Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Malam ini cukup mencekam. Hujan disertai hembusan angin menambah kesan menyeramkan. Petir saling bergemuruh. Yoongi yang sedang tertidur akhirnya terbangun karena jendelanya terbuka. Tidak hanya sekali, tetapi tiga kali jendela itu terbuka sendiri bahkan ketika ia sudah menutupnya.
Yoongi tidak tahu mengapa ia memandang ke luar, dan saat pandangannya ke luar, ia melihat seseorang di sana. Orang itu berdiri di dekat jendela kamar Yoongi.
Dahinya bersandar ke kaca, dan matanya diam dan terang dan dia tersenyum. Bibirnya merah, semerah lipstik di kartun yang pernah ia tonton, bibirnya melebar dan orang itu hanya berdiri di sana, diam tanpa kata.
Ayah dan ibunya sedang tidur di lantai atas, adiknya tertidur lelap di tempat tidurnya dan Yoongi tidak bisa bergerak. Yoongi membeku dan menyaksikan orang itu memandangnya melalui kaca.
Oh, tolong jangan!
Tidak!
Jangan sekarang!
Aku bisa mati!
Senyumnya tidak pernah bergerak tetapi dia mengangkat tangan dan menyelipkannya ke kaca, memperhatikan Yoongi. Dengan rambut kusut dan kulit pucatnya, wajah itu berhasil menampakkan diri melalui jendela.
Yoongi tidak bisa melakukan apa-apa. Yoongi hanya tinggal di sana, membeku. Kaki "makhluk" itu masih di semak-semak, berdiri, dan diam melihat ke rumahnya. Dia berdiri di dekat jendela kamar Yoongi.
