XI. PENGANIAYAAN OLEH KAUM PROTESTAN DI AMERIKA

13 0 0
                                    

Kaum Protestan yang tinggal di Amerika, walaupun sendirinya melarikan diri dari penganiayaan agamawi, ternyata sendirinya juga menganiaya kaum Baptis dan Quaker dan kaum-kaum lain yang berbeda dengan mereka, hingga sekitar waktu Kemerdekaan Amerika dan dibentuknya Konstitusi (semacam Undang-undang Dasar) Amerika. Kami akan memberikan dua contoh akan hal ini.

Massachusetts

1. Negara bagian Massachusetts didirikan oleh koloni para Pilgrim di Plymouth pada tahun 1620, dan oleh kaum Puritan dari Massachusetts Bay Colony di tahun 1630.

Para pilgrim adalah kaum separatis yang telah dipaksa untuk melarikan diri dari penganiayaan Gereja Inggris. Mereka menghabiskan waktu sejenak di Belanda, lalu berperjalanan dengan kapal ke Amerika. Sementara di Belanda, mereka menikmati sampai tahap tertentu kebebasan beragama, tetapi mereka tidak memberikan hak yang sama kepada orang-orang lain. Mereka mempraktekkan baptisan bayi

dan mengutuki kaum Anabaptis. Kaum Puritan adalah orang-orang Anglikan yang menginginkan semacam reformasi pada Gereja Inggris, tetapi yang tidak memisahkan diri dari Gereja Inggris tersebut. Mereka membawa bersama mereka dari Inggris, konsep yang salah tentang gereja negara dan semangat penganiayaan.

2. Berikut adalah beberapa contoh penganiayaan oleh kaum Prostestan dalam sejarah awal Massachusetts, sebelum terbentuknya negara Amerika:

ROGER WILLIAMS diusir dari Massachusetts pada tahun 1635.

Seorang terpelajar yang gigih, yang bisa membaca Alkitab dalam bahasa Yunani dan Ibrani, Williams tiba di Amerika dari Inggris, dengan istrinya yang belum lama dinikahi pada Februari 1631. Dia adalah seorang hamba Tuhan Anglikan yang telah ditahbiskan, dan pada waktu ia tiba di Amerika, ia masih berpegang pada baptisan bayi.

Sementara tinggal di Plymouth, Williams berkhotbah kepada orang-orang Indian asli. Dia mempelajari bahasa mereka dan membuat banyak sahabat di antara mereka, termasuk dua orang kepala suku mereka.

Pada bulan Agustus 1634, dia ditunjuk sebagai gembala sidang dari jemaat Anglikan di Salem.

Tetapi pada 9 Oktober 1635, dia diusir dari koloni tersebut karena mengkhotbahkan "pendapat-pendapat yang baru dan berbahaya." Dia diberikan waktu enam minggu untuk pergi, dan pada bulan Januari dia dipaksa ke padang belantara di tengah musim dingin New England (daerah itu secara umum disebut New England) yang brutal.

Orang-orang Indian membantu dia, dan pada bulan Juni, dia berperjalanan dengan kanoe ke Rhode

Island dan mendirikan pemukiman yang disebut Providence.

Orang-orang lain bergabung dengan dia dari Massachusetts, dan tempat itu menjadi benteng kebebasan beragama. Mereka menyatakan tujuan mereka sebagai "membuat suatu eksperimen yang menarik, bahwa suatu pemerintahan sipil yang berkembang dapat berdiri dan dipertahankan dengan cara terbaik, melalui kebebasan penuh dalam hal beragama."

Pada bulan Maret 1639, Roger William secara publik diselamkan dalam baptisan, dan gereja Baptis pertama di Rhode Island terbentuk. Ini secara umum dianggap gereja Baptis paling tua di Amerika.

Pada bulan Maret 1644, William mendapatkan surat resmi dari raja Inggris untuk mendirikan koloni

Rhode Island.

Williams menulis "The Bloody Tenet of Persecution for Cause of Conscience," dan di dalam tulisan ini dia dengan berani mempertahankan kebebasan hati nurani. Walaupun berbagai fitnah ditujukan kepada Roger Williams oleh berbagai sejarahwan, banyak penulis Baptis yang terpelajar (dan orang-orang lain juga), telah mencatatkan peristiwa yang sebenarnya. Lihat buku-buku sejarah oleh Thomas Armitage dan David Benedict, sebagai contoh.

Penganiayaan Kaum ProtestantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang