Prolog

73 41 17
                                    


16 Juli 2018

Bella berkutat di dapur, ia sedang menyiapkan sarapan untuknya dan untuk Raka, kakak Bella satu-satunya. Raka dan Bella tinggal hanya berdua tanpa sosok orang tua disebuah rumah sederhana warisan ayahnya. Ayah dan ibu mereka bercerai delapan tahun yang lalu, hak asuh Bella dan Raka jatuh ke tangan Danu, ayah kandung mereka.

Walapun Danu membesarkan mereka berdua seorang diri tanpa sosok wanita pengganti, ia tidak pernah mengeluh sedikitpun. Tanpa kekurangan kasih sayang, walau hidup sederhana, Danu bisa menjadi orang tua tunggal yang bisa di andalkan anak-anaknya, setidaknya selama tujuh tahun lebih. Yah, sungguh di sayangkan lima bulan yang lalu, tepatnya tanggal 22 februari 2018, Danu meninggalkan kedua anaknya selama-lamanya tanpa perpisahan, tanpa firasat, secara tiba-tiba ia menjadi korban tabrak lari.

Sepeninggal Danu, walaupun Raka dan Bella dalam suasana berkabung, mereka tetap harus melanjutkan kehidupannya bukan? Mereka cukup dewasa untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Walau hati mereka masih belum bisa menerima kenyataan, Raka sebagai anak tertua dan juga otomatis menjadi kepala keluarga harus menguatkan adiknya. Perlahan-lahan, kedua bersaudara itu bahu-membahu mencoba tegar sampai akhirnya mereka sedikit mulai terbiasa tanpa kehadiran Danu.

Raka Narendra yang merasa bertanggung jawab penuh atas kebutuhan adiknya mulai mencari pekerjaan. Ia bekerja sebagai waitress di sore hari dan di pagi hari ia menjadi mahasiswa biasa di salah satu universitas swasta di Bekasi. Raka bekerja mulai jam tiga sore sampai jam sembilan malam, ia akan sampai rumah sekitar jam sembilan lewat lima belas menitan.

Ting...ting...ting...

Bella memukul-mukul pantat panci menggunakan spatula, "kak Raka bangun woi!"

Raka terbangun ketika suara panci menggema sangat nyaring mungkin sampai bisa membangunkan beruang yang sedang tidur dimusim dingin.

"Lagi masak apa ngajak berantem sih." Raka mengucek mata menghampiri dapur, rambut kusutnya berdiri jabrik.

"Nasi gorengnya udah mateng, buru makan ntar gumpel lagi nasinya gak enak." Bella mulai sarapan buru-buru.

Raka terdiam masih mengisi nyawanya, ia menggaruk rambut kusutnya yang semakin awut-awutan.

"Kak, tolong pancinya cuciin yah, ini hari pertama adikmu ini masuk kelas." Bella berlari ke depan rumah selesai sarapan.

"Kak sekalian piringku cuciin yah, byebye." Teriak Bella dari teras.

Bella memang adik yang berbakti tapi tetap saja dia bukan adik yang sempurna. Seperti hari ini, ia lalai tanggungjawab dan akhirnya melimpahkan semuanya ke Raka. Raka yang sudah sadar 100% mulai mengomel dari dalam rumah, semakin nyaring nada bicara Raka semakin cepat pergerakan Bella mengikat sepatu.

Hari ini hari pertama masuk setelah libur semester. Bella sekarang kelas 11, seperti ritual yang selalu terulang ketika awal semester, Bella dan teman-temannya harus berburu tempat duduk dipagi hari. Siapa cepat dia dapat.

Jarak dari rumah Bella menuju halte sekitar 10 menitan jika ditempuh dengan jalan kaki. Bella selalu jalan kaki melewati rute yang sama setiap hari. Bella memperlambat jalannya, ia berhenti di depan rumah bercat hijau, menunggu seseorang muncul dari dalam rumah tersebut.

Beberapa detik kemudian, seorang laki-laki berseragam putih abu-abu keluar dari dalam bagasi rumah bercat hijau itu sambil menuntun motor. Laki-laki itu berpandangan dengan Bella yang tertangkap basah sedang mengamati rumahnya, merasa curiga dan tidak nyaman laki-laki itu berteriak, Bella yang notebenenya adalah mantan altet lari sewaktu SMP langsung berlari sekuat tenaga.

"Woi!!!" Laki-laki itu menyandarkan motornya buru-buru lalu hendak mengejar, sialnya Bella sudah berlari jauh.

Entah sejak kapan Bella hobi berlari, perawakannya kurus itulah yang menyebabkan tubuhnya ringan seperti bulu. Bella memperlambat jalannya ketika dirasa sudah aman.

Bella duduk di halte, ia mengambil botol air, menenggak sedikit lalu langsung menyerbu ke dalam bus elf yang baru datang.

Hampir aja ke tangkep galang. Bathin Bella.

***

Bella berdasarkan imajinasi penulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bella berdasarkan imajinasi penulis.

***

Cerita pertama di wattpad.

Jangan lupa komen dan beri dukungan agar diriku ini bisa lebih semangat lagi, jebal...😢

Update hari apa yah enaknya??

Follow ig @mustikatsubi

Makasih 😚😚

***

Nabella dan Tanda tanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang