Mama

2.3K 257 33
                                    

"Apa ku bilang kan?"

Tzuyu tersenyum ke arah sahabatnya. Bunda dari Minho ini memang teman baik Tzuyu semenjak sekolah dulu. Bahkan sekarang anak mereka juga menjadi teman. "Lys, bisa kamu dan Delvin tidak membicarakannya dulu." Wajah Tzuyu terlihat penuh harapan membuat Mina mendengus. "Nanti ku bilang suamiku."

Tzuyu langsung tersenyum penuh terima kasih. Dia tahu jika Mina memang selalu bisa dia andalkan. "Oh, ngomong-ngomong gimana caranya kamu di izinkan pergi sendirian? Memangnya anak-anakmu gak rewel? Si Nata?"

"Riga hari ini ada interview, Sena sama Runa kan sekolah. Kalau Nata, dia tahu kalau aku mau pergi denganmu."

Mina menggeleng, sekarang mereka tengah berada di kantin Rumah sakit. "Dari dulu, aku suka takjub sama jiwa bucin suamimu. Dan makin takjub karna anak-anakmu modelannya sama."

Tzuyu tertawa, apa yang dikatakan Mina memang benar. Dari awal mengenal Taehyung, dia selalu merasa jika lelaki itu selalu memprioritaskan dirinya. Seakan apapun akan dia lakukan untuk Tzuyu.

"Mereka hebat."

Mina mengangguk, "Dan kamu juga hebat. Apalagi.."

Mata Tzuyu langsung mendelik membuat Mina terbahak. "Eh, boleh suamiku gabung kesini?"

"Tentu saja. Delvin bahkan tidak akan mendengar penolakanku." Mina tertawa kecil, "Mungkin pria memang akan bucin pada waktunya." Ucapnya sambil tertawa ketika sosok suaminya sudah duduk disebelahnya.

"Jadi, Pak Dokter. Aku dan Echa punya rencana." Tzuyu tersenyum ketika tangan Eunwoo menggeser rambut Mina. "Apapun buat istriku dan idenya."

"Kan," Mina memandang Tzuyu jahil. "Dia juga bucin."

°°°°°°°°°°

"Terima kasih sudah mengantarkan istriku." Taehyung membantu Tzuyu turun dari mobil. Mina cuma tersenyum penuh arti ke arah Tzuyu. "Jangan terlalu heboh, Nat. Istrimu cuma masuk angin."

"Oh," Taehyung mengangguk paham. "Baik, mungkin Echa perlu banyak istirahat."

"Dia bahkan butuh lebih dari it- Aw!" Eunwoo berteriak membuat Taehyung melihat ke arahnya. "Kau tidak apa-apa?"

"Hanya di gigit semut." Taehyung memandang pria dengan setelan slim fit-nya. Eunwoo lebih cocok jadi model dibanding seorang Dokter. "Oh, hati-hati."

Mina melambai, "Bye Echa. Bye Nata. Besok aku suruh Orion kesini buat anter kue."

Taehyung membantu Tzuyu berjalan, "Elys gak berubah, Delvin juga."

Tzuyu mengangguk. "Mereka cocok."

"Sama seperti kita. Cocok dalam segala hal." Tzuyu merasa pipinya memanas karna Taehyung mengedip padanya. Dan Taehyung yang melihat pipi merona Tzuyu hanya tertawa.

"Dilarang menggoda di luar rumah."

"Harusnya Papa tahu kalau Adek sama yang lain udah pulang."

"Sena juga mau belajar ngedip kaya Papa."

Taehyung dan Tzuyu langsung tertawa, sedikit kaget karna ternyata anak-anaknya sudah pulang.

"Jadi, gimana Ma?" Yeonjun menggantikan Taehyung untuk merangkul Tzuyu sementara Jeongin memeluk lengan Mamanya. "Mama sakit apa?"

"Cuma masuk angin." Itu Taehyung yang jawab, sementara Tzuyu cuma tersenyum.

"Jadi, Sena tetap bakalan jadi satu-satunya anak Mama yang ganteng kan?"

Yeonjun dan Jeongin kompak menarik Tzuyu untuk masuk. "Udah Ma, dengerin Abang cuma buat Mama makin pusing."

Ravish Fam's (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang