Chapter 8

2.1K 57 41
                                    

tik..tok...tik...tok...

bunyi jam dinding yang menunjukkan arah jam 23:15. jam tersebut memberikan nada seperti suara yang monoton. tidak ada rasa yang baik maupun buruk dalam bunyi itu.

hanya saja bunyi yang menjadi teman kesendirian. tetapi, aku sekarang tidak lagi sendirian.

karena, aku lagi menghadap seorang wanita yang berbaring di kasur memakai baju pijama pan-sannya tersebut. sambil memalingkan badannya dihadapanku.

bunyi jam dinding dan ditambah juga bunyi rendah tangisan yang dia tahan agar tangisannya tidak didengar oleh orang lain.

aku Hikigaya Hachiman Monster Logika. yang mengandalkan pikiran daripada perasaan tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah meliat pemandangan ini.

karena, selama aku hidup baru kali ini aku menyaksikan hal yang biasa terjadi di film atau tv drama. dan tiba-tiba saja adegan tersebut muncul di dunia nyata tepat didepan mata.

Seperti aku yang menjadi pemeran dalam adegan tersebut, dan melakukan hal cliche agar semua kembali seperti biasa. seperti tidak terjadi apa-apa, lali melupakan hal tersebut. dan saling berbohong atas perasaan satu sama lain supaya semuanya dapat kembali normal.

tetapi.....

aku tidak ingin rasa seperti itu.... terjadi lagi di dalam hidupku. ingin ku buang jauh didalam jurang yang gelap. agar nanti suatu cahaya bisa menutupinya. karena itulah aku harus melakukan sesuatu untuk tidak merasakan rasa pahit tersebut terjadi lagi.

Karena aku Hikigaya Hachiman harus melakukan apapun untuk.....

sesuatu yang TULUS!!!

kau tidak bisa menyembunyikan apapun dari aku yukino. walaupun kamu berusaha kuat, tapi sebenarnya kamu itu lemah. tapi aku akan berusaha berada disampingmu yukino.

setelah berpikir agak lama. akhirnya aku memberanikan diriku untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

tanganku dengan berat bergerak kearah pundak yukino, lalu menggoyangkannya dengan lembut.

"yukino maafkan aku..... aku bisa jelaskan bisa kah kamu mendengarkanku?" kataku dengan nada berharap

"...."

tidak ada suara sepatah kata pun dari dia. hanya saja bunyi tangisan yang di tahan dari tadi. lalu tangannya memegang erat selimut seperti tidak ingin melepaskannya.

setelah meliat hal tersebut, entah kenapa dadaku merasakan sakit yang aku tidak ketahui. apakah sakit karena menyakiti orang yang sangat kamu sayangi  seperti ini rasanya?

rasa sakit ini beda dari rasa sakit yang terdahulu.

"perkataanku tadi itu bermaksud hanya untukmu yukino.  bukan untuk yui han-"

"apa yang kamu katakan tadi?" kata yukino

dia tiba-tiba saja bangun  lalu meliat kearah mataku dengan serius. dapat kulihat matanya agak merah akibat tangisannya tadi.

"kamu memanggil namanya dengan yui!! biasanya kamu memanggilnya yuigahama!!. kenapa kamu memanggilnya dengan nama  Yui?" kata yukino

" itu karena dia sudah ganti marga yukino." kataku

aku mengatakannya dengan nada berhati-hati, ada rasa kecurigaan muncul di wajah yukino.

" Yui-san sudah ganti marga satu tahun yang lalu, dan kau baru memanggil nama depannya setelah kau mengatakan hal yang manis ke dia tadi." kata yukino

dia mengatakannya dengan nada rendah dan dengan napas yang berat. seperti dia ingin mengatakannya walau dia merasa sakit baginya untuk mengatakannya. dia berusaha jujur untuk mengatakan sesuatu walaupun itu sakit untuk di ucapkan.

setelah aku nendengar apa yang dia ucapkan tadi, dan meliat rasa sakit yang berada diwajahnya itu...... tidak ada pilihan lain aku harus melakukannya lagi kalau begini caranya.

"maafkan aku Yukino, seharusnya aku tidak mengatakan hal tadi. tapi, kata-kata itu hanya bermaksud untuk mu. ini mungkin hanya kebetulan yang tidak disengaja. akibatnya kau bertengkar dengan yui karena masalah ini....." kataku

"......" Yukino hanya diam mengisyaratkan untuk aku melanjutkan apa yang ingin ku sampaikan.

" Kau tau... hubungan Yui dengan hayama tidak baik kan?" Yukino tetap diam. " Dia menginginkan sandaran tentang masalah yang ia hadapi. dia sangat senang sekali ketika dia bertemu denganmu, maksudku dengan kita kan?"

"......"

" Dia sangat menikmati setiap detik...  bersama kita. seperti waktu itu... ketika kita masih di club itu. dia ingin seseorang yang paling ia percayai dan dia sayangi paling tidak memahami situasinya. memahami rasa sakit yang dialaminya saat ini."

"Hentikan...." gumam Yukino

" Tetapi.. kau malah membuatnya merasa bersalah atas tindakan yang tidak  dilakukannya kepada dirimu. kamu dibutakan oleh rasa iri dan benci yang tidak ada artinya."

" Hentikann... itu.." Gumam Yukino

" Dia sangat kecewa... kamu tau itu  kan yukino. Dia sangat kecewa karena...... sesuatu yang paling berharga baginya malah membuatnya   gugur di dal"

"AKU BILANG HENTIKANNNN!!!" Teriak Yukino

aku terdiam setelah mendengar teriakannya tadi. aku setengah menduga bahwa hal tersebut akan terjadi. karena, aku pernah melakukannya cara ini sebelumnya.

tetapi kali ini berbeda aku harus menggunakan dengan sangat hati-hati. karena, hal ini aku lakukan dengan seseorang yang sangat aku cintai. dan aku tidak ingin hal seperti akan terjadi untuk kedepannya.

mungkin hanya saja akan terjadi lagi. tetapi, paling tidak aku bisa melakukannya di saat seperti ini. agar situasi nya membaik untuk kedepannya

kami pun terdiam sejenak, ketika Yukino berteriak dengan kata tadi. aku lalu meliat dia seperti terengah-engah, seakan akan dia ingin mengatakan sesuatu.

aku lalu menunggu dia untuk mengatakan sesuatu. kemudian, secara tiba-tiba dia melakukan hal yang sangat......

membingungkan.....

bagiku.

A/N NOTE:

HALOOO!!! SEMUANNYA!!!!

AUTHOR KEMBALI DARI HIBERNASINYA. AUTHOR SANGAT MINTA MAAF KARENA, BARU SAJA MENGUPDATE CERITA INI.

JUJUR MENURUT AUTHOR CERITA INI SANGAT RUMIT UNTUK DITULIS. KARENA, KARAKTER-KARAKTER BUATAN WATARI WATARU TERSEBUT SANGATLAH TIDAK MUDAH UNTUK DIBUAT SEPERTI YANG ASLINYA.

TETAPI AUTHOR AKAN BERUSAHA KERAS AGAR DAPAT MELANJUTKAN CERITA INI.

TERIMA KASIH.

BYE!!!

My Married Life Is Not As I Expected!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang