Secret Love Affair-Part 6

5.2K 101 18
                                    

Siangnya rumah itu kedatangan seorang wanita yang rambut nya mulai putih, usianya mungkin sekitar 48 tahun tepatnya. Tanpa permisi dulu wanita itu merangsek masuk kerumah yang kebetulan pintunya tidak dikunci oleh sang pemilik.

"laki-laki brengsek! Ternyata kau di sini dengan wanita ini, hah!?" Begitu melihat wajah Adam wanita itu langsung kalap. Ia memaki dan berteriak kasar.

"Ibu? Apa yang kau lakukan di sini!?" Adam terperanjat begitu melihat wanita tersebut datang mencarinya.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu!? Apa-apaan kau di sini enak-enakan bersama wanita lain sementara anak ku menderita, hah!?" Balas nyonya Laura dengan amarah yang meluap-luap.

"Maaf_ nyonya ini Siapa ..., kumohon jangan membuat keributan...." Nisa yang berada di tengah-tengah pertengkaran berusaha untuk mengerti akan keadaan saat ini.

"Diam kau wanita Jalang! Semua ini juga karena salahmu! Kau sendiri tahu 'kan kalau Adam memiliki istri. Tapi kau beraninya mengoda menantuku!" Kali ini Laura melampiaskan rasa kesalnya kepada wanita yang telah mengambil suami dari anaknya.

"Tapi aku..., Aku minta Maaf nyonya...," ucap Nisa dengan lirih.

Laura terdiam untuk sesaat. Ia menatap Nisa yang kini sedang menundukkan wajahnya. Entah kenapa, tiba-tiba ia dapat merasakan rasa sakit yang dirasakan wanita di depannya ini. Tapi hatinya kembali mengeras saat ia mengingat bagaimana hancurnya hati anak nya.

"Dasar tidak tahu malu! Apakah tidak ada laki-laki di luar sana, hinga kau mengoda Menantu ku?! Aku tidak tahu kata apa yang pantas untuk mu!?"

"Nyonya Laura, hentikan!"

Adam secara reflek membentak Laura, agar wanita itu mau diam, dan menghentikan ucapan kasarnya pada Nisa

"Salahkah aku, Aku lah yang bersalah di sini!"

Nisa berucap lirih kepada Laura. Gadis itu terlihat sangat emosional. Tapi ia hanya dapat menangis.

"Jadi kau mengakui, jika kau mengoda suami orang, dasar tidak tahu diri"

"DIAM!"

Kali ini Adam yang berteriak, melerai Ibu mertuanya yang terus memojokan Nisa.

"Ibu, lebih baik anda pulang," ucap Adam setelah menunggu beberapa saat. "Perlu anda tahu, Nisa tidak pernah merebutku dari Putri mu, Putri mu sendiri yang memberi celah untuk saya, melepaskan ikatan yang kami bina selama 4 tahun ini"

"Kalian...!"

Laura menatap geram ke arah Adam dan Nisa yang sekarang malah sedang berpelukan.

"Terserah kalian saja! Tapi aku tidak akan membiarkan Putri ku disakiti!"

Laura yang sudah kesal melihat pemandangan di hadapannya memutuskan untuk segera pergi. Saat ini ia sedang memikirkan Dinda yang sedang berada di kediamannya.

"Nisa, kau tidak apa-apa?" Tanya Adam dengan tatapan lembut, penuh kasih sayang pada wanita yang sedang dipeluknya.

"Adam..., apakah keputusan kita ini sudah benar...?" Nisa, bukannya menjawab tapi malah balik bertanya. Sirat keraguan terpancar dari kedua iris matanya.

Nisa terdiam, tak mengindahkan kata-kata Adam yang sedang mencemaskan dirinya. Tiba-tiba ia teringat kembali semua kata-kata Nyonya tadi mengenai kondisi Dinda yang sedang rapuh karena ditinggal Adam. Ia jadi berpikir, apa yang terjadi nanti kalau dia yang berada di posisi itu nanti.?
.

.

Di sisi lain Laura yang sedang mengendarai mobilnya langsung menelepon Putri nya.

Laura menekan-nekan tombol nomor Dinda dan menghubunginya. Akan tetapi tak ada seorang pun yang mengangkatnya. Hal ini membuat dia jengkel.

Secret Love Affair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang