10. How It All Started

1.5K 139 51
                                    




Post-Race day GP of the Americas 2015

"Menurutmu yang mana, Sierra? Ini..." Nicole menunjukkan gaun mini off-shoulder rajutan berwarna navy berlengan panjang miliknya, "atau yang ini?" lanjutnya sambil lalu memperlihatkan gaun yang serupa namun berwarna putih dan tak berlengan.

"Keduanya sama-sama bagus."

"Oh, ayolah, S. Aku ingin tampil sempurna di hadapan Ryan. Bantu aku."

"Nicole, kau adalah seorang model. Kupikir kau tahu apa yang terlihat bagus di tubuhmu—well, kenyataannya apapun akan terlihat bagus di tubuhmu. Tapi, jika kau memaksa, aku pilih yang putih. Ini musim semi, tunjukkan sedikit bagian tubuhmu."

"Bukankah seharusnya kita melakukan itu di musim panas?"

Sierra menggeleng. "Di musim panas, kita tidak menunjukkan sedikit, namun seluruhnya." Dia mengedip nakal, disambut oleh lirikkan penuh mata Nicole saat dia beralih menuju bilik untuk berganti pakaian.

"Ngomong-ngomong, apa dia menghubungimu?"

"Siapa?"

"Lorenzo."

"Tidak."

Nicole menyembulkan kepalanya dari balik bilik. "Tidak? Bukankah dia meminta nomormu? Seharusnya dia sudah menghubungimu sekarang."

"Entahlah. Mungkin dia tidak benar-benar tertarik padaku. Lagi pula siapa yang peduli?"

"Oh, omong kosong." Nicole memutar penuh bola matanya. "Dia jelas-jelas tertarik padamu, semua orang di paddock bisa melihat itu. Dengar, kau mungkin sudah bosan mendengar nasihatku tapi kau harus mencobanya. Menurutku dia tidak terlalu buruk."

Sierra tidak menggubris. Dia asik membuka sosial medianya dan membalas cuitan dari para penggemarnya di twitter.

"Mungkin dari caranya tersenyum memang sedikit terlalu jelas kalau dia mata keranjang, tapi kita tidak pernah tahu, bukan? Jangan pernah menilai seseorang dari penampilan luarnya."


@sierraxbeyotch: @sierracampbell siapa rider MotoGP favoritmu?


Dibutuhkan waktu yang sedikit lama untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan itu. Sierra sendiri terhitung masih baru dalam dunia balap motor. Dia tidak tahu banyak mengenai para pembalap yang kemarin ia temui di sirkuit. Tapi memang ada satu orang yang sangat menarik perhatiannya saat ini.





@sierracampbell: @sierraxbeyotch umm @marcmarquez93 melakukan balapannya dengan sangat baik kemarin! Selamat untuk kemenangannya ❤️


Sierra membaca ulang jawaban itu sejenak sebelum menekan tombol Tweet. Keningnya mengerut. Oke, mungkin emoji hati itu sedikit berlebihan. Dia tidak mau para penggemarnya berpikir terlalu jauh, jadi dia menghapusnya baru kemudian dia membalas cuitan itu.

"Sierra!" teriak Nicole.

Yang dipanggil mendongak. "Ada apa?"

"Kau sedang apa?"

"Berinteraksi dengan penggemarku."

"Kau sama sekali tidak menyimakku, ya?"

Menggidikkan bahu, Sierra keluar dari halaman twitter dan mengunci layar ponselnya. Nicole terpaksa mengulang seluruh ocehannya tadi mengenai 'kencan dengan pembalap'. Dari kata-katanya saja, Sierra sudah bisa menyimpulkan bahwa Nicole adalah 'Team Lorenzo' karena menurutnya Jorge lah yang memiliki sex appeal paling kuat di antara yang lain.

"Sebenarnya, Nicole, aku kurang setuju dengan pendapatmu. Kau benar saat kau berkata dia tampan dan seksi, aku sama sekali tidak menyangkalnya. Tapi dalam hal berkencan, penampilan adalah nomor 2 untukku."

FAME (Marc Marquez Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang