IX. KAUM BAPTIS DIANIAYA SELAMA MASA RAJA JAMES I

6 0 0
                                    

Ketika Elizabeth meninggal, James I (1603-25) naik ke atas takhta Inggris. Dia adalah raja yang mengotorisasi penerjemahan maha karya Kitab Suci Inggris itu, Alkitab King James, yang muncul pada

tahun 1611.

1. Dia juga menganiaya kaum Baptis dengan berapi-api. Mereka dipenjarakan, barang-barang mereka disita, dan satu orang dibakar.

2. Orang terakhir yang dibakar hidup-hidup di Inggris oleh karena iman kepercayaannya adalah EDWARD WIGHTMAN, seorang Baptis, di Smithfield pada tanggal 11 April 1612, di bawah pemerintahan James I. (Satu bulan sebelumnya, Bartholomew Legate juga telah dibakar. Dikatakan bahwa ia adalah seorang Arian, yang berarti dia menyangkali keilahian Kristus). Ada banyak jenis "kesesatan" yang dituduhkan pada Wightman, tetapi sebagaimana Thomas Crosby, penulis dari The History of the English Baptists (1738) mengobservasi: "Banyak dari kesesatan yang mereka tuduhkan padanya adalah hal yang sedemikian konyol dan tidak konsisten, sehingga membatalkan apa yang mereka katakan. Jika ia sungguh berpegang pada kepercayaan seperti itu, pastinya ia seorang idiot atau seorang gila, dan mestinya didoakan dan dibantu, daripada dimatikan dengan sedemikian kejam" (Crosby, I, hal. 108). Tiga hal yang karenanya Wightman dibakar adalah sebagai berikut: 'Bahwa pembaptisan bayi adalah suatu kebiasaan yang keji: Bahwa Perjamuan Tuhan dan Baptisan tidak seharusnya dirayakan sebagaimana sekarang ini dipraktekkan dalam gereja Inggris: Bahwa kekristenan tidak sepenuhnya diakui dan diberitakan di gereja Inggris, melainkan hanya sebagiannya saja." Mengenai ketiga hal ini, saya setuju dan berdiri teguh bersama dengan sang martir Baptis kuno ini! Adalah fakta yang menarik bahwa baik martir pertama maupun martir terakhir yang dibakar di Inggris karena agamanya adalah orang Baptis. "Yang pertama yang dimatikan dengan cara yang kejam ini di Inggris adalah William Sawtre, katanya karena dapat dibuktikan ia menolak baptisan bayi; dan lalu orang ini, yang terakhir yang mendapat kehormatan merasakan kemartiran seperti ini, juga secara tegas dikecam karena pendapat yang sama: sehingga sektenya mendapat kehormatan untuk membuka jalan, sekaligus menjadi penutup dari semua martir yang dibakar hidup-hidup di Inggris" (Crosby, I, hal. 109).

3. Orang-orang lain ada yang mati selama pemerintahan James I, tetapi bukan dengan cara pembakaran. Mereka mati dalam penjara. Ini bukan karena kebaikan hati sang raja, tetapi karena teriakan protes publik melawan pembakaran. Sejarahwan Thomas Fuller mencatat, "Raja James, karena alasan politik, lebih suka agar setelah ini para penyesat, walaupun sudah dijatuhi hukuman, lebih baik dengan senyap dan tersendiri habis dalam penjara, daripada mendapat kehormatan, sekaligus menjadi tontonan publik, untuk menghadapi eksekusi publik, yang menurut penilaian populer mirip dengan penganiayaan" (Fuller, The Church History of Britain). Thomas Crosby setuju: "Raja James memilih agar di masa depan, hanya untuk menyita rumah dan tanah mereka, dan menghabiskan kehidupan mereka secara tersembunyi di penjara-penjara yang kotor, daripada memberi mereka kehormatan kemartiran publik, yang tidak terhindarkan akan disebut sebagai penganiayaan" (The History of the English Baptists, I, hal. 110).

4. Pada tahun 1610, kaum Baptis mengajukan petisi ke House of Lords, untuk dilepaskan dari penjara, tempat mereka ditahan karena hati nurani.

Mendekat kepada sidang dengan rendah hati dan lembut, petisi Baptis tersebut mengandung kata-

kata menyentuh berikut: "Sebuah permohonan yang rendah hati dari berbagai tahanan miskin, dan banyak lagi yang lain dari antara rakyat Raja yang pribumi dan setia, yang siap untuk bersaksi dengan sumpah kesetiaan dengan segala ketulusan, yang permasalahannya sungguh disayangkan, hanyalah karena masalah hati nurani."

Petisi ini disimpan oleh Perpustakaan House of Lords, dan ditandai, "Telah dibaca dan ditolak."

5. Sedikitnya enam orang yang terlibat dalam penerjemahan Alkitab King James berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap kaum Baptis dan kaum separatis lainnya pada tahun 1590an.

Penganiayaan Kaum ProtestantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang