5. Firasat

2.3K 226 4
                                    

Mereka berdua, Shinna dan Jaemin sudah tiba di rumah Shinna. Masih saling bergenggaman tangan.

"Selamat malam?" ucap mereka sembari masuk ke dalam rumah.

Tidak ada sahutan dari mama Shinna. Mereka saling bertukar pandang. Baru kali ini mama Shinna tidak menyambut Shinna pulang.

Shinna bergegas melepas genggaman tangannya dari tangan Jaemin lalu membuka sepatunya dengan tidak santai. Shinna berjalan dengan tergesah-gesah sampai tidak sadar meninggalkan Jaemin yang masih melepas sepatunya.

Jaemin merasa ada yang tidak beres. Perasaannya tidak enak, ada yang membebani pikiran Jaemin saat ini, tentang perkataan mama Shinna padanya sebelum menjemput Shinna tadi.

📍Rumah Shinna.

Mama Shinna dan Jaemin sedang duduk bercengkrama di ruang tamu sembari menunggu kepulangan Shinna dari ibadah Natal.

"Jaemin, tante tahu kamu sayang banget sama anak tante. Jadi untuk malam Natal ini, gunain waktu kamu bareng Shinna berdua." Tutur mama Shinna.

Jaemin kebingungan, "Berdua tante? Tante gak ikut ngerayain Natal bareng kami?"

"Bukan tante gak mau ikut ngerayain Natal bareng nak. Tapi tante lagi sibuk, ada yang harus tante lakuin."

"Apa tante? Mungkin aku dan Shinna bisa bantuin nanti."

"Jangan."

"Kenapa tante? Aku dan Shinna nanti bantuin tante, Lagian kita bisa ngerayain Natal di tahun berikutnya, supaya bareng sama tante."

"Jangan nak, gunain aja waktu ini untuk perbaikin hubungan kamu yang lagi gak baik dengan Shinna. Tante gak mau ganggu kalian berdua." pinta mama Shinna.

Jaemin berpikir sejenak.

"Tante gak mau lihat kalian berdua musuhan terus, tante gak mau Shinna jadi orang yang pembenci. Gak baik melewati tiap tahun dengan perasaan benci, apa lagi di perayaan Natal."

Beberapa saat menjadi hening. Jaemin masih berpikir apa yang dibicarakan oleh mama Shinna.

"Satu lagi, jangan sampai Shinna bertemu tante malam ini." lanjut mama Shinna.

Jaemin terkaget.

"Kenapa tante? Emangnya tante mau kemana?" tanya Jaemin bingung.

"Tante gak kemana-mana. Tante di kamar, gak mau di ganggu. Tante mau sendiri malam ini."

Tidak enak rasanya, Jaemin bertanya terus-menerus. Jaemin akan melaksanakan perintah mama Shinna. Lagi pula jika Jaemin pikir kembali, ada benarnya juga perkataan mama Shinna. Dirinya harus punya waktu berdua, bicara empat mata bersama Shinna. Dan memperbaiki hubungannya.

"Tumben mama gak nyambut aku pulang." ucap Shinna keheranan dan juga khawatir. Shinna menuju kamar mamanya untuk memastikan keadaan mamanya baik-baik saja.

Jaemin langsung melangkah dengan cepat, setelah melihat Shinna berjalan menuju kamar mama Shinna.

Baru saja tangan Shinna memegang knop pintu, Jaemin langsung memegang tangan Shinna untuk mencegah Shinna membuka pintu.

Jaemin tahu Shinna khawatir. Tapi apa boleh buat.

"Mungkin mama kamu udah tidur. Jangan diganggu." ucap Jaemin menatap mata Shinna mencoba mehilangkan rasa khamatir dari Shinna dan menyakinkan bahwa mamanya baik-baik saja.

"Ok?"

Shinna dibuat gugup dengan tatapan Jaemin padanya, membuat pikirannya buyar.

Shinna yang merasa biasa-biasa saja dan merasa tidak ada yang disembunyikan oleh Jaemin hanya mengangguk paham. Polos.

Candle Light » Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang