Semakin hari kandungan Alya semakin membesar, kini sudah memasuki 6 bulan. Pernikahan mereka selalu dibumbu-bumbui dengan kasih sayang dan keharmonisan. Seperti yang dilakukan Alya saat ini, ia sedang bersiap untuk membuat sarapan Fariq sebelum pergi ke kantor.
"Biyang? Mau dibuatin apa?" Alya menyuntulkan setengah kepalanya di balik pintu kamar, didalamnya ada Fariq yang tengah menyisir rambut.
"Roti tawar sama teh aja, miyang."
Alya mengiyakan dan beralih ke dapur untuk berkutat disana.
"Tapi tehnya jangan paket gula ya, miyang," pekik Fariq. Tak ada respon dari Alya, entah dengar atau tidak tapi semoga saja mendengar. Batinnya Fariq.
Setelah menyelesaikan tugasnya, Alya memanggil Fariq untuk sarapan bersama.
Mereka berjalan ke dapur dengan Fariq yang merangkul pundak Alya."Sayang, tehnya manis," ujar Fariq setelah meneguk air berwarna merah pekat tersebut.
"Masa sih bi? Kan miyang gak ngasih gula." Ternyata Alya mendengar pekikan Fariq tadi.
"Lah iya, kan yang buatnya manis jadi tehnya juga ikutan manis walaupun gak pake gula." Fariq terkekeh.
Alya tersenyum. "Bisa aja kamu."
***
Assalamualaikum. Apa kabar readersnya Alya-Fariq? Udah lama gak muncul dilapak ini, pada kangen Alya-Fariq gak? atau kangen aku wkwkw. Itu percakapan sekilas Alya-Fariq khusus untuk mengobati rasa kangen kalian hehe.Ada cerita terbaruku loh! Monggo mampir. Di komen dan di vote ya, dishare juga boleh. Terimakasih.
https://my.w.tt/GSRBtInIsT
Follow Ig : -rantiianisa
-ranisawattpadst
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajadah Cinta [SUDAH TERBIT]
Espiritual[SUDAH TERBIT] untuk pemesanan link di bio. Wahai lelaki yang suatu saat nanti sajadahku berada tepat dibelakangmu, bimbinglah aku agar menjadi makmummu yang selalu bertaqwa pada Allah. Aku tak perduli betapa banyak kekurangan atau pun kelebihan dal...