"Lho, kok udah pulang?" Tzuyu yang baru saja membuka pintu langsung menatap suaminya dengan bingung. Pasalnya jam pulang Taehyung masih 2 jam lagi. "Cium dulu dong."
Cup!
Tzuyu langsung mencium pipi suaminya membuat senyuman Taehyung makin lebar. "Rasa lelah aku langsung ilang pas di cium kamu." Tzuyu tertawa mendengar perkataan suaminya. "Terus kenapa pulang cepat?"
"Kalau Papa bilang karna kangen Mama, percaya?"
Tzuyu menggeleng, "Masuk dulu. Biar aku siapin air panas buat kamu mandi." Taehyung tak bisa menahan keinginan untuk memeluk istrinya, "Aduh, perhatian banget sih, istrinya aku."
"Astagfirullah," Hyunjin yang sedang menggendong adik bungsunya langsung berucap ketika melihat kelakuan Papa Mamanya. "Papa ini kenapa sih? Gak ingat kalau di rumah ada Sera."
Taehyung tersenyum geli melihat Hyunjin yang tampak berbisik ke arah putri bungsunya. "Anak kamu kenapa sih?"
Tzuyu menggeleng, "Anak kamu juga."
"Oh, iya kan kita bikinnya barengan ya?" Taehyung mengedipkan matanya membuat Tzuyu malu sementara Hyunjin hanya bisa menggeleng. "Baby, kamu bakalan tahu perasaan Abang pas nanti kamu udah besar. Tapi, kamu jangan besar aja deh."
Taehyung melepaskan pelukannya setelah mencium kening Tzuyu sekilas, dia mendekati Hyunjin dan mengambil alih untuk menggendong anak bungsunya. "Princess Papa udah mandi?" Terdengar tawa dari bibir Sera membuat Hyunjin mendengus. "Sera pilih kasih, emangnya Abang kurang ganteng apa?"
Tzuyu menggeleng kemudian menyuruh Hyunjin untuk segera mandi. "Abang, mandi dulu. Udah sore. Sekalian liatin Runa udah bangun belum."
Hyunjin mengangguk, dia memilih untuk mengecek Jeongin terlebih dahulu. Jeongin memang selalu tidur siang.
"Bang, nanti pakai baju yang bagus. Kita mau makan di luar." Hyunjin langsung berteriak heboh sementara Tzuyu menatap Taehyung. "Makan diluar?"
"Hadiah buat istri dan anak-anak tersayangku." Taehyung kembali bermain dengan Sera yang sudah tertawa, "Telpon Riga Ma, biar nanti pulang kerja dia langsung nyusul."
°°°°°°°°°°
Seperti biasa Hyunjin selalu lama jika ingin pergi. Padahal dia lelaki tapi mesti milih-milih baju. "Bang, jangan lama-lama. Runa udah lapar nih." Jeongin berdiri didepan kamar Hyunjin, tadi dia disuruh Taehyung untuk memanggil Hyunjin.
"Sabar Dek, Abang lagi milih baju yang bisa nambah kegantengan Abang."
"Buat apa sih? Mau godain cewek-cewek disana?"
Hyunjin menggeleng, "Biar Sera naksir Abang." Kalau bukan Abang kandungnya, mungkin Jeongin sudah menendang laki-laki yang kini mencoba baju yang kesekian kalinya. "Abang pake apa aja gak bakal ngaruh, soalnya Sera udah naksir sama Runa."
Hyunjin terdiam beberapa saat sebelum berteriak, "KITA HARUS MAIN FAIR YA, DEK!"
Sementara Jeongin cuma bisa menggelengkan kepalanya dengan lelah. "Lho, Abang mana Dek?" Taehyung kira Jeongin akan muncul bersama Hyunjin.
"Pa, kenapa sih Bang Sena otaknya rusak?"
Tzuyu cuma menggeleng sembari tersenyum tipis sementara Taehyung hanya bisa menatap Jeongin kebingungan. Tak lama, Hyunjin muncul dan menatap Tzuyu serius.
"Kenapa Bang?"
"Abang beneran gak boleh nikah sama Sera aja, Ma?"
Jeongin menggeleng, "Apa adek bilang, otaknya Bang Sena rusak kan Pa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravish Fam's (Complete)
Short StoryKeluarga Ravish cuma terdiri dari Papa, Mama dan dua anak laki-lakinya.