LELANG-1

99 6 3
                                    

"Aleaa awas!" Suara Della yang keras membuatku menghentikan langkah.

Brukk!

Kesadaranku semakin hilang. Seperti ada sesuatu yang keras menimpa kepalaku. Semakin lama semua tampak abu abu dimataku.

Pusing

Gelap

Dan..

"Al bangun." Aku merasakan seseorang sedang menggoyangkan bahuku.

Bau minyak angin tercium di hidungku. Sehingga membuatku bersin berkali kali. Ya, aku alergi minyak angin.

"Akhirnya bangun juga lo Al. Untung ada minyak angin ini." Ucap Della sambil memutar mutar botol minyak angin di tangannya.

"Kok gue bisa disini Dell?" Aku mengernyit merasakan sedikit nyeri di kepalaku.

"Tau nggak sih. Tadi lo kena bola basketnya Baron! Dia ganteng banget omg!"

"Dan beruntungnya lagi, dia gendong lo sampe ke sini Al."

"Yang bener Dell."

"Iya beneran. Mimpi apa sih lo semalem. Gue juga mau dong ketimpuk bola basketnya Baron Al."

"Yeee elu mah maunya." Jujur saat ini hatiku sedang berbunga bunga. Mimpi apa ya aku tadi malem bisa di gendong Baron.

Baron, senior yang gantengnya kelebihan. Yang banyak diincar kaum wanita di SMA Pancasila 2. Dan aku salah satunya. Hanya saja aku berbeda dari wanita wanita lainnya. Aku lebih suka menyukainya dalam diam.

Entah lah. Berteriak teriak saat bertemu Baron seperti wanita wanita lain rasanya sangat bukan sifatku. Aku lebih senang memandangnya dari kejauhan. Menikmati semua kegiatan yang ia lakukan. Itu sudah lebih dari cukup bagiku.

"Al!"

"Eh iya apa."

"Gue manggil udah empat kali dan lo baru ngeh. Mikir apa sih. Baron ya."

"Eh sotoy lo Dell. Gue timpuk juga nih"

"Idihh gausah nimpuk nimpuk. Gue maunya di timpuk Baron doang."

Aku memutar mataku mendengar ocehan Della.

Asal kalian tau. Della tidak tau kalau aku menyukai Baron. Jelas saja aku tidak memberi tahunya, karena dia juga menyukai Baron.

Aku tidak mau hubungan persahabatan antara aku dan Della rusak hanya karena menyukai satu cowok yang sama.

"Gue mau balik ke kelas nih bentar lagi ulangan matematika. Lo gue tinggal sendiri gapapa ya."

Aku mengangguk mengiyakan omongan Della.

"Nanti gue balik lagi kok." Ucap Della sambil mengacungkan jempolnya.

Aku menghela nafas panjang bersamaan saat Della keluar uks.
Siap siap saja aku ikut susulan uh matematika. Huuuhhft.

                              🍃🍃

Hampir setengah hari aku hanya diam berbaring di uks. Rasa nyeri di kepalaku sudah hilang, hanya rasanya malas mau balik ke kelas. Karena jujur hari ini adalah hari yang paling tidak aku sukai. Kamis.

Kenapa?

Karena jadwal pelajaran hari ini mencakup matematika, fisika, dan kimia. Itu cukup menyiksa batin dan otakku.

Mungkin memang aku salah mengambil jurusan. Harusnya aku mengambil IPS. Bukan IPA.

Jikalau ada kantung doraemon aku mau puter waktu saat aku memilih jurusan. Huft sayangnya hanya khayalanku saja.

LELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang