Tentangmu

161 26 17
                                    


Aku masih ingat alunan nada yang selalu menemani waktu luang mu.
Bahkan, bau secangkir kopi favoritmu yang khas di indra penciumanku.

Aku pun masih ingat kapan waktu yang kau sukai saat kau ingin bercengkrama dengan semesta, atau sebatas menyapanya.
Atau mungkin, kebiasaanmu menawarkan diri menjadi kawan sang kerlip bintang.

Aku masih mengingatnya.
Ah tidak.
Maksudku, aku selalu mengingatnya.

Ini semua tentangmu.
Ya, tentangmu.

Tentangmu,
Yang selalu menyelinap dan hadir dalam mimpi.
Yang kian mencandu untuk di rindukan.

Tentangmu,
Yang menjadi pelipur lara.
Yang menjadi bintang, saat kelabu menghampiri.
Meski itu, sebatas hayalku.

Tentangmu,
Kala membentuk lengkungan indah di kedua sudut bibirmu dan membuat kedua pipimu membentuk lesung, hingga aku tersipu.

Ini semua tentangmu.

Tentangmu yang berbahagia saat prioritasmu dalam genggamanmu.

Tapi kau tak tahu apa yang menjadi prioritasku, bahkan hal yang ku suka. Atau mungkin hal yang membuat kupu-kupu dalam perutku terbang.

Sampai akhirnya aku tahu,
titik bahagiaku dan titik bahagiamu tak pernah bertemu.

Sampai akhirnya ku sadari, kita layaknya kutub utara dan kutub selatan dalam magnet, sukar bersama.

Dimana rinduku, bagai lengan yang ingin menggapai bintang.

Ciamis, Januari 2019

Axxxi

Poros CandukuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang