Trench 17 : Threat

13.1K 2.3K 398
                                    

Ancaman.

-

"Sir, anda mau segelas kopi?" tanya seorang tentara laki-laki  yang bertugas di bagian dapur.

"Nat, kau mau segelas kopi?" kata yang ditanyai kepada putrinya.

"Presiden Barack Obama, Nice to meet you, secara langsung," ucap komandan militer Angkatan Udara khusus yang menempati pulau Guam sebagai markas besarnya.

"Kolonel Atlas, " Presiden berdiri, menyambut uluran tangan sang Kolonel, "Senang kembali mendapatkan kesempatan luang untuk berkunjung kemari," lanjutnya.

"Departemen Ketahanan dan Keamanan memberitahuku sebelumnya, anda akan melakukan tur perjalanan laut menggunakan kapal selam, sebagai salah satu perlengkapan transportasi angkatan laut kami." Jelas Atlas.

"Wah, kapal selam!" potong Nat, putri Presiden.

"Putri anda mengingatkanku tentang putraku yang berada di Kanada-"

"Kau punya anak?" tanya Nat.

"Ya, nona. Dia laki-laki,"

"Siapa namanya?"

"Daniel Atlas."

(Natasha Obama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Natasha Obama. Haha noh sekalian aing masukin si millie biar lengkap sama si finn)

***

"Kau membawa kami kemana, Paquito?" tanya Jason saat mereka semua telah turun dari helikopter.

"Markas NOAA  bagian utara. Tempat ini bergandengan dengan markas militer angkatan laut Amerika, kami saling bekerjasama."

"Apa mereka semua tahu mengenai makhluk itu?" tanya Eric sehati-hati mungkin, takut-takut ada yang mendengarnya.

"Tidak. Kau tahu, semua makhluk persilangan DNA ciptaan NASA  tidak begitu bodoh walau mereka sebatas hewan. Seakan Sealon  hanya menampakkan sebagian dari wujud dirinya hanya kepada kita, entah apa maksudnya." jelas Paquito.

Semua perbincangan tak berujung itu harus berhenti kala beberapa orang berseragam militer berlarian dengan tergesa-gesa.

"Hei, ada apa?" Paquito mencegat salah seorang dari mereka.

"Kau tak tahu?" Raut wajah orang itu terlihat sangat heran, seakan mereka semua telah melewatkan hal yang besar.

"Tak ada yang memberitahu, maka tak ada yang tahu!"

"Ck. Presiden tiba hari ini. Selain urusan militer, dia juga akan melakukan tur perjalanan laut Guam!"

Kelimanya tercengang. Perjalanan laut? Presiden?

Orang itu segera pergi setelah menyaksikan wajah pucat kelimanya, dasar gila, batinnya.


"Jason, Paquito. Perjelas satu hal. Hybrid itu bahaya atau tidak?" tanya Awsten.

"Tidak,"

"Ya!"

Keduanya mengatakan jawaban secara bersamaan.

"Hell!  Salahkan wajahmu yang membuat orang lain mudah berburuk sangka padamu, Paquito. Aku lebih mempercayai jawaban Jason, untuk kali ini."

"Ada apa dengan wajahku? Hei! Kau yang mudah berburuk sangka padaku, idiot. Hybrid itu tidak berbahaya. Tapi terserah, orang bodoh sepertimu tidak akan paham mengenai hal semacam ini. Dan apa katamu? Kau tidak boleh sembarangan menilai wajah yang mirip dengan Will Smith ini!" jelas Paquito.

"Bwleh. Dasar rock bottom!"  ejek Awsten.

"Stop it. Tak adakah yang mengenal komandan militer ini? Setidaknya beritahu dia mengenai makhluk ini, jika kau tak mau disalahkan kalau sebuah berita mengenai Presiden tenggelam muncul," Lily mencoba melerai.

"Tidakkah kalian melihat?! Hybrid berbahaya!" seru Eric,"Setelah melihat apa yang terjadi kepada James, yang berakhir sekarat di rumah sakit, but now, seorang Presiden ingin melakukan tur laut secara terang-terangan di situasi yang seperti ini?"

"Tidakkah kau juga berpikir? Mungkin James adalah ancaman baginya. Dia yang merancang makhluk itu, hewan modifikasi memang sulit ditebak. Of course mereka cerdas, dia pasti mengingat James dari kecil," jelas Paquito.

"Karena ini  benar-benar rahasia, Eric. Hanya kita yang tahu." sambung Jason, diikuti dengan suara deringan di ponsel Eric, ada telepon masuk.

"Halo?"

"Eric!"

"Wanda? Mengapa kau menelepon?"

"Psst, siapa?" Awsten merasa kepo.

"Asisten perawatku di klinik. Wanda?"

"Sudah berapa hari kau menghilang, hei! Beberapa pelanggan mengeluhkan  soal gigi mereka! Klinik ku tutup, saat aku lewat, beberapa bahkan menunggu di bangku depan! Kembali, Eric! Untuk apa kau pergi ke Guam, hah?!"

"Yatuhan," Eric menjauhkan ponselnya. Ia memang pergi tanpa pamit. Regulator medis Sydney pasti akan segera mencabut izin lisensinya sebagai dokter gigi jika ia tak kembali dalam waktu dekat.

"Eric? You still there?  Ada seorang pelanggan yang rela menyusulmu hingga ke Guam. Dia butuh perawatan gigi khusus darimu, katanya. Kuberikan nomormu, apa dia sudah menghubungimu? A-"

"What?!  Mengapa dia mau repot-repot menyusulku hingga kesini, Wanda? Siapa dia?"

"Namanya Bhre Turner."

MARIANA TRENCH


Map kelamaan update ;v krn wattpad prioritas paling akhir setelah proposal :')

hayolo hayolo hayolo, ada satu twist di bab ini, tebak.

Palung Mariana (2) | TERSEDIA DI GRAMEDIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang