Trench 7 : Midnight

18.3K 2.9K 381
                                    

Tengah malam.

9:00PM, Pelabuhan Apra Harbor, Pasific Ocean.

Jason berjalan menyusuri dermaga yang sepi, dengan membawa ember berisi seekor Anglerfish yang ia temukan tadi. Ikan itu akan dimasukkan kedalam bilik hitam, istilah untuk tempat seperti tambak khusus ikan-ikan langka.

Disana ada seseorang yang berdiri di atas pembatas tambak yang disemen, siapa lagi? James Cameron.

"Ini, katakan padaku bagaimana caramu melakukannya," Jason mengawali percakapan, sambil menuang ember berisi anglerfish tadi ke dalam tambak yang cukup dalam.

Terlihat ikan aneh itu berenang menampakkan lampu yang menyala dikepalanya, lalu semakin berenang ke dasar semakin tak terlihat.

James membuka suara, "Sebelumnya tidak pernah ada apapun yang membuat ranjau itu meledak seperti saat ini,"

Jason mengangkat sebelah alisnya, "Maksudmu, Helicoprion? Yang benar saja!" Jason tak habis pikir, tak ada satupun makhluk purba yang masih tersisa dilaut, dalam pikiran manusia. Dalam pikiran Jason, masih ada beberapa.

"Bukan, memang. Sesuatu yang lebih mengerikan,"

"Ayolah, James. Sulit menebak apa yang akan kau lakukan, raut wajahmu mengatakan bahwa kau akan melakukan hal-hal buruk," Jason mengatakan yang sebenar-benarnya.

"Kau tahu, jangan menilai orang dari penampilannya, kan?" James tertawa remeh, "Sebaiknya kita bergegas, dan kembali sebelum fajar. Karena jika kau tidak terlihat di hotel, semua akan menaruh curiga padamu." Lanjutnya.

"Pukul 9. 10,11,12,1,2,3,4-tunggu, waktu kita hanya 7 jam? Sedangkan perjalanan ke Palung itu, hei!" Jason menyentak.

"Kau memahaminya dengan baik, Jason. Karena ada hal yang ingin kutunjukkan padamu, penyebab ledakan ini, serta alasan mengapa beberapa kru-ekspedisi sebelumnya berhenti,"

"Aku tidak suka kejutan, katakan sekarang sebelum aku melihatnya," balas Jason.

"Kau pernah melihat ini," James memberi teka-teki kepada Jason secara beruntun.

"Ha?"

"Lupakan,"

***

Mereka berdua bersiap tanpa ada seorangpun yang tahu, memakai pakaian selam yang terasa sangat dingin di malam hari yang berangin ini. James menyarankan agar tidak menggunakan kapal hingga mendekati zona Palung, artinya mereka harus menyelam dari jarak 1 km dari Palung, suara dan cahaya kapal dapat menyebabkan kepergian atau penyerangan dari makhluk itu jika dari jarak dekat.

Hanya ada mereka berdua dengan sebuah kapal kecil yang bertenaga setara dengan sailboat, dan James sebagai nahkodanya.

Mereka sampai setelah beberapa saat, bahkan Jason sempat tertidur di kapal.

"Bangun! Kita harus menyelam sekarang!" ucap James.

"Oh, astaga. Apa aku ketiduran?"

"Ini memang jam tidur, bodoh."

"Hei!"

"Pakai helm aqualung-mu cepat! Waktu kita terbatas!"

"Kau siap?"

"Of Course!"

BYURR!!

Dalam hitungan ketiga, mereka berdua sudah melompat dari kapal dan berenang semakin kedalam laut. Cahaya dari lampu senter Jason semakin tak terlihat dari permukaan.

Tekanan air yang kuat, dan mereka berdua hanya menyelam menggunakan pakaian selam biasa. Sudah dirasa cukup, Jason berhenti di kedalaman tak lebih dari 500 meter. Namun melihat James masih berusaha untuk menembus milyaran liter air dibawahnya, membuatnya kembali untuk menyelam sekuat tenaga menyusul James.

James semakin menyelam kedalam, dan semakin tak terlihat dari pandangan Jason.

"James?" batin Jason.

Tiba-tiba, tekanan air terasa seperti berbalik naik. Gelembung-gelembung udara menutupi pandangan Jason. Merasakan sesuatu yang tidak beres, Jason bergegas berenang naik untuk menyelamatkan dirinya dahulu.

"Huah!" Jason bertumpu pada sisi kapal dan langsung melepas helm aqualung-nya. Segera ia naik ke kapal, dengan kepala yang terjulur ke permukaan air laut yang bergoyang-goyang.

"Itu tadi, apa? JAMES!" teriaknya, beberapa menit kemudian permukaan air dibawahnya berubah menjadi merah; hanya samar-samar, namun Jason tahu bahwa itu adalah darah.

"J-James?"

MARIANA TRENCH


ꦒ ꦚꦁꦏ ꦧꦏꦭꦤ꧀ꦲꦸꦥ꧀ꦢꦠꦺ ꦕꦼꦫꦶꦠ ꦲꦶꦤꦶ


Palung Mariana (2) | TERSEDIA DI GRAMEDIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang