Lucy Bermata Sebiru Laut.
-
Friday, July 19, Arpra Harbor, Guam.
Sebuah kapal selam mewah berbentuk kapsul bertuliskan "Sea Blue Eyed Lucy" terparkir tepat didepan dermaga pelabuhan. Hari ini adalah tujuan terakhir Presiden berkunjung ke Pulau militernya, semua pekerjaannya disini diakhiri dengan sebuah tur perjalanan laut Guam yang menyenangkan.
Hanya saja mereka tidak menyadari, bahwa sebagian besar awak kapal telah disabotase sesuai rencana yang diinginkan oleh mereka.
Kelima penyelam ini sudah bersiap dan menyaksikan Presiden masuk perlahan kedalam kapal selam dari kejauhan. Mereka akan mengikuti kapal itu melalui jalur permukaan, karena kendala biaya untuk menyewa sebuah kapal selam yang hampir saja membuat Taylor pingsan karenanya.
***
Baca scene ini sambil dengerin lagu Florence and the Machine - Jenny Oldstones, ya! (Cek mulmed)
20 menit perjalanan,
Paquito melihat Nat berada di area dimana mereka akan menjalankan rencana disaster itu. Bagaimana bisa Nat berjarak sejauh itu dari ayahnya (Presiden) yang jelas-jelas berada dibagian depan.
"Hei, kid. Mau mendengar sebuah kisah menarik?" Tanya Paquito saat melihat Nat sedang menempelkan wajahnya ke jendela kaca disisi kapal, ia sedang melihat ikan pari.
"Hmmm?"
"Baik. Begini, tahun 1993, kapal selam ini dulunya adalah milik seseorang yang bernama Gabe Warren. Dia adalah seorang yang miskin dan bekerja sebagai nelayan di Pulau ini. Ia tinggal di bawah Mercusuar. Ia mempunya seorang anak perempuan yang bernama Lucy Warren."
"Lalu?"
"Lucy memiliki sepasang mata yang indah bewarna biru laut. Malam dimana ia sedang tidur bersama ayahnya dilantai yang beralaskan selimut lusuh tebal, ia mendengar sebuah suara yang berasal dari laut. Kau tahu apa yang terjadi selanjutnya?"
"Lucy bermimpi?"
"No. Lucy berjalan keluar menuju dermaga, sendirian. Mengamati laut, dan di arah pukul 12, ia melihat sesuatu. Mereka menyebutnya dengan, Sealon. Setidaknya begitulah yang disimpulkan oleh Gabe."
Nat masih terlihat antusias mendengarkan, "Sealon? What is that?"
Paquito mengbaikan pertanyaan Natasha, "Sealon saat itu masih berumur sekitar 2 minggu, tubuhnya hanya sebesar lumba-lumba. Satu yang unik, Sealon dapat berkamuflase layaknya seekor bunglon. Lucy melihatnya kala Sealon memantulkan cahaya bulan saat berkamuflase. Dan ia tidak menyadari bahwa Sealon semakin dekat berenang kearahnya." Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Palung Mariana (2) | TERSEDIA DI GRAMEDIA
Science FictionDiterbitkan oleh Erye Art, 2020 [𝗦𝗲𝗿𝗶 𝗸𝗲𝗱𝘂𝗮 '𝗡𝗔𝗦𝗔'] Ketika NASA tengah sibuk dengan misi penyelamatan salah satu astronot mereka di luar Bumi, di sisi lain NOAA tengah sibuk menangani sesuatu yang berada di planet mereka sendiri. MARIAN...