Taehyung menggelengkan kepalanya melihat anak sulungnya yang tengah menuduk. Sementara Tzuyu duduk di sebelah Hyunjin sambil membelai lembut punggung Hyunjin.
"Abang, Papa kan udah bilang jangan sampai Papa di panggil lagi sama Kepala Sekolah kamu. Tapi, sekarang kamu malah langsung dapat skors?"
Hyunjin masih menunduk, tak berniat membuka mulutnya untuk menjelaskan apapun.
"Abang," suara lembut Mamanya tak membuat Hyunjin menoleh, "Mama cuma pengen tahu, kenapa Abang bisa sampai dapat skors?"
Hyunjin masih terdiam membuat Taehyung menghembuskan nafasnya kesal. "Papa kasih waktu sampai nanti malam, kalau sampai makan malam kamu belum juga jelasin semuanya. Papa gak bolehin kamu keluar selama seminggu."
Akhirnya, Hyunjin mengangkat wajahnya. Ekspresi yang ditampilkannya menunjukkan raut kaget dan kesal, namun akhirnya dia mengangguk. Tak berniat membantah.
"Pa, Ma, Sena ke Kamar dulu."
Setelah kepergian Hyunjin, Taehyung duduk di samping Tzuyu. "Maaf, tapi kalau gak begitu si Sena gak bakal mau jelasin."
Taehyung sebenarnya tak marah ketika tahu bahwa Hyunjin mendapatkan surat skors, ia lebih ke arah kaget. Walau, Hyunjin sering membuat ulah tapi ia tahu anaknya bukanlah tipe-tipe anak nakal.
Deadline waktu yang dia berikan supaya Hyunjin mau bercerita. Menurut Taehyung, tak ada masalah yang tak bisa di selesaikan dengan berbicara. Itulah, yang selalu dia terapkan dalam setiap didikannya pada kedua anaknya.
"Aku mengerti," Tzuyu mengenggam tangan Taehyung, "Sena sudah mulai dewasa kan?"
Senyuman manis dari bibir Tzuyu membuat hati Taehyung yang sebelumnya kalut merasa lebih tenang. "Aku senang, kamu yang menjadi Mama untuk mereka."
"Mereka jauh lebih beruntung karna punya sosok Papa seperti kamu."
"Terima kasih, selalu berada di sampingku sayang."
Cup!
Tzuyu memejamkan matanya ketika bibir Taehyung mencium keningnya dengan lembut. Setelah itu, Taehyung menarik Tzuyu untuk masuk dalam dekapannya.
°°°°°°°°°°
"Bang, Runa masuk ya."
Hyunjin melirik ke arah pintu kamarnya sekilas sebelum kembali menatap langit-langit kamarnya.
"Abang, di skors berapa hari?"
Jeongin duduk di sisi ranjang sementara Hyunjin masih asik berbaring dengan pandangan kosong ke arah atap.
"3 hari."
Jeongin menganggukkan kepalanya mendengar jawaban Hyunjin. "Tadi, Runa denger Abang di skors gara-gara mukulin anak kelas 12 ya?"
Hyunjin bangun dari tidurnya, kemudian duduk mendekat ke Jeongin. "Adek tahu darimana?"
Setahu Hyunjin, kejadian di Sekolah tadi hanya beberapa orang saja yang tahu. Makanya ia penasaran bagaimana adiknya yang masih SMP bisa tahu ceritanya.
"Gak penting Adek tahu darimana, lebih baik Abang ceritain yang sebenarnya sama Papa dan Mama."
Hyunjin kembali terdiam, ia bukannya tak mau bercerita. Tapi, ada sedikit perasaan takut mengecewakan kedua orang tuanya jika ia bercerita nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravish Fam's (Complete)
ContoKeluarga Ravish cuma terdiri dari Papa, Mama dan dua anak laki-lakinya.