Breakfast

5.9K 574 129
                                    

Rutinitas pagi di kediaman Ravish, sama seperti yang lain. Dari arah dapur sudah tercium bau masakan yang sedang di siapkan Tzuyu. Dia tak perlu membangunkan kedua anaknya, karna biasanya Jeongin akan membangunkan Abangnya.

"Bang, bangun. Katanya hari ini mau berangkat pagi."

Hyunjin membuka matanya dengan malas, dihadapannya berdiri Jeongin yang sudah rapi dengan seragam putih biru miliknya. "Mau berangkat ya, Dek?"

Jeongin mengangguk, "Bangun Bang, Runa mau langsung sarapan jadi nanti gak bakalan bangunin Abang lagi."

"Lima menit lagi deh."

"Terserah, Runa laper. Kelihatannya Mama masak nasi goreng."

"Nasi goreng?"

Hyunjin langsung duduk, matanya melebar dengan wajah bahagia. Walau dia bukan termasuk makhluk pecinta pagi hari, ia tak bisa membenci sarapan nasi goreng buatan Mamanya.

Dengan tergesa, ia masuk ke kamar mandi. Sebelum menutup pintunya ia sempat berteriak ke arah Jeongin, "DEK, SELAMATKAN BAGIAN ABANG!!"

Jeongin menghela nafasnya, kebiasaan Abang sama Papanya adalah selalu berebutan nasi goreng buatan Mama. Maka tak heran, kalau nanti di meja makan dua orang itu akan terus bersaing.

Jeongin duduk di kursinya, ia langsung di sambut senyuman manis milik Mamanya.

"Selamat pagi sayang, tidurnya nyenyak?"

Jeongin membalas senyuman Mamanya, "Pagi Ma, Runa tidur nyenyak kok."

"Sayang, pagi-pagi gak boleh sebar rayuan gitu."

Taehyung muncul dan langsung berjalan mendekat ke arah Tzuyu, lelaki itu menghadiahi sebuah kecupan lembut di kening Tzuyu.

Cup!

"Siapa yang nyebar rayuan?" Tzuyu mengedipkan matanya dengan bingung, setahunya dia hanya memasak dan menyapa anak bungsunya. Tidak merayu siapapun.

"Kamu," Taehyung mengelus pipi Tzuyu, tangannya yang lain melingkar manis di pinggang Tzuyu. "Aku?"

"Iya, kamu senyum aja udah jadi rayuan buat aku."

Blush!

Pipi Tzuyu memerah, walau sudah menikah ia tetap merasa malu jika suaminya ini menggodanya. Taehyung tersenyum senang ketika melihat rona kemerahan yang muncul di pipi Tzuyu.

"Istrinya siapa sih? Lucu banget."

"Pa, ini masih pagi. Tolong jangan nodain mata Sena dengan adegan tak senonoh barusan."

Hyunjin duduk sambil mengacak rambutnya, ia terlalu malas untuk menyisir. Makanya ia lebih memilih untuk membiarkan rambutnya yang mulai panjang itu.

Tzuyu melepas pelukan Taehyung dan tersenyum ke arah Hyunjin, "Pagi Sena, Mama senang lihat kamu berangkat pagi."

Hyunjin mengangkat piring ke arah Mamanya, ia tak ingin kehilangan nasi goreng sebutirpun. "Pagi Ma, Sena juga senang lihat Mama yang cantik tiap hari."

"Sena, jangan godain Mama."

"Papa aja boleh godain Mama, masa Sena enggak?"

"Papa kan suaminya."

"Sena kan anaknya Mama."

Kedua lelaki itu saling memandang dengan tatapan kesal, keduanya tak ada yang mau mengalah. Mereka sama-sama ingin menunjukkan rasa sayangnya pada Tzuyu, membuat Tzuyu tersenyum.

"Ma, Runa mau nambah nasi gorengnya."

"Nasi goreng?" Taehyung yang daritadi belum melihat makanan yang tersaji di hadapannya kini memfokuskan tatapannya. "Sayang, kamu sengaja masakin ini buat aku kan?"

Ravish Fam's (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang