Limited Edition

325 10 1
                                    

Hai hai hai.... ^^

Lissa ada cerita baru nih, abisnya lagi nggak ada ide buat Vasha, so... Lissa iseng aja deh bikin cerita ini. Dan FYI ini cerita dapet inspirasinya karena lissa baru beli sepatu baru!! gila banget ya >.<

Buat Vasha tunggu malming nanti ya, karna lissa single jadi anggep nih wattpad sebagai kekasih setia sehidup semati #ngenesbgtya.

Enjoy reading yawn ! ^^

Mily's mind

Cowok sialan.

Mimpi apa aku semalam ampe bisa ketemu tuh cowo dan harus memperjuangkan sepatu cantik itu.

Andai saja sahabatku tak pernah bermimpi untuk memiliki sepatu limited edition itu maka tak akan sudi aku bersusah payah seperti ini.

Devon's mind

Dasar cewek gila.

Tak sudikah ia mengalah pada pemuda tampan sepertiku?

Andai saja Tania tak merengek meminta sepatu itu, aku pastikan hidupku akan tenang seperti sedia kala.

♥♡♥

Mily menatap sahabatnya dengan pandangan berbinar.

Akhirnya setelah satu bulan dia mencari ide untuk kado sahabatnya itu, dengan tak berdosa sahabatnya menceritakan perihal sepatu incarannya yang otomatis memberikan angin segar untuknya.

"Sumpah demi apapun, gue pengen pake banget tuh sepatu. Cuma satu-satunya di Indonesia Mil. Bahkan Zaralisha ngeekspor satu ke tiap negara. Ahh Mill!! bisa gila gue kalo kayak gini."

'Berapapun harganya, sepatu itu akan menjadi milikmu. Aku janji.'

♡♥♡

"Huaaaaa!!!"

Devon berdecak sebal dan membanting ponselnya ke kasur. Tak bisakah sehari saja gadis itu tak mengusiknya?

"Niaa!!"

Dengan dongkol ia keluar kamar menuju ruang kwluarga tempat adiknya merengek.

Tania mengangkat wajahnya yang semula terbenam dibantal memandang pemuda didepannya, "Devon, huaa!!"

Hati Devon makin gondok mendengar rengekan Tania lalu ia merogoh sakunya dan mengeluarkan setumpuk uang seratus ribu.

"Nih."

Tania termenung sesaat memandang uang yang dilempar Devon padanya lalu teriak kembali. Malah semakin kencang.

"What the-," Devon tak jadi mengeluarkan umpatannya dan lebih memilih untuk mengeluarkan salah satu atm gold miliknya dan melemparkannya pada Tania.

Dengan tersedu-sedu Tania mengangkat wajahnya saat merasakan sesuatu mengenai kepalanya. Seketika wajahnya cerah dan memandang Devon tak percaya.

"OMG! ini seriusan buat Nia semua?"

Devon mengangguk malas, "ya, apapun akan gua kasih ke lo asalkan lo nggk ngeluarin rengekan lo yang sangat merdu itu. Gua nggak mau pendengaran gua harus bolak balik ke THT cuma gara-gara ulah lo."

Dengan sumrigah Tania menatap Devon dan atm + setumpuk uang didepannya bergantian. Saat tangannya meraih uang tersebut, sebuah tangan lain yang lebih cepat telah mengambilnya dan membuat Tania melongo.

Cerita singkat langsung -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang