Nisa
Belum sempat Nisa menjawab tiba tiba guru Matematika sudah memasuki ruangan.
"perkenalkan nama ibu Nur Aisyah Maulana kalian bisa memanggil ibu Aisyah." Sembari tersenyum "Selanjutnya Kalian semua naik memperkenalkan diri dimulai dari kamu" sambil menunjuk siswa yang duduk pojok kanan.
Satu persatu, siswa naik ke depan untuk memperkenalkan identitas dirinya hingga tibalah giliran Nisa untuk maju.
"Perkenalkan Nama gue Annisa Maulida Zahro, kalian bisa memanggil gue Nisa. Gue dari kelas X Mia 2. Senang berkenalan dengan kalian." ucapnya sambil menunduk dengan nada yang lembut. Lalu menuju ke tempat duduknya.
Tibalah giliran gadis di samping Nisa yang sedari tadi tak memperhatikan sama sekali yang terjadi di kelasnya, ia hanya fokus pada handphone yang terletak diatas pangkuannya. Tanpa ia sadari Ibu Aisyah menunjuk dirinya untuk maju ke depan.
"Giliran lo untuk maju" ucap Nisa sambil menyikut lengannya.
setelah mendengar itu, ia pun menuju ke meja Ibu Aisyah.
"Ada apa bu ?" Tanyanya dengan nada santai.
"Maksud kamu ?" Ibu aisyah mengerutkan keningnya.
"Kata dia Bu, di suruh ke depan" Sembari menunjuk Nisa.
"Oh, jadi sedari tadi kamu tidak memperhatikan ibu ya ?"
"Perhatikan kok bu, tapi ....."
"Tapi apa ?" Potong bu Aisyah.
"Ada deh bu." ucapnya dengan nada santai menanggapinya.
Bu Aisyah mulai jengah dan kesal, ia tak ingin membuat kesan buruk di hari pertamanya. Maka dari itu ia langsung menyuruhnya memperkenalkan diri untuk mengakhiri pembicaraan ini sebelum keganasannya keluar.
"Okk, perkenalkan nama gue Adira Raveena Taleetha, kalian bisa memanggil gue Dira atau apapun yg kalian suka. Gue dari kelas X Mia 3." Sembari menampilkan lesung pipinya.
Setelah semua siswa memperkenalkan dirinya dan duduk teratur, Bu Aisyah menyampaikan pesan sebelum meninggalkan kelas bahwa minggu depan sudah aktif belajar.
~¤~
Saat Bu Aisyah keluar dari kelas, semua siswa pun beranjak ke kantin. Dan tinggallah Nisa dan Dira di kelas.
"Hei, kok lo suruh gue ke depan sih tadi ?" Seru Dira
"Lo tanya gue ?" Nisa menunjuk dirinya untuk memastikannya.
"Lo kira siapa lagi, kan tinggal lo yang ada di kelas." Ucap Dira
"Oh, iya yah." Nisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan melihat sekeliling kelasnya.
"Makanya jangan baca novel terus. Btw, nama lo siapa ?" Tanya Dira
"Lo nggak perhatiin tadi yah ?"
"Ya enggaklah, kan nggak penting juga. Nama lo siapa ?"
"Gue Annisa Maulida Zahro bisa di panggil Nisa. Oh yah, Gue boleh nanya sesuatu nggak ?" Serunya dengan nada yang lembut.
"Apa ?" Balas Dira
"Gue perhatiin tadi, lo kok main handphone trus sih ?" Nisa melirik handphone yang di pegang Dira.
"Yah, nunggu chat gebetan gue." Dira cengengesan dan merapikan bukunya yang berantakan di atas meja. " kalo gitu kita ke kantin aja ?" Tawarnya.
"Owh gitu, Duluan aja." Balas Nisa.
"Beneran nih nggak mau ikut"
"Lo yah, ternyata cerewet juga nggak sedingin dan nyebelin pertama ketemu tadi." Ucap Nisa dengan nada hati-hati.
"Ya aslinya gue cerewet sih, tapi kan ini baru pertemuan awal jadi, Jaim (Jaga Image) lah." Sambil terkekeh. "Dan lo juga ternyata asyik yah orangnya." Lanjutnya.
"Masa sih?"
"Yah gitu deh." Seru Dira
Mereka berdua tak menyadari waktu yang ia gunakan untuk berbincang. Bel masuk berbunyi, Nisa dan Dira saling bertukar pandang lalu melihat jam yang bertengger di atas papan tulis, dan mereka berdua serentak menepuk jidaknya.
"Astagaa..."Teriak Dira sambil menepuk jidatnya. "Gara gara lo sih."lanjutnya.
"Kok gue sih?"
"Ya lo lah, kan lo yang...."
Belum sempat perdebatan mereka terselesaikan, guru yang mengajar selanjutnya pun datang. Jam berlalu begitu cepat hingga akhirnya bel pulang berbunyi.
~♡~
Thanks so much 😍😙 yang udah menyempatkan waktunya mampir baca cerita pertama gue yang bisa di bilang abal-abal ini😁 Maaf kalo ceritanya jadi gaje' gini yah😆
Piss Damai✌
Lay
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilema
Teen FictionKisah seorang gadis yang merelakan seseorang yang dicintainya demi sahabat tercintanya. Bagi Nisa persahabatannya jauh lebih berharga daripada perasaannya. Tapi apakah ia sanggup menahan perasaannya lebih lama lagi ??? Penasaran👇 . . . . . Baca yuk...