-ρχєу

1.7K 240 56
                                    













══ ᴛʜᴇ ᴍɪɢʜᴛʏ ᴡᴀʀʀɪᴏʀ ══
𝓪 𝓫𝓵𝓲𝓽𝓱𝓮𝓼𝓸𝓶𝓮















.

.

.

.

.

.











Deritan kayu diasah Neteyam dengan pisau tajamnya. Dia sudah menjadi bagian dari rakyat, dewasa. Dia mengenakan ikat pinggangnya-cummerband-dengan perasaan bangga, kayu-kayu yang dikumpulkannya akan dia buat busur dengan itu juga anak panahnya.

Dia melirik tempat di mana keluarganya tengah berkumpul, pagi begini, ada orangtua yang mengunjungi tenda-tempat tinggal keluarga mereka. Neteyam sengaja tidak ikut pertemuan itu karena menurutnya tidak penting, dia lebih antusias untuk membentuk dan mengukir panahnya. Sejauh yang dia dengar mereka membicarakan pasangan.

Kalau dia harus ditanyai sekarang, Neteyam sudah pasti menjawab yang seperti ibunya. Tangguh, seorang pejuang sepertinya, namun bukan berarti dia akan menolak fakta bahwa pasangannya harus bisa menerjemahkan kehendak Eywa. Lagipula, menjadi pemimpin klan-Olo'eyktan sudah pasti memerlukan Tsahik untuk membantu pengambilan keputusan. Siapapun, asal tidak saat ini. Neteyam masih memiliki mimpinya untuk terus berjalan di jejak yang sama dengan jejak yang ditinggalkan Ayahnya. Dia harus menjadi penerusnya.

"Hei, Bro!"

Ini Lo'ak, satu-satunya adik laki-laki yang dia miliki. Ada air yang mengucur dari rambutnya, jelas mungkin dia baru saja berenang mencari ikan atau perang air dengan Spider.

"Hei, Baby brother. Mau lihat panahku?" Dia menunjukkan busur yang setengah jadi, tinggal mengaitkan tali di tengahnya nanti dan busur itu akan siap.

"Wow. Itu bagus, tunggu sampai kudapat giliranku dan membuat yang lebih bagus darimu," katanya meraih satu-satu anak panah yang dibuat Neteyam dengan bulu ekor pendek berwarna hijau kekuningan dan beberapa bintik hitam di sekitarnya. Dia sendiri yang melukis bulu itu namun karena tidak cukup pandai, hasilnya memang tidak terlalu memuaskan.

"Tentu saja," Dia menepuk punggung adiknya. Lalu kembali lagi pada panah itu membiarkan saudarinya yang lain berdatangan.

Kiri yang barusan datang melirik ke arah anak perempuan yang duduk di tenda mereka. Dahinya mengerut.

"Kenapa Atsavi di rumah kita?"

Kepala-kepala mereka menoleh mengikuti arah pandang yang tadi Kiri lihat. Sebentar lalu kembali lagi.

"Yang kudengar tadi dia akan belajar dengan nenek, menjadi Tsakarem," jelas Lo'ak. Tangannya masih bergantian mengambil tumpukan anak panah dan dia mainkan.

"Oh, jadi dia dan Neteyam?"

Lo'ak mengangguk-angguk. Menggeleng juga lalu mengangguk lagi, tidak tau pasti jawaban seperti apa yang harus dia berikan.

"Kau menyetujuinya? Kalian bahkan baru tigabelas," Kiri tampaknya memprotes. Tapi tak satupun disana sepihak dengannya, Neteyam hanya diam melanjutkan bisnisnya.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐆𝐇𝐓𝐘 𝐖𝐀𝐑𝐑𝐈𝐎𝐑 [ Avatar: The Way of Water Fanfiction ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang