BL~5

47 5 4
                                    

Setelah kedatang Fei kemarin yang membuat Clara termenung tak menentu.
Clara pergi bersama Luna untuk menemui ratu. Ia akan bertanya sesuatu yang sangat penting Fei kemarin.Walaupun ia sudah diusir dari Axveda, tetap saja ia perlu bertanya kepada Ratu. Luna bukanlah penyihir penurut yang bisa dikira.

"Mereka sulit sekali diajak kompromi, berapa yang dibayar ratu untuk mereka, akhirnya kita masuk ke istana dengan sembunyi-sembunyi seperti ini" ucap Luna kepada Clara. Benar saja mereka tadi ingin berbicara sebentar pada penjaga istana, boro boro berbicara mereka langsung diusir. Sihir di istana sangat kuat, memungkinkan tidak ada sihir lain yang bisa terpakai selain sihir di istana.
"Luna!" Ratu terkejut dengan kedatangan Luna yang tiba tiba, bukankah ulah Luna sendiri yang membuat dirinya keluar dari Axveda.
Jadi apa maunya menemuinya, gumam ratu.

"maaf, ada yang perlu aku bicarakan" ketus Luna.

"masih dengan sifatmu, tidak pernah berubah" ucap ratu dibalas dengan miringan bibir Luna.

"jadi siapa yang kau bawa, kau tidak boleh membawa sembarang manusia. Apakah dia adalah manusia yang kau berikan setengah sihirmu?" ucap ratu dengan wajah datar.

"dia adalah alasan mengapa aku perlu bicara hal penting denganmu" jawab Luna.

"baiklah, apa yang mau kau tanyakan?"

"apa kau pernah mendapati sesuatu yang aneh, misalnya seorang manusia yang diberi setengah kekuatan biasanya akan seperti itu terus kekuatannya, namun berbeda dengan Clara, semakin hari sihirnya semakin besar, dan aku yakin hal buruk akan terjadi padanya, dan kau tahu itu" ucap Luna, kekhawatirannya adalah bangsa penyihir hitam akan membawanya untuk mengubahnya menjadi seperti mereka, penyihir hitam banyak sekali terdapat di dunia manusia, mereka bisa saja berubah menjadi dukun, pesulap dan lain lainnya dengan ilmu hitam mereka.

"hmmmm....aku harus menyelidiki ini, sebelum itu pergilah bersama Fei bukankah dia ahli dalam ramal dan pengobatan maka ajak dia soal seperti ini kurasa dia ahlinya dan kau cari buku di perpustakan desa, disana disembunyikan buku sejarah kemana kalian akan pergi untuk menemui Penyihir Jack, dia tau segalanya. Aku akan mengirimkan peta sinyal pada tablet penyihirmu agar kau tahu informasi, bukankah kau pernah melihat penyihir jack sebelumnya, aku rasa kau tak perlu membenciku setelah ini" ucap Ratu Diana.
Setelah Ratu Diana menyelesaikan bicaranya, Luna langsung pergi begitu saja. Sekarang luna sudah ada di rumah Fei.

"Fei.....fei....." panggil luna dengan berteriak.

"kau mengganggu penelitianku, ada apa?" Luna langsung menceritakan semuanya kepada Fei sambil mengambang di udara. Fei menyimak dan Clara hanya duduk diam.

"tempat itukan sangat jauh" ucap Fei menatap kakinya.

"tak usah khawatirkan kakimu, kitakan punya sihir" ucap Luna.

"heh bodoh, bukankah kau dulu bilang hutan belantara yang akan kita lewati akan mengunci sihir kita, kau tahu apa artinya itu Luna." Luna benar benar lupa, tiga tahun lebih ia berada di dunia manusia membuatnya benar benar menjadi penyihir bodoh. Luna mengerutkan alisnya lalu menghisap bibirnya sendiri.

"kalau begitu kita pakai mobil dong..."usul Clara membuat mereka semua tersentak.
"ohh iya, ini kan zaman modern kenapa pikiran kita masih seperti penyihir kuno ya" ucap Luna.

"aku hanya ingin mendramakan keadakan kita" jelas Fei.

"mungkin aku akan mencari benda ajaib juga disana, aku baru tiga kali kesana" ucap Fei.

"aku tak yakin akan mudah menemukan Paman Jack dengan keadaan seperti ini" mereka berbicara namun Clara hanya mengangguk angguk saja, sebenarnya ia tak tahu kemana arah perbincangan kedua penyihir putih itu.

Believer-MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang