Genggaman di tangannya membuat Tzuyu terbangun, ia tersenyum ketika melihat kedua anak laki-lakinya berada di samping ranjangnya.
"Kalian sudah pulang?" Hyunjin dan Jeongin menganggukkan kepalanya. Tzuyu tersenyum lembut ke arah keduanya, "Maaf, Mama belum sempat menyiapkan makanan untuk kalian."
Hyunjin menggelengkan kepalanya dengan kesal sementara Jeongin mendengus. "Kenapa Mama tidak bilang kalau Mama sakit? Untung saja, tadi ada ada Bi Nara yang membersihkan rumah. Jika tidak, Mama pasti masih tertidur di lantai."
Tzuyu tersenyum mendengar omelan Hyunjin, anak sulungnya itu terlihat marah padanya tapi Tzuyu yakin Hyunjin hanya khwatir padanya.
"Maafin Mama ya, Bang?"
Hyunjin mendengus sementara Jeongin kini mendekat ke arahnya, "Mama kelelahan ya? Kalau masih capek, besok tak perlu menyiapkan sarapan. Aruna sama Abang bisa sarapan di Sekolah, Mama hanya perlu beristirahat."
Tzuyu menggenggam tangan Jeongin dan mengelusnya perlahan, "Mama baik-baik saja sayang, besok pasti Mama sudah bisa kembali beraktifitas."
Melihat kedua anaknya yang masih memakai seragam Sekolahnya, membuat Tzuyu sedikit bingung. "Ini jam berapa? Abang gak kabur kan? Adek juga, biasanya kan ada rapat."
Hyunjin mendekat ke arah Tzuyu dengan senyuman yang di buat semanis mungkin. "Mama, gak boleh nuduh-nuduh Abang gitu."
Tzuyu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, tangannya mengelus rambut Hyunjin yang kini memeluk lengannya. "Abang, kamu tahu kan kalau Mama gak suka kalau Abang bohong?"
Hyunjin mengangguk dengan wajah masam, "Iya-iya Ma, Abang tadi pergi pas jam pelajaran terakhir. Pelajarannya membosankan lagian tadi Abang punya perasaan gak enak, eh pas pulang. Ternyata Mama sudah berada di kamar tidur."
Tzuyu mengangguk, "Lain kali jangan gitu ya Bang, Mama gak mau denger kamu cabut lagi."
Hyunjin mengangguk dan kembali memeluk lengan Tzuyu. "Kalau Adek? Biasanya Adek kan pulangnya sore?"
Jeongin mendekatkan tubuhnya agar bisa memeluk Mamanya, "Hari ini perasaan Runa juga gak enak Ma, dan lagi tadi ada rapat di jam pelajaran terakhir makanya jam pulangnya dipercepat."
Tzuyu tersenyum ketika tubuhnya tertutup oleh pelukan kedua anak laki-lakinya, dia menggelengkan kepalanya dengan geli. Walau sudah besar, kedua anaknya akan menjadi anak kecil jika Tzuyu sakit. Begitu pula dengan suaminya.
Omong-omong soal Taehyung, suaminya itu sedang pergi ke luar Kota karna Perusahaannya sedang membuka cabang baru di kota itu. Saat berangkat lelaki itu sudah mengajak Tzuyu, tapi Tzuyu tidak tega meninggalkan kedua anaknya yang masih sekolah.
"Mama kangen Papa?"
Hyunjin bertanya membuat Tzuyu tersenyum, "Kangen, tapi kan sudah ada kalian."
"Wah, Papa kecewa nih. Padahal udah cepat-cepat pulang malah di tolak?"
Taehyung masuk ke kamar itu dengan wajah yang di buat terluka, sementara Tzuyu menatap lelaki itu dengan pandangan tak percaya. "Kok? Tapi, kan?"
Taehyung mendekat ke arah Tzuyu, ia mendengar sebagian pembicaraan istri dan anak-anaknya. Sebagian hatinya merasa begitu bahagia melihat kasih sayang yang ditunjukkan mereka satu sama lain. Membuatnya benar-benar bersyukur dengan Keluarga kecilnya.
Cup!
"Aku pulang," Taehyung berucap setelah mengecup kening Tzuyu lama. Hyunjin mendengus sementara Jeongin cuma memandang tanpa minat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravish Fam's (Complete)
Cerita PendekKeluarga Ravish cuma terdiri dari Papa, Mama dan dua anak laki-lakinya.