"Pagi sayang," Tzuyu langsung tersenyum ketika melihat kedua anaknya muncul. Jeongin mencium pipinya lembut tapi Tzuyu melihat ekspresi wajah Jeongin kaku tak seperti biasanya.
"Loh, adek kenapa?"
Jeongin menggeleng dengan tangan yang memegang roti tawar yang menjadi sarapannya pagi ini.
"Abang?" Tzuyu langsung mengalihkan tatapannya ke arah Hyunjin yang kini menggaruk tengkuknya merasa tersudutkan dengan tatapan Mamanya.
"Gak sengaja, Ma."
Tzuyu memandang bingung, "Gak sengaja apa Bang?"
"Runa berangkat Ma," Jeongin langsung berdiri setelah menghabiskan segelas susu yang sengaja disiapkan Tzuyu. Anak bungsu Keluarga Ravish itu mencium punggung tangan Mama dan Papanya yang baru muncul.
"Adek mau berangkat sekarang? Kok pagi banget?"
Taehyung memandang bingung karna Jeongin sudah berangkat padahal biasanya Jeongin akan bercerita mengenai kegiatan untuk hari ini terlebih dahulu dulu, agar Mamanya tak khawatir kalau dia pulang terlambat.
"Ma?" Taehyung bertanya ke Tzuyu yang cuma bisa mengangkat bahunya, "Mama gak tau, Abang belum jelasin."
"Abang."
Hyunjin menghela nafasnya berat, sebenarnya alasan Jeongin marah padanya bukan karna hal besar. Tapi, kalau dia menceritakannya mungkin Papa akan memarahinya.
"Karna typo."
"Typo? Abang balesin chat adek lagi?"
Tzuyu menggelengkan kepalanya, terlalu hafal dengan kelakuan Hyunjin. Padahal Jeongin sudah sering memperingati Hyunjin agar tak membalas chat yang masuk ke handphone-nya. Tapi, tampaknya Hyunjin tak pernah kapok.
"Bukan Ma, semalam Adek lagi ngerjain PR pas Abang masuk ke Kamarnya. Pas banget handphone-nya bunyi makanya Abang nolongin Adek."
"Dengan balesin chat-nya?" Hyunjin mengangguk ke arah Taehyung yang tadi bertanya. "Adek semalam bolehin, kebetulan Adek lagi jauh dari handphone."
"Emang typo apa Bang?"
Hyunjin terdiam, berpikir apa perlu jujur atau tidak di depan kedua orang tuanya.
"Abang, cerita aja. Papa sama Mama gak bakal marah."
Hyunjin menatap ke arah Taehyung, "Abang salah satu kata Pa."
"Kata apa?"
"Huruf u sama i."
Tzuyu dan Taehyung semakin bingung dengan penjelasan Hyunjin. "Papa gak paham Bang."
Hyunjin mengusap wajahnya dengan kasar, "Abang mau ngetik 'Tau' yang keketik malah 'Tai'.
Tzuyu mengedip-ngedipkan matanya sementara Taehyung menahan tawanya. "Terus, kenapa Adek marah?"
"Itu chat dari gurunya."
"Ha?"
°°°°°°°°°°
Hyunjin sudah berdiri di depan gerbang Sekolah Jeongin. Dia sengaja pulang lebih cepat agar bisa menjemput Adiknya itu, kebetulan Jeongin tadi pagi berangkat di jemput sama Seungmin, sahabatnya.
Sebenarnya tadi Hyunjin kabur dari pelajaran terakhir, untunglah dia punya sahabat-sahabat terbaik. Felix rela bertingkah kerasukan sementara Minho akting menangis karna melihat Felix. Jadi, Hyunjin bisa kabur saat suasana kelas panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravish Fam's (Complete)
Kısa HikayeKeluarga Ravish cuma terdiri dari Papa, Mama dan dua anak laki-lakinya.