11. 🌺

2.5K 87 3
                                    

Komen dan vote ya. Semakin banyak komen kalian, semakin cepet aku update lagi :))

Happy reading :)



Ciuman Mars di lehernya berhenti sejenak, mereka saling tatap dalam diam. Sesuatu bergerak menuju punggung Lav, tangan Mars mencoba melepaskan kaitan bra nya dan berhasil dalam sekali sentak. Lav menarik napas panjang, dia begitu gugup, apalagi saat Mars menatap payudaranya yang sudah tak terbungkus apapun dengan begitu intens.

"Lav, are you a virgin?"

🌺🌺🌺🌺

Sebaris pertanyaan yang ditujukan Mars padanya membuat Lav kesal. Dia baru saja membiarkan cowok itu untuk melakukan hal lebih di bagian atas tubuhnya, tapi malah pertanyaan tak sopan itu yang terlontar dari mulut Mars. Apasih yang Mars pikirkan tentang Lav sampai-sampai dia memikirkan kemungkinan kalau Lav sudah tak perawan lagi?

Lav mendorong Mars menjauh dari tubuhnya. Gadis itu menghentakkan tangan Mars yang mencoba menahannya.

"Lepasin, gue mau mandi."ujarnya ketus.

"Kok kamu marah? Kan aku cuma nanya. Kalau kamu udah nggak perawan kan berarti nggak papa kita nglakuin lebih. Aku nggak masalahin itu kok." Sela Mars cepat. Cowok itu mencekal sebelah kiri tangan Lav karena tangan kanan gadis itu digunakan untuk menutupi dadanya yang sudah tak tertutup apapun.

Mata Mars tanpa bisa ditahan turun untuk menatap dada gadis yang kini tengah merajuk itu. Tangan Lav yang kecil sama sekali tak ada gunanya untuk menutupi dadanya yang besar dan mulus itu. Sialan, Mars merasa kejantanannya mengeras sekarang.

"Gue masih perawan lah! Enak aja lo ada kepikiran kalau gue udah nggak perawan." Jelas Lav emosi.

Lav menarik-narik tangannya, berusaha melepaskan cengkraman tangan Mars yang begitu kencang di tangannya.

"Lepasin! Gue udah nggak mood." Mars melepaskan cengkraman tangannya. Dia membiarkan gadis yang sedang merajuk itu turun dari ranjangnya, tapi tiba-tiba Mars berubah pikiran. Dia mengejar Lav lalu menguncinya di dalam pelukannya. Mendekapnya erat.

Lav tidak sempat untuk menutupi dadanya karena terkejut, sehingga sekarang kulit mereka menempel tanpa pembatas apapun. Lav merasakan bagian bawah tubuhnya basah hanya karena berdempetan dengan perut Mars yang super sixpack dan berotot itu.

Kenapa dia sangat hot sih?

Sungguh Lav ingin memukuli kepala dan hatinya yang sangat mudah luluh hanya karena pelukan ini. Lagipula kalau dipikir-pikir, jika Mars tidak memeluknya seperti sekarang, Lav pasti sudah akan meninggalkannya dan membencinya.

Jadi tindakan Mars yang seperti ini, benar kan?

"Maafin aku, aku nggak ada maksud untuk ngelecehin kamu seperti yang kamu pikirin. Aku cuma mikirin kemungkinan kalau kamu udah nggak virgin kan kamu bakalan mau nglakuin itu sama aku dengan sukarela, kan? Tapi beda urusannya kalau kamu masih virgin, aku nggak akan berani nyentuh kamu tanpa seizinmu." Jelas Mars panjang lebar. Dia sangat takut Lav marah.

Lav akhirnya benar-benar luluh. Tangannya yang sejak tadi hanya terkulai lemas disamping tubuh Mars akhirnya ia gunakan untuk membalas pelukan lelaki itu sama eratnya.

"Mars, aku nggak tahu kenapa aku begini, tapi aku udah sayang sama kamu." Bisiknya gugup.

Dalam hatinya yang paling dalam, Lav tidak mau kehilangan Mars. Dia yang awalnya membangun benteng untuk tidak menyukai cassanova itu akhirnya menyerah. Siapa yang bisa menolak pesona Mars apalagi dengan semua perlakuannya yang semanis ini?

OBSESI (DITUNDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang