13. 🌺

1.4K 55 15
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya biar aku semangat update nya :) pokoknya komen heheh :)))

🌺🌺🌺

Calvin menghembuskan asap rokok. "Kamu keliatan bahagia, Lav."

Ucapan macam apa itu? Lav menukikkan alisnya tak paham. "Lo mabuk ya?" Tanyanya asal.

Namun Calvin menggeleng, mata sayunya terus terkunci untuk menatap Lav. Sesuatu yang aneh terasa mengganjal hatinya karena cara berbicara Lav sudah tak seperti dulu lagi.

Tubuh Lav meremang, Calvin membuang rokoknya, menginjaknya untuk mematikan api kemudian melangkah mendekati Lav. Tangannya terulur untuk mengelus pipi yang dulu sering ia ciumi itu.

"Kalau aku bilang aku cemburu, kamu bakal gimana?"

Dan disana Lav hanya diam, tak mampu menjawab apa-apa.

Story begin ...

Pagi ini Lav memulai hari dengan perasaan yang tak nyaman. Sejujurnya sejak semalam dia kesulitan untuk tidur yang ia sendiri tak tahu kenapa penyebabnya. Memang, ia mempunyai kebiasaaan sulit tidur bersama orang baru, apalagi Mars yang mendekapnya erat semalaman. Cowok itu menenggelamkan kepala Lav di dadanya lalu mendengkur halus. Mars tidur dengan nyamannya sampai pagi.

Di sisi lain, otak Lav terus memutar ucapan Calvin semalam. Gadis itu sedikit merutuki kelakuan memalukannya yang berlari meninggalkan Calvin begitu saja. Dia bahkan merengek pada Mars untuk langsung pulang yang diiyakan Mars dengan kebingungan.

"Good morning, my baby." Sapa Mars mengerjap.

Sekejap, Lav menarik napasnya. Ia menatap wajah khas bangun tidur dari seseorang yang menurutnya paling tampan sedunia. Lav selalu takut dengan tipikal cowok tampan dan selama ini selalu ia hindari setelah berpisah dengan Calvin. Tapi sekarang lihatlah kini, ia memacari seorang Mars Alastair, cowok super ganteng dengan sejuta pesona yang tak bisa ditolak.

Lav membalas dengan senyuman. Ia lalu merapatkan tubuhnya kedalam dekapan Mars, membaui wangi tubuh yang langsung bisa membuatnya tenang.

"Cantik banget sih, pacarku." Suara Mars begitu serak, sangat indah mengalun di pendengaran Lav. Gadis itu merona.

Tawa hangat Mars menyembur dengan hangatnya, dia begitu gemas dengan tingkah gadisnya. Mars mengecupi seluruh bagian wajah Lav, membuat gadis itu tertawa kecil dan menggeliat pelan dalam pelukannya.

"I want to touch you, again and again. I really want to, baby." Bisik lelaki itu menempel di telinga Lav. Tubuh gadis itu meremang dengan jantung yang mulai berdegup kencang.

Lav membatu menatap lurus manik mata biru yang kini ada di atasnya. Menatapi lelakinya yang tersenyum memperlihatkan deretan gigi rapi dengan dua berlian kecil yang dipasangkan tepat diatas 2 gigi atas depannya. Seakan menegaskan betapa kayanya lelaki di depannya dengan senyuman mautnya.

"Tapi sekarang udah jam setengah 7, kamu mungkin nggak sadar tapi maaf banget, kita harus sekolah, hari ini aku ada pengambilan nilai basket." Ujar Mars menahan tawanya.

Lav menendang cowok itu lalu mencebik kesal. Dia sungguh malu, Mars pasti tahu bahwa ia sudah menunggu lelaki itu untuk kembali menyetubuhinya. Tapi mendadak pemikiran licik melintas di otaknya, Lav harus balas dendam. Dia lalu mendongakkan kepalanya, melirik Mars yang masih tertawa di samping ranjang dengan tubuh telanjangnya yang sialnya menggoda.

Mars adalah tipikal lelaki tampan yang sadar akan ketampannya dan tentu saja merupakan hal yang bahaya. Dia bisa saja dengan sengaja mengumbar pesonanya dan membuat para gadis jatuh di hadapannya. Seperti kali ini misalnya, Mars pasti sadar dengan ketelanjangan tubuhnya yang sangat atletis itu dapat membuat Lav tergoda. Lihat saja bagaimana percaya dirinya berdiri di samping ranjang walau tanpa secuil benang pun menutupi tubuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OBSESI (DITUNDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang