Part kemarin udah ku tandain fin kan? Berarti udah abis ceritanya lhooo...
°°°°°°°°
"Ma, kapan lahirannya sih?" Jeongin yang tengah menemani Tzuyu di ruang tamu langsung menoleh ke arah Hyunjin yang tadi bertanya. "Abang kok kaya gak sabar gitu, sih?"
"Ya iyalah, nanti kalau si Baby lahir terus ganteng jadinya posisi Abang tersingkir." Jeongin mendelik. "Dari awal bahkan Abang gak pernah masuk ke posisi manapun."
"Ih, Adek! Masa gitu sama Abang?"
"Apa? Adek kan bilang fakta." Hyunjin mengerucutkan bibirnya kesal, bagaimanapun Jeongin kan adik kesayangannya. Mana tega dia marah-marah sama Jeongin. "Terserah deh, yang jelas Abangnya Dek Runa tetep Abang Sena."
"Runa sedih kalau ingat itu fakta."
"Adek!"
Tzuyu cuma menggeleng melihat kelakuan dua anaknya itu. Padahal mereka berdua sudah sama-sama besar tapi tetap saja meributkan hal yang sepele. "Kak Riga hari ini pulang jam berapa?"
Yeonjun memang sudah mulai bekerja dari 8 bulan yang lalu. Jangka waktunya beda sebulan dengan kehamilan Tzuyu. Biasanya anak lelakinya itu akan pulang sambil membawa cemilan. Oh, omong-omong di kehamilan ketiga Tzuyu ini yang ngidam itu seluruh laki-laki di keluarganya. Lucu sekali.
Pada awal-awal kehamilan yang sering merasakan morningsick justru Taehyung. Pria itu berkali-kali muntah yang membuat Tzuyu khawatir. Tapi, suaminya tetaplah suaminya. "Aku gak apa, aku justru senang kamu gak perlu ngerasain mual tiap pagi. Perasaan mual ini gak ngalahin rasa bahagia aku pas tahu kalau kita sedang nunggu buah hati kita. Baby mungkin pengen supaya Papanya ikut ngerasain apa yang dulu Mamanya rasain." Setelah itu Taehyung mengecup lembut kening Tzuyu sebelum kembali berlari menuju kamar mandi.
Untuk urusan ngidam, ada Yeonjun yang menggantikan Tzuyu. Anaknya itu sering tiba-tiba ingin makan sesuatu. Seperti pengen apel Malang padahal sekarang lagi musim durian. Dan pengennya, apel itu harus beneran baru dipetik dari pohonnya. Untunglah, Beomgyu sedang ada kegiatan di Malang jadinya bisa mengambilkan langsung apelnya dan mengirimkan video waktu memetiknya.
Hyunjin beda lagi. Anaknya ini jadi berkali-kali doyan tebar pesona daripada sebelumnya. Tzuyu sampai tertawa ketika Hyunjin membawa gadis yang berbeda tiap pulang. Lucunya, Hyunjin selalu salah tiap mengenalkan nama gadis yang dibawanya.
Cuma Jeongin yang mendingan. Anak bungsunya itu sekarang mulai suka mendengarkan musik klasik. Beberapa hari terakhir Tzuyu justru mendengar jika anaknya itu menyetel musik berjenis new age, jenis musik yang menggunakan suara-suara dari alam.
"Itu kayanya Papa sama Kak Riga, deh." Jeongin segera berjalan untuk membukakan pintu.
"Gimana Baby-nya bandel?" Taehyung langsunh mendekat ke arah Tzuyu dan mengecup kening istrinya dengan lembut.
Cup!
Tangannya mengelus perut Tzuyu yang semakin besar. Terakhir kali mereka cek, Baby-nya sehat dan sangat aktif. Sekarang bahkan Taehyung merasa jika anaknya itu bergerak dalam perut Tzuyu. "Kelihatannya dia tahu kalau Papanya pulang."
Tzuyu tersenyum dan mengangguk. "Dia selalu nendang kalau ada Papa atau Abang-abangnya. Mungkin dia juga pengen diajak ngobrol." Hyunjin terkekeh dan ikut mengelus perut Tzuyu. "Baby A, cepetan keluar dong. Gak kasihan apa sama Mama yang bawa kamu kemana-mana?"
"Percuma Bang, Mama kan emang belum waktunya lahiran." Jawab Jeongin yang membuat senyum Hyunjin luntur. "Dek Runa kenapa sih? Sensi aja sama Abang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravish Fam's (Complete)
Short StoryKeluarga Ravish cuma terdiri dari Papa, Mama dan dua anak laki-lakinya.