12.🌺

2.9K 122 24
                                    

Hai haiiii, jangan lupa komen yaaaa :)))

🌼🌼🌼🌼

Waktu menunjukkan pukul 22.30 ketika Mars dan Lavender sampai di Midnight yang malam ini lumayan ramai. Midnight adalah club malam yang lumayan ketat dan eksklusif. Bangunannya besar dan luas. Dari luar saja Lav bisa mendengar dentuman musik yang lumayan kencang.

Mereka berangkulan,dengan Mars yang merangkul pinggangnya erat hingga tubuh mereka saling berdempetan. Pancaran mata dari keduanya jelas menunjukkan jika mereka sedang dimabuk asmara. Aura keduanya pun tidak bisa menutupi bagaimana dua insan itu tengah sangat bahagia sekarang.

Tiba di dalam, mereka disuguhkan dengan pemandangan Jojo yang sedang menggila bersama gadis seksi berdada besar di dancefloor. Gerakan liar mereka membuat puluhan pasang mata menjadikan mereka pusat perhatian. Jojo yang jelas sudah teler itu terus menggerayangi si gadis yang sepertinya sama telernya. Pemandangan seperti ini cukup mengagetkan Lav, tentu saja. Apalagi mengingat dirinya tak pernah pergi ke club malam sebelumnya.

"Dia biasa gitu ya?" Lav bertanya.

Mars membungkuk, mensejajarkan tingginya dengan gadisnya untuk mendekatkan telinganya agar bisa mendengar pertanyaan Lav dengan jelas.

"Ya, paling bentar lagi dia check in." Jawab Mars sambil sesekali membalas sapaan dari orang-orang yang mereka lewati.

Pemandangan dari seorang Mars yang datang membawa teman kencannya tentu bukan hal yang baru di kalangan Night Clubbers Midnight. Setiap malamnya, hampir setiap gadis berebutan untuk menjadi teman kencan lelaki itu. Atau bahkan kalau beruntung, mereka bisa berakhir dengan menjadi one night stand lelaki itu. Tidak ada yang ingin melewatkan tubuh menggoda milik Mars yang katanya sangat lihai saat di rajang.

Disaat semua gadis disana memakai dress super seksi mereka, Lav rasanya ingin menenggelamkan dirinya hidup-hidup saja. Bagaimana tidak, dia malah hanya memakai short dress bermotif polkadot yang justru membuatnya seperti anak SD. Melirik kebawah, pemandangan semakin menyedihkan. Lav memakai sport shoes bermerk terkenal yang tadi ia pakai sekolah!

"Kenapa sih?" Mars bertanya heran ketika menyadari Lav yang bergerak gelisah di rangkulannya.

"Liat bajuku! Aku salah kostum banget, kita pulang aja yuk." Desaknya semakin tak percaya diri.

Mars menatapi Lav, gadisnya itu terlihat sempurna. Dia tentunya tak ingin melihat Lav mengumbar badannya seperti jalang yang ada disini.

"Nggak ada yang salah! Kamu cuma milik aku, Lav! Aku lebih seneng kamu pakaian kayak gini daripada harus ngumbar tubuh kamu buat orang lain. Jangan berani-berani ya, kalau nggak bakal aku patahin leher orang itu!" Mars mendesis tajam.

Lav ingin memprotes, tapi karena ekspresi Mars yang menunjukkan bahwa laki-laki itu sangat serius dengan ucapannya, Lav tak berani membuka mulutnya.

Setelah susah payah menembus keramaian orang, Mars akhirnya membawa Lav menepi. Mereka mendatangi meja dimana Calvin, Sandra, dan beberapa teman Mars lainnya berada. Tempat itu seakan sudah menjadi kepemilikan mereka.

"Lama amat lo." Celetuk seorang lelaki jangkung berpotongan shaggy yang nggak Lav kenal. Tangan lelaki itu sibuk dengan seorang gadis berpakaian super seksi yang menggelendot padanya.

Disini nggak ada yang normal, apa? Pikir Lav heran.

"Oh iya tadi ketiduran sih sama cewek gue." Balas Mars yang kemudian dibalas tawa renyah dari beberapa lelaki yang ada disitu.

Lav menyikut dada Mars dengan kencang. Dia malu! Semua orang pasti tahu kan maksud dari perkataan Mars tadi?

"Kenapa sih, Yang? Kan emang bener." Tambah Mars semakin membuat Lav melotot malu.

OBSESI (DITUNDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang