6. 🌺

2.5K 102 4
                                    

Lav sedang membuka pintu kamarnya ketika tiba-tiba dikejutkan dengan kehadiran Calvin yang berdiri di hadapannya. Cowok tinggi itu menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Kenapa?" Tanya Lav.

Calvin tidak langsung menjawab. Dia hanya diam sambil menggigit bibir bawahnya.
"Kamu ketemu Sandra ya?"

Butuh beberapa detik untuk Lav mampu menjawab pertanyaan Calvin dengan anggukan. Gadis itu lalu melangkah melewati Calvin dan berjalan kearah tangga.

"Aku minta maaf nggak ceritain semua ke kamu dari awal." Calvin berjalan cepat mengikuti Lav, dia berusaha meraih tangan Lav bermaksud untuk menghentikkan langkah cewek itu namun tak mampu.

"Aku nggak peduli." Lav menyentakkan tangan Calvin, lalu berbalik dan menatap garang kepada cowok yang sudah membohonginya selama 1 tahun belakangan itu.

"Aku nggak nyangka ya! Kamu bisa-bisanya bohongin aku, kamu udah mengingkari semua janji kita, kamu brengsek Vin, so please aku nggak mau ngomong sama kamu lagi!"

Calvin tersentak di tempatnya berdiri. Dia sudah tidak mampu untuk membela diri, dia tak tahu lagi harus menjawab apa, karena sesungguhnya ia tahu, semua memang salahnya. Lav tidak pernah salah. Salahkan naluri lelaki Calvin yang butuh kasih sayang. Bahkan ketika Lav sedikit berlari untuk menuruni tangga, Calvin tak mampu untuk mengejar. Dia memang salah telak!

🌺🌺🌺

"Kamu masih bete? Kita bisa bolos terus jalan-jalan kalau kamu mau." Mars menghentikkan mobilnya, mereka sudah sampai di SMA Aster. Mars menatap Lav yang sejak tadi diam setelah mengeluarkan semua unek-uneknya tentang Calvin dan betapa bencinya dia dengan Sandra yang menurutnya bukan orang baik. Sejak setengah jam yang lalu, Mars diam mendengarkan semuanya tanpa menyela, lelaki itu hanya mengusap-usap bahu Lav untuk menenangkan.

Lav menggeleng, "Aku nggak papa kok, yuk kita masuk."

"Pelajaran jam ke 1 dan 2 hari ini semuanya kosong, guru-guru pada rapat. Kamu ikut aku aja mau nggak?" Tawar Mars.

Lav mengangguk, dia tersenyum. Ia lalu mengeluarkan sebuah kotak makanan berwarna merah muda dari tasnya, memberikannya pada Mars. "Aku nggak tahu kamu udah makan atau belum, tapi ini aku buatin kamu nasi goreng seafood ekstra udang, kemarin aku lihat kamu doyan banget makan udangnya, makanya aku kasih udang banyak disini."

Mars menatapnya lamat dengan keterkejutan yang nggak disembunyikan. "Kamu masakin ini buat aku?"

"Iya, kamu nggak mau?"

Mars buru-buru menyahut kotak makanan itu dari tangan Lav "Maulah!"

Kemudian Mars membuka kotak berwarna pink itu dengan mata berbinar yang membuat Lav tiba-tiba merasa senang. Dia nggak pernah mendapati ekspresi seperti itu dari seorang lelaki hanya karena dimasakin!

"Enak nggak?" Tanya Lav setelah Mars memasukkan satu sendok pertama ke dalam mulutnya.

"Gila ini sih enak banget, kamu pinter banget sih masaknya, aduh aku lumer nih, kamu cewek pertama yang masakin aku dan rasanya seenak ini pula. Makasih ya." Mars menutup lalu meletakkan kotak makanan, sedetik kemudian dia menarik Lav kedalam pelukannya.

"Makasih ya Lav, aku bahagia." Bisik cowok itu lembut tepat di telinga Lav.

"Sama-sama, aku bakalan masakin kamu setiap hari kalau kamu mau.

"Mau banget!" Sahut Mars cepat!

Mereka berdua sama-sama tertawa. Semakin lama Lav menyadari bahwa dibalik ke playboy an Mars selama ini, cowok itu hanyalah cowok 17 tahun yang kurang mendapat perhatian dan kasih sayang orangtuanya. Mars yang sekarang di depannya, sungguh seperti anak kecil, dan Lav berjanji pada dirinya sendiri, bahwa dia akan selalu ada untuk Mars, merawat cowok itu dan memberikan perhatian yang seharusnya Mars dapat dari keluarganya.

OBSESI (DITUNDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang